
balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali sedang melakukan upaya menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali yang selama ini didominasi satu sektor yaitu pariwisata. Sehingga sangat rentan terhadap faktor eksternal seperti pandemi Covid-19 yang menyebabkan pada tahun 2020 perekonomian Bali mengalami kontraksi sangat dalam sebesar -9,31% (posisi terburuk di Indonesia).
Upaya menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali dilakukan dengan transformasi ekonomi melalui Ekonomi Kerthi Bali, yaitu ekonomi yang harmonis terhadap alam, hijau/ramah lingkungan, menjaga kearifan lokal, berbasis sumber daya lokal, berkualitas, bernilai tambah, berdaya saing, tangguh, dan berkelanjutan. Berdasarkan rumusan tersebut, transformasi ekonomi Bali meliputi 6 pilar sektor unggulan, yaitu sektor pertanian dengan sistem pertanian organik, sektor kelautan dan perikanan, sektor industri manufaktur dan industri berbasis budaya Branding Bali, sektor IKM, UMKM, dan koperasi, sektor ekonomi kreatif dan digital dan sektor pariwisata berbasis budaya berorientasi kualitas.
Gubernur Bali, Wayan Koster dalam keterangan persnya di Denpasar, Selasa (15/3) menyampaikan, sektor digital tidak lagi hanya ditempatkan sebagai pendukung, namun kini sudah menjadi bagian dari pembangunan Bali itu sendiri. Ekonomi digital kini masuk menjadi salah satu sektor dalam pembangunan Ekonomi Kerthi Bali. Pemerintah Provinsi Bali sangat menyadari bahwa potensi ekonomi digital Bali sangat tinggi, yang saat ini belum atau mungkin hanya baru sedikit yang bisa dinikmati Bali.
"Inilah yang menjadi salah satu tantangan serius dalam penyelenggaraan pembangunan Bali saat ini. Tidak hanya dalam bidang ekonomi, transformasi digital Kerthi Bali telah berkembang dan masuk hampir ke seluruh sektor pembangunan Bali. Menjangkau struktur pemerintahan provinsi, kabupaten/kota, sampai ke desa dan desa adat," katanya.
Selain itu menjangkau seluruh sektor prioritas dan sektor pendukung pembangunan Bali. Menjangkau sektor swasta dan berbagai pemangku kepentingan terkait, serta tidak hanya menjangkau sektor hilir, namun juga menjangkau proses di sektor hulu dan tengah. Ini harus dipandang bahwa konsep transformasi digital Pemerintah Provinsi Bali dalam pembangunan Bali bersifat utuh dan menyeluruh. Teknologi digital ditempatkan tidak hanya sebagai supporting atau pendukung, namun juga sebagai enabler (memberikan solusi baru) dan bahkan sebagai driver (membawa arah baru) dalam pembangunan Bali.
Tidak hanya itu, konsep transformasi digital Kerthi Bali juga berpijak pada 3 dimensi waktu pembangunan Bali, yaitu masa lalu (atita), masa kini (wartamana), dan masa yang akan datang (nagata). Transformasi Digital Kerthi Bali memiliki 3 karakteristik utama, yaitu bersifat repetitif sebagai cerminan selalu melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang belum berjalan dengan baik di masa lalu, adaptif yang bermakna menyesuaikan diri dengan perkembangan saat ini, dan antisipatif terhadap kemungkinan-kemungkinan perkembangan teknologi di masa depan.
Pemerintah Provinsi Bali menyadari bahwa salah satu faktor kunci dalam mempercepat transformasi digital Kerthi Bali adalah membangun atau menjalin kolaborasi seluas-luasnya dengan berbagai pemangku kepentingan. "Untuk itulah Bali Digital Festival ini diselenggarakan, bukan hanya untuk menjadi ajang penyampaian gagasan dan ide, namun yang lebih penting daripada itu, harus dilihat sebagai bagian dari langkah-langkah taktis Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya membangun ekosistem digital Kerthi Bali, untuk mewujudkan transformasi digital yang bersifat integratif dan kolaboratif," jelas Gubernur Koster.
Diharapkan melalui Bali DigiFest 2022 akan berdampak pada tersusunnya database pelaku digital Bali, sejumlah usaha kreatif dan startup mendapatkan mitra bisnis yang tepat melalui event ini serta peningkatan jumlah Creative Economy & StartUp Enthusiast di Bali.
Bali DigiFest 2022 diharapkan memiliki dampak positif seperti event serupa SXSW (South by Southwest) yang digelar di Austin, Texas 11-20 Maret 2022. Bali DigiFest 2022 akan diselenggarakan selama tiga hari dari tanggal 8 – 10 April 2022, Sukra Wage, Landep, Saniscara Kliwon, Landep dan Redite Umanis, Ukir di Inna Grand Bali Beach, Denpasar.