Lewat Vidcon Bahas Percepatan Penanganan Covid-19, Jokowi: Jangan Sampai Ada "Second Wave" | Bali Tribune
Diposting : 10 June 2020 22:47
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune / Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto didampingi Kasdam Brigjen TNI Candra Wijaya, Asintel, Asops, dan Aster, Kakesdam dan Kapendam, serta Danpomdam, saat mengikuti vidcon di Ruang Airlangga Makodam IX/Udayana, Denpasar, Rabu.
Balitribune.co.id | Denpasar - Selain mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah (Pemda), TNI-Polri, BPBD, dan para petugas medis serta komponen terkait lainnya dalam upaya mempercepat penanggulangan Covid-19 di daerahnya masing-masing, Presiden Joko Widodo juga mengingatkan agar jangan sampai ada gelombang kedua (second wave).
 
"Saya ingatkan, bahwa tugas besar kita belum berakhir. Ancaman Covid masih ada, kondisi masih dinamis, ada daerah yang kasus barunya turun, ada yang kasus barunya meningkat, dan ada juga yang kasus barunya nihil. Perlu saya ingatkan juga, jangan sampai ada gelombang kedua (second wave) dan jangan sampai ada lonjakan," tegas Jokowi, melalui video onference (vidcon), Rabu (10/6).
 
Lewat vidcon membahas upaya percepatan penanganan Covid-19 yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu juga dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo serta diikuti seluruh Pemda, TNI-Polri, dan instansi terkait lainnya.
 
Termasuk Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto didampingi Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya, Asintel, Asops, dan Aster Kasdam IX/Udayana, Kakesdam dan Kapendam IX/Udayana, serta Danpomdam IX/Udayana, yang mengikuti kegiatan vidcon tersebut di Ruang Airlangga Makodam IX/Udayana, Denpasar, Rabu.
 
Presiden juga mengungkapkan bahwa situasi saat ini akan terus dihadapi sampai adanya vaksin yang ditemukan. Untuk itu, Jokowi menekankan untuk pembukaan daerah-daerah harus melalui tahapan-tahapan yang ketat dan sangat berhati-hati.
 
"Yang pertama, perlunya prakondisi yang ketat. Kedua, penentuan waktu yang berdasarkan data. Ketiga, yakni keprioritasan. Keempat, perkuat konsolidasi dan koordinasi antara pusat dengan daerah. Serta kelima, harus selalu adakan evaluasi," perintah Presiden kepada Gugus Tugas Pusat maupun Daerah.
 
Dalam vidcon tersebut, Kepala BNPB selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Pusat mempaparkan struktur organisasi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 dari pusat hingga daerah. Dijelaskannya juga tentang kebijakan nasional terkait Covid-19 dan sistem informasi terintegrasi guna mengaplikasikan sistem satu data Indonesia yang disebut dengan "Bersatu Lawan Covid".
 
"Bersatu Lawan Covid adalah sebuah sistem terintegrasi untuk meningkatkan percepatan pencatatan data dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia," papar Letjen Doni Monardo.
 
Usai mengikuti tatap muka lewat vidcon tersebut, Pangdam mengatakan bahwa yang apa yang disampaikan Presiden RI selama ini telah dilaksanakan dengan berbagai upaya dan koordinasi bersama Pemda maupun kepolisian setempat.
 
"Kemarin sudah saya sampaikan kepada para Danrem jajaran Kodam IX/Udayana untuk mengikuti setiap perkembagan yang ada dengan melakukan pemetaan dalam pendataan claster penyebaran Covid-19 di wilayah dan dipantau terus siklusnya guna efektifitas kinerja di lapangan," tegas Pangdam.