Masih Mengemis, Puluhan Murid SD Diamankankan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 10 July 2018 13:54
Redaksi - Bali Tribune
Hari Pertama masuk sekolah, murid SD asal Karangasem terjaring lantaran masih mengemis di Gianyar.
BALI TRIBUNE - Puluhan anak-anak  asal Karangasem  yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), diamankan petugas Pol PP Gianyar, Senin (9/7). Mereka akan dipulangkan ke kampung halamannya lantaran  belum juga masuk sekolah. Selama liburan, anak-anak  diajak mengemis  oleh orangtuanya ke sejumlah kawasan pariwisata dan pusat perbelanjaan di Gianyar.
 
Pantauan, BALI TRIBUNE - ,  mulai pukul 08.00 Wita  puluhan  petugas Pol PP diturunkan secara serentak untuk menjaring pengemis di  kawasan Pasar Umum Gianyar dan kawasan pariwisata Ubud. Tidak hanya lantaran mengganggu ketertiban umum, keberadaan pengemis anak-anak khususnya, kali ini menjadi perhatian petugas mengingat sudah memasuki hari pertama sekolah,  mereka masih berkeliaran meminta-minta.  
 
Dalam penertiban ini,   petugas pun sempat dibikin pusing. Beberapa pengemis  dewasa mengaku  berpisah dengan anaknya.  Ada pula yang ngotot tidak mau dipulangkan dengan dalih di desanya masuk kategori kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Gunung Agung.
 
“Apapun alasannya, semua kita tertibkan. Terutama para orangtuanya agar  ikut mempersiapkan  anak-anaknya bersekolah,” terang Kadis Pol PP dan Damkar Gianyar, Cokorda Gde Agusnawa.
 
Dari 32 orang  pengemis yang terjaring kemarin, semuanya  berasal dari Desa Munti Gunung, Tianyar, Karangasem. Tercatat 8 orang dewasa  dan 3 orang balita. Sisanya, sebanyak 21 orang anak  berstatus pelajar. Mereka  semuanya bersekolah di SDN 6  Tianyar Barat, Tianyar, Karangasem.  “Hingga  kami amankan hari ini,  mereka pasti tidak masuk sekolah di hari pertama. Karena itu, mereka harus segera pulang dan anak-anak harus masuk sekolah,” terangnya.
 
Sebelum dipulangkan ke kampung halamannya melalui Dinas Sosial, para pengemis dewasa ini pun diberikan pembinaan. Terutama kepada mereka yang melibatkan anak-anak yang masih berstatus pelajar.  “Gianyar adalah Kabupaten Layak Anak. Kami pun wajib mengantipasi segala aktivitas yang mengeksploitasi anak-anak,”pungkasnya.