
balitribune.co.id | Mangupura - Masalah kabel semerawut terus menjadi perhatian di kawasan pariwisata Kuta. Belakangan terungkap senjumlah kabel yang bergelantungan di kampung turis ternyata milik provider bodong alias tak berizin. Provider ini memasang kabel tanpa izin di tiang provider lain. Parahnya, selain tanpa izin, kabel-kabel yang dipasang terkesan asal-asalan. Dan inilah yang menjadi salah satu biang kerok semerawutnya perkabelan di pariwisata Kuta. Maraknya kabel provider "siluman" ini bahkan diungkap langsung oleh pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kuta.
LPM Kuta mengaku banyak menemukan kabel provider ilegal saat melakukan "bersih-bersih" kabel dan pohon perindang di kawasan Kuta. Ketua LPM Kelurahan Kuta, Putu Adnyana mengatakan sejak beberapa minggu lalu pihaknya telah melakukan perapian kabel bekerjasama dengan Apjatel dan perompesan pohon perindang bersama DLHK Badung.
Bersih-bersih ini selain untuk merapikan perwajahan kampung turis juga bertalian dengan pengarakan ogoh-ogoh. Dimana pada Tilem Kesanga akan dilaksanakan pawai ogoh-ogoh menyambut Hari Raya Nyepi.
"Saat ini kami fokus melakukan penataan kabel dan pohon perindang yang menjadi jalur pawai ogoh-ogoh," ujarnya, Senin (10/3).
Saat penataan kabel tersebut pihaknya dibuat geram sebab ditemukan kabel provider 'siluman' yang nebeng pada tiang milik provider lain.
"Kami sayangkan banyak kabel nebeng pada tiang yang bukan miliknya. Inilah salah satu pemicu kabel jadi semerawut," kata Adnyana.
Dalam aksi bersih-bersih tersebut pihaknya melakukan perompesan pohon perindang yang dirasa mengganggu. Begitu juga kabel yang rendah dinaikan agar tidak merindangi saat ogoh-ogoh lewat.
"Cabang pohon yang rendah kita potong, kabel yang rendah kita tinggikan dan kabel provider yang tidak terpakai kita potong," tegasnya.
Perapian kabel ini akan menyasar seluruh wilayah Kuta. Namun prioritas penanganan dilakukan pada jalur rute ogoh-ogoh dan dilanjutkan setelah Nyepi. Saat ini perapian kabel pada jalur ogoh-ogoh telah mencapai 60 persen lebih dan diharapkan selesai sebelum Kesanga.
"Dalam kegiatan perapian, pihak provider kita harapakan hadir agar mengatensi fasilitasnya. Kalau tidak diketahui siapa yang masang, itu kita akan potong. Selama ini belum ada yang komplain merasa terganggu, kemungkinan besar yang kita potong itu memang sudah tidak terpakai," tegasnya.
Dikatakan juga nahwa dalam melakukan perapian, pihaknya telah mengumpulkan 15 jasa provider untuk diajak berkolaborasi dalam menjaga estetika wilayah. Hal tersebut tentu sangat membantu provider dalam memberikan pelayanan kepada customernya untuk mengetahui dinamika di lapangan.
"Bagi provider baru kami imbau supaya kabelnya tidak semerawut. Kalau sampai semerawut, apalagi tidak ada koordinasi pasti kita potong," tukasnya.