balitribune.co.id | Amlapura - Menjelang pergantian tahun, harga telur ayam di pasaran terus mengalami kenaikkan. Di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Karangasem, harga telur ayam sudah mengalami kenaikkan sejak dua pekan lalu.Berdasarkan informasi yang dihimpun Bali Tribune di sejumlah pasar tradisional di Karangasem, Selasa (26/12/2023) harga telur ayam ukuran sedang dari harga sebelumnya sebesar Rp. 45.000 per-krat isian 30 butir, mengalami kenaikkan sebesar Rp. 3000 sehingga menjadi Rp. 48.000 per-krat.
Harga telur ayam ukuran besar, mengalami kenaikkan dari sebelumnya Rp. 48.000 per-krat menjadi Rp. 50.000 per-krat. Sedangkan untuk harga telur ayam ukuran kecil atau TK juga kembali mengalami kenaikkan, dari sebelumnya Rp. 39.000 per-krat menjadi Rp. 42.000 per-krat.
Ni Luh Putu, salah satu pedagang di Pasar Terminal Karangsokong, Subagan, Karangasem, menyebutkan jika kenaikkan harga telur ayam tersebut sudah terjadi sejah dua pekan lalu, atau tepatnya sebelum Hari Raya Pagawesi dan Hari Raya Natal. Berdasarkan informasi yang diterimanya, kenaikkan harga telur ayam tersebut terjadi karena terjadinya penurunan produksi telur ayam di tingkat peternak karena dampak cuaca.
Selain itu, banyak telur ayam dari peternak di Karangasem yang dikirim ke luar Bali untuk memenuhi pemintaan atau pesanan telur ayam dari beberapa daerah di Jawa dan NTT menjelang Natal dann Tahun Baru. Ini kemudian berdampak pada berkurangnya pasokan telur ayam ke pedagang pasar yang lantas memicu naikknya harga telur ayam di pasaran. “Kalau naiknya sih sudah sejak sebelum Hari Raya Pagarwesi, gak tau pasti pak penyebabnya apa, cuman katanya sih karena telur ayam di Karangasem banyak dikirim ke luar Bali sehingga telur yang ke pasar itu berkurang,” ungkapnya.
Diperkirakan kenaikkan harga telur ayam akan terus terjadi hingga Tahun Baru mendatang.