balitribune.co.id | Singaraja - Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana melepas tujuh belas siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke Point Cook College Melbourne Australia pada Oktober mendatang. Dalam arahannya saat melepas belasan siswa, Pj Bupati Lihadnyana mengingatkan mereka akan filosofi Padi Beras dan Nasi.
Tujuh belas siswa-siswi ini terdiri dari enam belas siswa SMP Negeri 1 Singaraja dan satu orang siswa SMP Laboratorium Singaraja. Mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bertukar budaya selama delapan hari terhitung 5-12 Oktober 2023. Pj Bupati Ketut Lihadnyana, Selasa (26/9/2023), menyampaikan kegiatan pertukaran pelajar menjadi penting seiring dengan perkembangan teknologi.
Berubahnya pola pembelajaran membuat siswa semakin fasih menguasai bahasa asing. Dengan demikian program pertukaran pelajar guna mengenal budaya luar semakin sering dilakukan. Kepada kepala sekolah dan guru pendamping dalam program tersebut, Lihadnyana berpesan agar terus memfasilitasi siswa sehingga apa yang diharapkan dari pertukaran pelajar dapat diserap dengan baik. “Dengan pertukaran pelajar ini saya berharap ada pertukaran budaya, tentunya disana pasti dilakukan adaptasi. Jika mereka nyaman disanamaka mereka akan bercerita yang baik dengan orang tua dan keluarganya setelah kembali. Dan menjadi contoh atau teladan bagi teman-temannya di sekolah,”ujarnya.
Pj Bupati Lihadnyana juga menyampaikan bahwa para siswa harusdapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada. Baik kondisi lingkungan, kurikulum,maupun metode pembelajaran di sekolah. Siswa harus mengisi dirinya dengan kompetensi, kreativitas, dan inovasi sehingga meningkatkan percaya diri (Padi). Kemudian para siswa harus berpikir rasional (Beras) terhadap situasi di sekolah. Dari beras, para siswa harus menginternalisasi diri mereka dan fokus dengan empat huruf. Yaitu Niat, Amal, Selalu bersungguh-sungguh, dan Ibadah (NASI).
“Tolong kesana dengan percaya diri, bahwa adik-adik inilebih dari mereka. Mental kita harus diasah. Dari segi kemampuan sudah pintartapi jika diam saja maka tidak ada yang tahu kepintaran kita. Selamat kepada siswa-siswi tolong jaga kesehatan, jaga nama sekolah. Ini adalah satu kesempatan emas untuk menuju Indonesia emas. Semoga ini bisa memberikan perubahan dari bidang pendidikan kita,” jelasnya.
Kepala SMP Negeri 1 Singaraja Nyoman Purnayasa menjelaskan pihaknya secara khusus mempersiapkan siswa untuk program pertukaran pelajar maupun kegiatan yang bersifat internasional. Persiapan tersebut sudah dimulai saat perekrutan sehingga mereka mempunyai kesiapan untuk berkomunikasi. Program pertukaran pelajar dengan Point Cook College ini sudah berlangsung dari tahun 2013.
Namun sempat tidak terlaksana karena Covid-19. Tahun ini sekolah di Melbourne itu kembali mengirimkan undangan untuk siswa SMP Negeri 1 Singaraja. Hal inipun disambut baik pihak Spensaraja. “Sehingga anak yang sudah siap dengan akademis, bahasa, dan materi itu kami tindaklanjuti dan tentunya juga dukungan besar dari orang tua siswa itu sendiri,” ungkapnya.
Nyoman Purnayasa menjelaskan siswa peserta pertukaran pelajar akan dibagi sesuai dengan tingkatan kelasnya. Selain mengikuti kegiatan sehari-hari disekolah, siswa akan diajak untuk mengikuti bidang olahraga yang sedang tren disana, yaitu kasti. “Kita juga akan menampilkan ragam budaya kita di Bali. Kita persiapkan ketujuh belas siswa ini untuk ikut dalam pentas seni budaya Bali yaitu tari. Akan ditampilkan sebelum anak-anak kembali ke Bali,” terangnya.
Penjabat Bupati Buleleng ingin agar kesempatan pertukaran pelajar ini merata. Tak hanya menyasar siswa di daerah perkotaan saja. Sehingga setiap siswa memiliki kesempatan dan perlakuan yang sama. Kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, ia menugaskan untuk melakukan fasilitasi bagi siswa yang berminat. Karena pertukaran pelajar merupakan program yang diikuti dengan rasa bangga dan pengalaman yang berlimpah.