balitribune.co.id | Negara - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) TNI Laksamana Yudo Margono meminta seluruh jajaran TNI AL untuk lebih mengintensifkan pemberdayaan wilayah pertahanan maritim. Salah satunya dengan aksi dan tindakan kongkrit yang manfaatnya dirasakan oleh masyarakat melalui kolaborasi yang baik dengan semua stekholder.
“Dengan langkah pemberdayaan ini salah satunya bertujuan mengurangi dampak Covid-19 terhadap perkonomian rakyat khususnya masyarakat pesisir,” kata Yudo Margono dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) dan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Potensi Maritim (Potmar) TNI AL di Jembrana, Rabu (11/5).
Rakor dan Rakernis Potmar ini merupakan forum yang sangat strategis untuk menyampaikan pokok pokok kebijakan pemimpin sebagai pedoman untuk pemberdayaan dan pertahanan laut maupun pembinaan potensi maritim.
Rakor ini juga sekaligus sebagai media komunikasi dan evaluasi pelaksanaan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan laut serta bimbingan teknis pembinaan potensi maritim agar berjalan lebih efektif, efesien dan tepat sasaran.
Sejumlah penekanan dan arahan disampaikan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono. Pihaknya mengingatkan jajarannya di seluruh Indonesia bahwa Indonesia sebagai Negara maritim sehingga potensi-potensi maritim tersebut harus diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan yang nyata.
“Pemberdayaan wilayah pertahanan merupakan tugas pokok TNI AL disamping tugas-tugas yang lain,” ujarnya.
Menurutnya salah satu tugas TNI AL adalah memberdayakan wilayah pertahanan maritime. “TNI AL sebagai bagian dari sitem pertahanan Negara yang bersifat semesta yang jati dirinya sebagai tentara rakyat harus mampu menyatu dan manunggal dengan segenap komponen bangsa, khususnya berkorelasi langsung dengan aspek kemaritiman,” ungkapnya. Dikatakannya delapan wajib TNI juga mengamanatkan TNI agar menjadi contoh dalam mengatasi kesulitan rakyat harus dimaknai secara kongkrit.
“Seluruh personil TNI AL harus peka terhadap lingkungan, peduli dan empati dengan situasi masyarakat sekitar sehingga mampu hadir ditengah-tengah masyrakat dengan manfaat yang dirasakan secara nyata. TNI AL harus mencintai rakyat dengan setulus hati hingga rakyat mencintai TNI AL lebih dari itu,” jelasnya.
Rakor dan Rakernis Potmar ini diharapkan menghasilkan pemikiran-pemikiran strategis dalam merumuskan dan menyusun berbagai program serta program pemulihan ekonomi nasional.
“Mengurangi dampak Covid-19 terhdap perkonomian rakyat khususnya masyarakat pesisir dan kepulauan. Anugrah kekayaan alam negara kepulauan ini harus dapat kita transformasi sebagai sumber kesejahteraan segenap rakyat Indonesia,” jelasnya. Seluruh jajaran TNI AL diharapkan mampu merumuskan program-program pembinaan potensi maritime berskala nasional. Sekaligus aksi dan tindakan kongkrit yang manfaatnya dirasakan oleh masyarakat melalui kolaborasi yang baik dengan semua steakholder.
Salah satunya program pemberdayaan potensi pertahanan laut tersebut adalah Kampung Bahari Nusantara dan Indonesian Naval Aquagriculture Program (INAV) tahap I hingga III di Jembrana, “program budidaya udang vaname dengan metode baru ini akan kita kembangkan secara nasional diseluruh jajaran TNI AL. Kita punya program seribu INAV. Ini harus berkelanjutan dan bukan seremonial belaka. INAV ini mampu menyerap tenaga kerja serta meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir,” tandasnya.