Lagi, Lanal Denpasar Tanam Ribuan Bibit Mangrove | Bali Tribune
Diposting : 27 July 2022 05:59
RED - Bali Tribune
Bali Tribune / MANGROVE -- Didampingi CEO Air Bali Heli Francois Lassale dan sejumlah tamu undangan dari instansi terkait, Danlanal Denpasar Kolonel Marinir I Dewa Nyoman Gede Rake Susilo, SE. menanam 5 ribu bibit mangrove di area Air Bali Heli, Tahura Utara Dumping II Pelabuhan Benoa, Denpasar, Selasa (26/7).

balitribune.co.id | Denpasar - Untuk kesekian kalinya, Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar bersama sejumlah instansi lainnya (TNI-Polri, Pemda, dan stakeholder terkait) menanam 5 ribu bibit  mangrove di area Air Bali Heli, Tahura Utara Dumping II Pelabuhan Benoa, Denpasar, Selasa (26/7).

Kegiatan ini dilaksanakan terkait penanaman mangrove serentak di 77 lokasi di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia 2022, serta jelang kunjungan sejumlah delegasi KTT Presidensi G20, pertengahan November 2022 mendatang.

"Secara umum, saat ini kondisi mangrove di Bali sangat bagus, selain beberapa kali dilakukan penanaman mangrove di sejumlah lokasi pesisir di wilayah perairan Bali, kami juga mengedukasi masyarakat untuk gemar budidaya mangrove melalui pelatihan penanaman mangrove," ujar Komandan Lanal Denpasar Kolonel Marinir I Dewa Nyoman Gede Rake Susilo, SE.

Usai melakukan penanaman mangrove, didampingi CEO Air Bali Heli Francois Lassale dan sejumlah tamu undangan, Danlanal Denpasar menjelaskan, hal ini untuk menghadapi perubahan iklim akibat pemanasan global, abrasi, dan penyerapan karbon di daerah pesisir atau blue carbon.

Bersama Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, pihak Lanal Denpasar terus melakukan pembinaan mulai dari pelatihan, penanaman bibit, pemeliharaan hingga pemanfaatannya melibatkan kelompok mayarakat pesisir dan nelayan, serta mendukung program pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional

Komentar senada dilontarkan CEO Air Bali Heli Francois Lassale yang turut mendukung sepenuhnya progam penanaman mangrove. "Selain untuk mencegah terjadinya abrasi, penanaman mangrove ini harus terus digalakkan secara berkelanjutan, karena dapat menangkal terjadinya tsunami," kata Francois Lassale.

Saat pemaparan Plantensive Guide Mangrove, Kepala Tahura Ngurah Rai Ketut Subandi, SHut, MSi, mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Lanal Denpasar yang menginisiasi kegiatan tersebut.

Dikatakan, kawasan mangrove Tahura Ngurah Rai mempunyai luas sekitar 1.373 Ha, yang terbentang dari Sanur Kauh sampai Tanjung Benoa, Nusa Dua dan merupakan peyangga kehidupan kawasan Kota Denpasar, dilanjutkan penyerahan bibit mangrove secara simbolis oleh Kepala BP DAS HL Dr Ir Titik Wurdiningsih, MSi, kepada Komandan Lanal Denpasar.

Melalui video conference (vidcon) kegiatan ini secara terpusat digelar di Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang dihadiri Menteri LHK RI Prof Dr Ir Siti Nurbaya Bakar, MSc, dan Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Yudho Margono. Bertemakan "Melalui Sinergitas Penanaman Mangrove Nasional secara Serentak TA 2022, TNI AL Bersama Rakyat Siap Mendukung Program Penanggulangan Bencana, Perubahan Iklim dan Cuaca Global" dengan motto "The Mangrove Leader and Safe Our Earth".

Kegiatan ini, kata Kasal, akan dilaksanakan secara berkelanjutan, mengingat hutan mangrove mempunyai keistimewaan dalam berbagai hal, baik dari aspek fisik, ekologi, dan ekonomi. Dari sisi fisik, mangrove berakar banyak dan batangnya kokoh mampu mencegah bahaya tsunami, ombak, dan abrasi air laut.

Dari sisi ekologi, mangrove mampu berfungsi sebagai filter polusi air dan udara, karena dapat tumbuh pada kondisi tanah berlumpur/limbah dan menyerap polutan/asap dari udara. Mangrove juga sebagai habitat tempat hidup dan berkembangbiaknya berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya. Dari sisi ekonomi, mangrove menghasilkan kayu untuk bahan bangunan dan arang serta menghasilkan buah atau biji untuk dibuat berbagai pangan atau minuman.

"Kulit batang maupun daun mangrove sangat baik untuk bahan baku pewarna batik, selanjutnya keberadaan hutan mangrove berpotensi sangat besar untuk dikembangkan menjadi wisata alam,” jelasnya.

Menteri LHK RI dalam sambutannya mengatakan, Indonesia memiliki hutan mangrove seluas 23% dari wilayah dunia dan Indonesia mempunyai komitmen kepada dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Kegiatan penanaman mangrove sekala nasional yang diinisiasi Kasal tersebut memecahkan rekor MURI dalam hal penanaman mangrove terbanyak secara serentak sepanjang sejarah.