Lansia Diatas 60 Tahun Diminta Tidak Keluar, Rumah Warga Isolasi Dipasangi Tanda | Bali Tribune
Diposting : 7 February 2022 20:51
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune / TANDA - Petugas mulai memasang tanda larangan bertamu di rumah warga yang tengah menjalani isolasi desa.
balitribune.co.id | NegaraMeningkatnya kasus terkonfirmasi positif covid-19 belakangan ini menjadi perhatian serius. Adanya kebijakan dan intruksi pemerintah terkait penanganan covid-19 ditindaklanjuti di daerah. Selain pengawasan isolasi terhadap warga terkonfirmasi covid-19 yang diintensifkan, lansia diatas 60 tahun juga mendapatkan atensi.
 
Belakangan ini kasus terkonfirmasi positif covid-19 semakin mengalami peningkatan. Bahkan angka kasus terkonfirmasi positif covid-19 setiap harinya terjadi peningkatan signifikan. Berdasarkan data yang dihimpun Senin (7/2), di Jembrana terjadi penambahan kasus covid-19 mencapai 66 kasus baru, dengan total kasus terkonfirmasi covid-19 sudah mencapai 6.577 kasus dan 220 diantaranya meninggal dunia. Kondisi ini menyebabkan sejumlah tempat perawatan warga yang terkonfirmasi positif covid-19 juga kini sudah kembali terisi.
 
Ruang isolasi RSU Negara kini menampung 19 pasien terkonfirmasi covid-19, RS Balimed 5 orang dan RS Bunda 4 orang sehingga total ada 28 orang yang dirawat di rumah sakit. Begitupula isolasi terpusat kini semakin bertambah. Dari total kapasitas 30 orang di Hotel Hapel Negara kini terisi 24 orang, Hotel Galuh Pekutatan terisi penuh 14 orang, Puskesmas Melaya II dari kapasitas 10 orang kini terisi 5 orang, Puskesmas Negara II dari kapasitas 10 orang terisi 8 orang, Puskesmas Mendoyo I dari kapasitas 9 orang kini sudah terisi 4 orang.
 
Puskesmas Pekutatan I yang memiliki kapasitas 11 orang terisi 6 orang. Selain itu isolasi di tingkat desa juga mengalami peningkatan. Di Kecamatan Melaya dengan kapasitas 35 orang terdapat 43 orang yang isolasi, di Kecamatan Negara dari kapasitas 70 orang terdapat 46 orang yang isolasi, di Kecamatan Jembrana dari kapasitas 38 orang terdapat 57 orang, di Kecamatan Mendoyo dari kapasitas 29 orang tedapat 64 orang dan di Kecamatan Pekutatan dari kapasitas 40 orang terdapat 22 orang. Sehingga ada 321 orang yang menjalani isolasi desa.
 
Intruksi dan kebijakan pemerintah pusat dalam penanganan covid-19 kini ditindaklanjuti oleh aparat terkait. Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana memerintahkan jajarannya terutama Bhabinkamtibmas untuk sering terjun ke lapangan. Sebagai personil yang paling dekat dengan masyarakat di desanya masing-masing, para Bhabinkamtibmas diinturksikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang situasi saat ini terkait covid 19. Intruksi ini ditindaklanjuti dengan turun langsung mendatangi rumah-rumah warga lansia.
 
Sesuai kebijakan pemerintah, akhir akhir ini pandemi covid-19 mulai terjadi peningkatan. Warga khususnya lansia diminta tetap disiplin dalam menerapkan protocol kesehatan. Bahkan warga diatas 60 tahun dalam 1 sampai 2 minggu ke depan diminta agar tidak keluar rumah, “upaya ini sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid 19 varian omicrom yang penyebarannya sangat cepat,” ujar Kapolsek Negara, Kompol I Gusti Made Sudarma Putra. Selain itu, pengawasan terhadap warga yang tengah menjalani isolasi di desa diperketat.
 
Dengan bnyaknya warga yang tengah melaksanakan isolasi di desa, Bhabinkamtibmas dan Babinsa bergerak memasang peringatan berupa tulisan tidak menerima tamu di rumah warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang sedang melakukan isolasi Mandiri, "Pemasangan tulisan Tidak Menerima Tamu ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat lainnya bahwa ada warga yang sedang melakukan isolasi mandiri sampai batas tanggal yang sudah ditentukan oleh petugas kesehatan," ujar Bhabinkamtibmas BB Agung, Aiptu I Putu Budi Arnaya.
 
"Ada beberapa rumah warga kami pasangi tulisan bersama Babinsa. Selain memasang tulisan Tidak Menerima Tamu, kami juga tetap memberikan dorongan semangat dan motivasi kepada warga yang isolasi, termasuk warga sekitar untuk ikut berempati," imbuhnya. Sementara itu Kapolsek Negara Kompol I Gusti Made Sudarma Putra, S.Sos.,S.H, M.AP mengatakan adanya tulisan Tidak Menerima Tamu tersebut juga bisa memberikan tanda kepada warga sekitar, serta diharapkan dapat bergotong royong bersama, membantu satu sama lainnya baik itu makanan maupun kebutuhan lainnya untuk warga yang sedang isolasi mandiri.