BALI TRIBUNE - Mendukung pelaksanaan tugas pelayanan musibah kebakaran, seluruah armada dan sarana wajib mendapat perawatan yang baik. Tidak saja secara fisik, dalam ritual Tumpek Landep, Sabtu (2/9), sarana tugas itu juga disucikan. Personel pemadam kebakaran juga melaksanakan persembahyangan lanjutr makan magibung, agar senantiasa harmonis dan bersatu saat memanfaatkan sarana dalam tugas.
Sebagimana perayaan Tumpek Landep, bagi Umat Hindu di Bali pada umumnya, Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Gianyar prosesi. Seluruh armada dan prasarana laiannya diupacarai dengan persembahan sesajen tumpek. Dalam ritual ini, petugas memohon agar peralatan mereka memberikan kemudahan dalam mencapai kesejahteraan manusia. Satu persatu benda yang terbuat dari logam ini dihaturkan sesajen berupa bunga canang dan makanan serta diberi hiasan dari janur.
“Semua itu bermakna untuk memohon keselamatan kehadapan tuhan yang maha esa dalam manifestasinya sebagai dewa senjata,” ungkap Kepala Bidang Damkar, Dinas Pol PP dan Damkar Gianyar, Gusti Agung Udayana. Selain menanjamkan fungsi Armada, yang lebih peting sebutnya, personil Damkar juga diharapkan lebih menajamkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar tugas yang dilaksanakannya bermanfaat bagi kesejahteraan masayarakat.
Usai persembahyangan seluruh personel juga menggelar makan bersama dengan tradisi magibung. Tujuannya untuk merekatkan rasa persatuan dan jiwa korsa. “Selama bertugas, tentunya anggota kami tidak lepas dari dinamika komunikasi. Terlebih, sekarang ini, petugas kami sebar di tiga Posko. Dengan makan magibung ini, kami jadikan momen untuk merekatkan ikatan kebersamaan,” terangnya.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga bersyukur ke hadapan Tuhan, karena telah memberikan pengetahuan dan kemampuan hingga tercipta benda-benda yang dapat mempermudah manusia dalam kehidupan sehari-hari. “Kami tentunya harus berupaya memelihara dan menjaga peralatannya. Supaya tidak disalahgunakan dan tidak membahayakan kehidupan,” pungkasnya.