Mangupura, Bali Tribune
Program vaksinasi anjing secara massal di Bali dimulai di Desa Munggu, Badung, Senin (18/4). Vaksinasi anjing ini bertujuan menyetop penularan penyakit anjing gila di Pulau Dewata. Pemprov Bali menargetkan sedikitnya 400 ribu anjing akan diberikan suntik vaksin.
Vaksinasi anjing massal ini, kemarin dihadiri Bupati Badung Nyoman Giri Prasta. Hadir Danrem 163/ Wirasatya, Perwakilan dari Polda Bali, Perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Perwakilan dari FAO, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan se-Bali serta instansi terkait.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra menjelaskan program vaksinasi rabies masal merupakan salah satu strategi utama dalam upaya mempercepat penanggulan rabies di Provinsi Bali.
“Pemprov Bali dengan bantuan teknis dan pendanaan dari pemerintah pusat akan memvaksinasi lebih dari 400.000 ekor anjing dalam beberapa bulan mendatang dan telah membeli vaksin rabies dalam jumlah yang mencukupi yang akan digunakan dalam kampanye ini,” ujarnya.
Bagi anjing yang sudah disuntik vaksin akan ditandai dengan kalung anjing khusus sehingga dapat diidentifikasi sebagai anjing yang telah divaksin dan terlindungi dari rabies. Tim khusus penangkap anjing dan vaksinator yang dikenal dengan nama A-Team telah dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan kampanye vaksin anjing massal di 716 desa di seluruh Bali yang akan dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan Juni 2016. “Masyarakat Bali kami minta untuk membantu tim vaksinasi dengan membawa anjing mereka untuk divaksin dan mempelajari jadwal vaksinasi di wilayah mereka,” katanya.
Secara khusus, semua anak anjing yang berusia diatas dua minggu harus dibawa ke dokter hewan untuk divaksinasi rabies. “Kita harapkan vaksinasi rabies tahun ini dapat segera menurunkan kasus rabies pada hewan dan manusia. Semua logistic untuk vaksinasi sudah siap dan dengan pencanangan hari ini diharapkan masyarakat bisa bertambah sadar untuk mendukung program pemberantasan rabies di Bali,” tandasnya.
Sementara Direktur Kesehatan Hewan,Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI drh. I Ketut Diarmita menyampaikan upaya yang dilakukan oleh Pemprov dan pemerintah pusat untuk mengendalikan rabies di Bali sejak tahun 2010 telah menghasilkan penurunan sebesar 99% kasus pada manusia dan penurunan 90% kasus pada hewan antara tahun 2011 dan 2013. Namun terjadi peningkatan jumlah kejadian kasus rabies pada manusia dan hewan antara tahun 2014 dan 2015.
Hal ini berujung pada pelaporan tiga kasus kematian pada manusia yang disebabkan oleh rabies pada tahun 2014 dan kemudian 15 kematian pada manusia akibat rabies pada tahun 2015, sementara kasus rabies pada hewan yang telah terkonfirmasi meningkat menjadi 529 pada tahun 2015.
“Tahun ini kita pastikan pelaksanaan vaksinasi rabies akan berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya. Pemerintah pusat telah mengerahkan berbagai sumberdaya untuk memastikan vaksinasi rabies tahun 2016 berhasil, termasuk meminta dukungan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB dan Badan Kesehatan Hewan Dunia,” katanya.