Diposting : 23 April 2021 08:06
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
![](https://balitribune.co.id/sites/default/files/styles/xtra_large/public/field/image/Langgar%20Prokes.jpg?itok=9sze6m3M)
balitribune.co.id | Denpasar - Pelanggaran protokol kesehatan masih terjadi di Kota Denpasar. Sebagian wasyarakat sepertinya bersikap acuh. Seperti ditemukan saat Tim Yustisi Kota Denpasar melaksanakan razia penerapan protokol kesehatan pada pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di Jalan Saelus Kelurahan Pedungan Denpasar Selatan, Kamis (22/4). Pada razia kali ini, tim menemukan 15 orang yang melanggar protokol kesehatan.
Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan bahwa dari 15 orang pelanggar tersebut, sebanyak 8 orang diberikan sanksi denda administratif sebesar Rp. 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) perorang karena tidak menggunakan masker dan 7 orang diberikan pembinaan karena menggunakan masker tidak benar.
Dewa Sayoga mengaku seperti pelanggar sebelumnya, kali ini pihaknya juga memberikan sanksi kepada pelanggar dengan push up ditempat dan harus menandatangani surat pernyataan tidak melanggar kembali. "Sanksi itu diberikan supaya dikemudian hari orang tersebut kembali ditemukan melanggar maka mereka siap menerima tindakan lebih tegas," tegas Dewa Sayoga.
Menurut Dewa Sayoga, setiap harinya masih saja ditemukan orang yang melanggar padahal pihaknya setiap hari telah memberikan sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mentaati protokol kesehatan dengan menerapkan 6 M yakni memakai masker standar dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan.
Dengan cara itu diharapkan penularan covid 19 dapat terkendali. Selain itu, di Kota Denpasar masih terjadi kasus positif covid-19, kemudian fasilitas dan tenaga kesehatan sangat terbatas.
Pihaknya menegaskan agar masyarakat sadar akan pentingnya mentaati protokol kesehatan. Sebab, dengan semua mentaati protokol kesehatan maka mata rantai covid 19 bisa segera diputus, sehingga perekonomian bisa kembali normal.