Diposting : 10 July 2018 13:54
Redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Puluhan anak-anak asal Karangasem yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), diamankan petugas Pol PP Gianyar, Senin (9/7). Mereka akan dipulangkan ke kampung halamannya lantaran belum juga masuk sekolah. Selama liburan, anak-anak diajak mengemis oleh orangtuanya ke sejumlah kawasan pariwisata dan pusat perbelanjaan di Gianyar.
Pantauan, BALI TRIBUNE - , mulai pukul 08.00 Wita puluhan petugas Pol PP diturunkan secara serentak untuk menjaring pengemis di kawasan Pasar Umum Gianyar dan kawasan pariwisata Ubud. Tidak hanya lantaran mengganggu ketertiban umum, keberadaan pengemis anak-anak khususnya, kali ini menjadi perhatian petugas mengingat sudah memasuki hari pertama sekolah, mereka masih berkeliaran meminta-minta.
Dalam penertiban ini, petugas pun sempat dibikin pusing. Beberapa pengemis dewasa mengaku berpisah dengan anaknya. Ada pula yang ngotot tidak mau dipulangkan dengan dalih di desanya masuk kategori kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Gunung Agung.
“Apapun alasannya, semua kita tertibkan. Terutama para orangtuanya agar ikut mempersiapkan anak-anaknya bersekolah,” terang Kadis Pol PP dan Damkar Gianyar, Cokorda Gde Agusnawa.
Dari 32 orang pengemis yang terjaring kemarin, semuanya berasal dari Desa Munti Gunung, Tianyar, Karangasem. Tercatat 8 orang dewasa dan 3 orang balita. Sisanya, sebanyak 21 orang anak berstatus pelajar. Mereka semuanya bersekolah di SDN 6 Tianyar Barat, Tianyar, Karangasem. “Hingga kami amankan hari ini, mereka pasti tidak masuk sekolah di hari pertama. Karena itu, mereka harus segera pulang dan anak-anak harus masuk sekolah,” terangnya.
Sebelum dipulangkan ke kampung halamannya melalui Dinas Sosial, para pengemis dewasa ini pun diberikan pembinaan. Terutama kepada mereka yang melibatkan anak-anak yang masih berstatus pelajar. “Gianyar adalah Kabupaten Layak Anak. Kami pun wajib mengantipasi segala aktivitas yang mengeksploitasi anak-anak,”pungkasnya.