BALI TRIBUNE - Setidaknya 15 ribu orang memadati pelataran dan areal parkir Pura Luhur Pekendungan, Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Jumat (28/7). Mereka berduyun-duyun datang dari berbagai pelosok wilayah di Tabanan untuk mengikuti upacara Mebayuh Oton dan Sapuh Leger Massal yang diselenggarakan Yayasan Siwa Murti Bali bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan.
Jumlah yang begitu besar itu di luar perkiraan sebab yang terdaftar sebelumnya hanya berkisar 6.500 orang. Jumlah peserta yang membludak itu menandakan animo masyarakat untuk mengikuti upacara tersebut begitu besarnya. Mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua berdatangan dari segala penjuru untuk melakukan upacara pembersihan diri dari segala macam leteh atau kotor secara niskala.
Ramainya peserta mebayuh oton dan sapuh leger ini disaksikan di antaranya Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, anggota DPRD Provinsi Bali seperti I Gede Suamba, I Ketut Purnaya, dan I Gede Ketut Nugrahita Pendit. Kemudian anggota DPRD Kabupaten Tabanan seperti I Nyoman Arnawa yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan, I Made Dirga, dan I Nyoman Suadiana.
Begitu juga dengan undangan lainnya seperti Forum Koordinasi Pimpinan Daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Serta tidak ketinggalan sesepuh PDI Perjuangan Provinsi Bali yang juga anggota DPD RI AA Ngurah Oka Ratmadi, Ketua Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi Provinsi Bali Wisnu Bawa Temaja, serta Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Tabanan I Wayan Tontra. Mereka berbaur dengan masyarakat yang telah memadai areal acara sejak pagi hari.
Membludaknya jumlah peserta tersebut membuat Bupati Tabanan yang juga Dewan Penasehat Yayasan Siwa Murti Bali, Ni Putu Eka Wiryastuti, merasa bersyukur. Sebab, niatnya untuk senantiasa menggelar yadnya bersama Ketua Yayasan Siwa Murti Bali Dr Jero Mangku Made Subagia beserta anggotanya disambut dengan hangat. Apalagi dalam kesempatan itu, Dr Jero Mangku Made Subagia langsung bertindak sebagai dalang Wayang Sapuh Leger.
Dia mengatakan, kegiatan mabayuh oton dan sapuh leger massal ini sengaja digelar untuk menepis pemikiran bahwa tidak benar biaya yang dibutuhkan untuk melakukan yadnya mahal. Kegiatan seperti ini harus dilakukan setiap pemimpin di Bali kepada masyarakat.
Karena itu, ke depannya, kegiatan seperti ini akan terus dilakukan bersama Yayasan Siwa Murti Bali. Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya berencana akan melakukan upacara metatah massal di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli untuk 3.000 warga.
Adanya kegiatan seperti ini juga mendapat respon positif dari Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan I Nyoman Arnawa, dan Ketua Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi Wisnu Bawa Temaja. Seperti diungkapkan Adi Wiryatama, kegiatan ini baik dilakukan untuk membangkitkan kesadaran umat. Terlebih dengan gotong royong, kegiatan ini akan meringankan beban masyarakat.
Ketua Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi Provinsi Bali Wisnu Bawa Temaja. Mantan Kesbanglinmas Kabupaten Badung ini mengaku salut upacara seperti ini bisa dilaksanakan oleh seorang bupati. Apalagi tujuan upacara ini untuk menyucikan diri dari berbagai macal leteh. Melihat animo masyarakat yang begitu besar alangkah baiknya bila kegiatan ini dilakukan secara rutin. Entah itu enam bulan sekali atau setahun sekali.