BALI TRIBUNE - Dibidang pertanian, Pemkab Badung tak mau setengah-setengah dalam memajukan petani dan sektor pertanian. Terobosan-terobosan baru pun dilakukan. Yang terbaru, Badung segera merancang pertanian kontemporer.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta belum lama ini. Menurut Bupati, pertanian kontemporer akan melipatgandakan pendapatan petani. Pertama, ujar politisi PDI Perjuangan tersebut, petani akan mendapat hasil dari produksi pertanian yang dilakoni. Selanjutnya, ujar mantan Ketua DPRD Badung tersebut, proses pertanian mulai dari membajak sawah, fanorama sawah yang menghijau, fasilitas trackking dan sebagainya akan dijual untuk konsumsi pariwisata. “Petani pun akan memperoleh kontribusi langsung dari sektor pariwisata,” tegasnya.
Dengan pertanian kontemporer ini, dia berharap, petani bangga menjadi petani. Salah satunya karena petani bisa mendapatkan pendapatan berganda. Langkah lainnya yang dilakukan, kata Giri Prasta, Badung memberikan proteksi kepada petani mulai hulu, tengah, dan hilir. Di hulu, petani akan memperoleh bantuan bibit, pupuk dan sebagainya. Di tengah, petani akan memperoleh bantuan teknologi dalam proses budi daya, serta di hilir pemerintah merancang aplikasi khusus di sektor pertanian.
Aplikasi akan memunculkan harga pasar produk pertanian. Jika memang harga di bawah harga pasar, semua hasil produksi petani akan dibeli oleh pemerintah dalam hal ini Uni Pengelola Pangan Daerah (UP2D). “Namun jika di atas harga pasar, itu menjadi haknya petani,” katanya.
Satu lagi, proteksi bagi petani adalah asuransi. “Jika memang gagal panen, petani akan memperoleh ganti rugi lewat asuransi,” katanya.