Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Lagi, Dua Kasus Gigitan Anjing Positif Rabies, Desa Zona Merah di Jembrana Bertambah

rabies
LIAR - Eliminasi terhadap anjing liar dilakukan di Desa Blimbingsari dan Desa Melaya pasca ditemukannya kasus baru gigitan positif rabies.

BALI TRIBUNE - Dalam sepekan, dua kasus gigitan anjing positif rabies kembali ditemukan di Jembrana dan dua desa kini menjadi zona merah baru. Berdasarkan infromasi yang diperoleh pada Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, dua kasus gigitan positif rabies tersebut ditemukan di Kecamatan Melaya yakni masing-masing di Banjar Ambyar Sari, Desa Belimbing Sari dan Banjar Melaya Pasar, Desa Melaya. Hewan Penular Rabies (HPR) pada gigitan positif tersebut adalah anakan anjing lokal Bali yang diliarkan pemiliknya. Kasus gigitan pertama terjadi pada Senin (23/4) lalu di Banjar Ambyar Sari, Desa Belimbing Sari, Melaya yang dialami oleh Bapang Kiswanto (64). Korban mengalami dua gigitan yakni pada paha dan betis kanan akibat anjing milik tetangganya itu terprovokasi. Kendati setelah menggigit, anakan anjing ras Bali itu masih sehat dan tidak menunjukkan gejala rabies, namun karena merasa khawatir, pemiliknya, Yokanan Samianto meminta petugas Keswan Kesmavet terdekat untuk melakukan pengambilan sampel pada Selasa (24/4). Setelah sampel otak anjing jantan itu dikirim ke Lab Balai Besar Veteriner (BB Vet) Denpasar, hasil uji lab pada Jumat (27/4) dinyatakan positif rabies. Kasus gigitan kembali terjadi pada Rabu (26/4) lalu. Korban Ni Kadek Dwi Darmayanti (7) mengalami gigitan pada betis kanan setelah bermain dengan anakan anjing ras Bali milik tetangganya yang baru berumur 4 bulan. Namun selang empat hari setelah menggigit siswi kelas II SD ini, anjing betina milik Putu Sudiarta tersebut tiba-tiba sekarat. Setelah dilaporkan, petugas lantas mengambil sampel pada Minggu (29/4) dan dari uji lab pada Senin (30/4) lalu, hasilnya dinyatakan positif rabies. Kepala Bidang Keswan Kesmavet, Anak Agung Ngurah Mahadikara Sadhaka dikonfrimasi Selasa (1/5) membenarkan adanya dua gigitan positif didua desa di Kecamatan Melaya tersebut. Menurutnya, kedua kasus tersebut dipicu karena provokasi dan anjing saat menggigit memang belum menunjukkan gejala perubahan mengarah rabies. Anjing tersebut juga memang diliarkan oleh pemiliknya sehingga dengan mudah berinterkasi dengan anjing lainnya.  Menurutnya, korban gigitan telah mendapat penanganan dari Rabies Center di Puskesmas I Melaya, sedangkan terhadap HPR, selain telah melakukan pengambilan sampel dan sesuai uji lab telah dinyatakan postitif, pihaknya juga melaksanakan eliminasi selektif dan tertarget. “Kasusnya sudah kami langsung respon. Untuk eliminasi kami lakukan di wilayah masing-masing banjar karena radius kekuatan anjing maksimal 10 km. Yang di Ambyarsari sudah dieliminasi hari ini (Selasa kemarin) dan besok (hari ini) di Melaya Pasar,” jelasnya.  Kendati diakuinya penularan rabies masih mengkhawatirkan dan terbukti ada zona merah baru, namun ia mengaku vaksinasi massal dari Pemprov Bali yang digelar sejak bulan April lalu hanya menyasar 7 desa zoan merah dari 9 desa zona merah yang ada di Jembrana dengan ketersediaan vaksin bantuan APBN sebanyak 10.000 dosis. Ketujuh desa tersebut masing-masing dua desa di Melaya yakni Tukadaya menghabiskan 1.143 dosis vaksin dan Desa Warnasari menghabisakan 365 dosis vaksin, satu desa di Kecamatan Jembrana yakni Desa Batuagung menghabiskan 1.157 dosis vaksin, dua desa di Kecamatan Mendoyo yakni Penyaringan menghabiskan 352 dosis vaksin dan Desa Yeh Sumbul menghabiskan 671 dosis serta dua desa di Kecamatan Pekutatan yakni Gumbrih menghabisakan 651 dosis dan Panghyangan menghabiskan 352 dosis vaksin.

wartawan
Putu Agus Mahendra
Category

SOM-20, Momentum Memperkuat  Konservasi Laut dan Ketahanan Kawasan Terhadap Perubahan Iklim

balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.