Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Mengais Rejeki di Tengah Pandemi Covid-19 Melalui Layang-layang

Bali Tribune/ LAYANGAN - I Made Gunayasa saat membuat kerangka layangan
Balitribune.co.id | Bangli - Dalam kondisi pandemik Covid-19 tidak menyurutkan sebagian warga untuk menyalurkan hobi bermain layang-layang. Tidak mengherankan jika sejak beberpa bulan terakhir langit  dipenuhi berbagai jenis layang- layang. Rupanya peluang ini dimanfaatkan oleh perajin layang-layang I Made Gunayasa .
 
Pria asal Banjar Nyalian, Kelurahan Kawan ini mengungkapkan, sejak beberpa bulan terakhir permintaan layang- layang meningkat. Untuk jenis layangan yang dijualnya  dari berbagi bentuk dan juga tergantung pesanan. “Untuk jenis layangan yang kami buat  ada berbentuk Celepuk (burung hantu), be-bean (ikan), kupu-kupu dan kuir,” ujarnya, Senin  (29/6) .
 
Proses membuat layang-layang diawali dengan membuat kerangka layangan dan baru dilanjutkan dengan proses menempel plastik atau kain. “Proses membuat kerangka layangan tergantung dari jenis layangan yang dibuat untuk jenis burung hantu membutuhkan waktu 1 jam,” jelasnya.
 
Setelah menepel kain dilanjutkan dengan proses menghias layangan mengunakan cat air brush . Proses pengecatan membutuhkan waktu sekitar tiga jam. “Kami juga melengkapi layangan dengan variasi lampu,” sebu pria yang juga berfroesi sebagi satpam di salah satu bank ini.
 
Sementara disinggung harga layangan, kata I Made Gunayasa tergantung dari besar dan jenis  layangan. Untuk layangan jenis celepuk dengan lebar 1 meter dibandrol dengan harga Rp 100 ribu dan untuk  ukuran 2 meter Rp 200 ribu. Sedangkan untuk jenis kuir dengan ukuran 2 meter dibandrol dengan harga Rp 250 ribu. Dalam sehari ia mengaku bisa menjual sampai 3 - 4  buah layangan. ”Hasil dari membuat layangan setidaknya mampu menopang uang dapur, apalagi dalam kondisi pandemic Covid-19 yang mana ekonomi serba susah,” jelas mantan atlet pencak silat ini.
 
Disinggung darai mana belajar membuat layangan, Made Gunayasa mengaku sudah sejak kecil hoby bermain layangan, dulu sebelum kemunculan berbagai jenis layangan sudah sudah biasa menjual layang korotan (layangan aduan). Sementara untuk jenis layangan  yang baru belajar dari media sosial  lewat  you tube.” Kami juga membuat layangan anti badai  untuk jenis ini  beda dengan layang pada umumnya dimana untuk kerangkanya double, sehingga sekencang apapun angin kerangka layangan tidak patah,” ungkap Made Gunayasa. 
wartawan
Agung Samudra
Category

Kerap Makan Korban, Truk Dilarang Pakir di ACJN Rambut Siwi

balitribune.co.id | Negara - Sejak dilebarkan tahun 2017 lalu, justru sopir truk menggunakan bahu jalan di depan Anjungan Cerdas Jalan Nasional (ACJN) sebagai tempat pakir liar. Tidak sedikit kecelakaan yang memakan korban jiwa terjadi di lokasi. Kini bahu jalan di jalur cepat tersebut dilarang digunakan untuk parkir kendaraan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Sinergi dengan Polres Jembrana, Astra Motor Bali Gaungkan Kesadaran #Cari_Aman

balitribune.co.id | Negara - Dalam rangka mendukung program Polantas Menyapa yang diinisiasi oleh Polres Jembrana, Astra Motor Bali turut ambil bagian memberikan edukasi safety riding kepada 500 peserta yang terdiri dari komunitas motor, perwakilan sekolah, serta pengemudi ojek online (ojol).

Baca Selengkapnya icon click

Pedagang Sembako Meninggal, BPJAMSOSTEK Denpasar Serahkan Santunan Rp42 Juta Kepada Ahli Waris

balitribune.co.id | Denpasar - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Bali Denpasar kembali menyerahkan klaim Jaminan Kematian (JKM) kepada peserta informal Almarhum Ni Made Asih seorang pedagang sembako terdaftar sebagai peserta di Kantor Perisai Koperasi Dana Rahayu yang diterima ahli warisnya I Made Sarwa sebesar Rp42 juta.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Satgas Pangan Polda Bali Cek Harga Beras

balitribune.co.id | Denpasar - Untuk menjaga stabilitas harga pangan di Provinsi Bali, Satgas Pangan Polda Bali bersinergi dengan Bulog Provinsi Bali dan instansi terkait kembali melakukan sidak terhadap sejumlah retail modern dan Pasar tradisional di Denpasar, Rabu (29/10). Sidak kali ini dipimpin oleh Kanit 3 Subdit I Ditreskrimsus Polda Bali, Kompol. Herson Djuanda didampingi sejumlah pejabat dari instansi terkait.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.