Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Menko PMK Buka Pertemuan Rumah Resiliensi Indonesia

Bali Tribune/ Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) menjawab wartawan usai membuka Pertemuan Rumah Resiliensi Indonesia dan ADEXCO, Senin (23/5) di Nusa Dua.



balitribune.co.id | Nusa Dua -  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy membuka Pertemuan Rumah Resiliensi Indonesia dan Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO), di Nusa Dua, Senin (23/5).

Muhadjir Effendy mengatakan, pertemuan ini merupakan awal dari pelaksanaan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR), yang akan dibuka Presiden Joko Widodo pada Rabu (25/5) mendatang.

“Indonesia menjadi tuan rumah GDPRR ke-7 mulai 23 sampai 28 Mei 2022. GDPRR diselenggarakan sebagai wadah partisipasi stakeholder kebencanaan dalam pengurangan risiko bencana,” ucap Muhadjir.

Dalam GDPRR nanti, lanjut Muhadjir, komunitas penanggulangan bencana nasional dan internasional  berkumpul untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang pernah dialami satu sama lain.

Begitu juga dengan Rumah Resiliensi Indonesia, kata dia, merupakan tempat berkumpulnya para pegiat dan komunitas baik itu organisasi kemasyarakatan, volunteer maupun filantropi yang punya kepedulian tinggi terhadap resiko kebencanaan di Indonesia.

Menurut Muhadjir, GPDRR 2022 akan digelar pada 25 hingga 27 Mei 2022 bertempat di Nusa Dua, Hall BNDCC, yang akan diikuti 4.091 delegasi dari 193 negara. Sebanyak 3.001 delegasi di antaranya hadir secara langsung dan 1.096 delegasi lainnya melalui platform daring.

"Dengan dipercayanya Indonesia sebagai tuan rumah forum internasional ini, menjadi momentum untuk memperkuat mitigasi, praktik baik pengurangan risiko bencana, termasuk penanggulangan bencana secara global dan nasional," katanya.

Sebelum kegiatan Forum GPDRR tersebut dimulai, kata Muhadjir, akan ada kegiatan penanaman 10 juta pohon pada 34 provinsi di Indonesia. Kegiatan itu sebagai wujud aksi nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental mendukung Forum GPDRR.

Muhadjir juga menyebut para organisasi kemasyarakatan, volunteer maupun filantropi tersebut dengan semangat tinggi tetap ingin hadir mengikuti GDPRR meski terbatas ruangannya. Mereka juga hadir atas biaya sendiri diluar anggaran GDPRR dari Kepala BNPB.

“Karenanya saya banyak berterima kasih kepada pegiat organisasi kemasyarakatan yang selama ini telah banyak mengorbankan seluruh pikiran dan tenaganya membantu Indonesia dalam pengurangan risiko bencana,” ujar Muhadjir didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Wagub Bali Cok Ace.

Muhadjir mengatakan peran para stakeholder dalam penanganan risiko kebencanaan di Indonesia sangat vital karena Indonesia ditakdirkan menjadi pelanggan bencana dan berada di lingkaran api (ring of fire).

Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, Indonesia termasuk satu dari 35 negara yang sangat rawan bencana. Tetapi Indonesia juga berulang kali buktikan pada dunia bahwa terhadap penanganan bencana telah dilakukan dengan baik.

“Program rehabilitasi konstruksi telah berjalan dengan baik. Termasuk bencana non alam seperti pandemi Covid-19 kita bisa buktikan dalam waktu 2 tahun Indonesia telah menjadi negara terbaik dalam penanganannya,” demikian Suharyanto.

Derektur Operasional ADEXCO Andrian Cader saat mendampingi Dirut ADEXCO Noury Hetharia, mengatakan pihaknya merupakan mitra kerja BNPB, yang mengusung tema “Penanganan Bencana Adalah Urusan Bersama”.

“Ke depan ADEXCO menjadi agenda rutin pameran kebencanaan terbesar dunia dan menjadikan Indonesia pusat solusi kebencanaan,” ujarnya.

Menurutnya, dalam menanggulangi bencana semua stakeholder baik itu pemerintah, akademisi dan pihak swasta harus berkolaborasi, tidak bisa sendiri-sendiri.  

Diharapkan dengan adanya pameran kebencanaan ADEXCO nantinya bisa menerapkan solusi-solusi kebencanaan dengan mengusung penggunaan teknologi dimana teknoligi itu sendiri berkontribusi penuh untuk mitigasi bencana, penanggulangan bencana, dan pascabencana.

wartawan
NOM

Buleleng Festival Kedepankan Sinergi Seni Budaya, UMKM, Digitalisasi, dan Pembangunan Hijau

balitribune.co.id | Singaraja - Buleleng Festival (Bulfest) 2025 kembali digelar dengan nuansa baru yang mengedepankan sinergi seni budaya, pemberdayaan UMKM, transformasi digital, serta konsep pembangunan hijau dan berkelanjutan. Festival ikonik Kabupaten Buleleng ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah besar untuk menggerakkan potensi lokal sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Baca Selengkapnya icon click

Amed Jukung Race, Perhelatan Perahu Layar Tradisional yang Memikat

balitribune.co.id | Amlapura - Selain terkenal dengan keindahan alam bawah laut dan pantainya yang berada di bawah lembah, nelayan di Pantai Amed, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, juga memiliki event tahunan yakni Amed Jukung Race. Lomba perahu layar tradisional yang digelar setiap hari kemerdekaan RI ini menjadi event yang paling dinanti wisatawan asing.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pura Puseh Desa Adat Dadia di Babahan Kemalingan, Ribuan Uang Kepeng Raib

balitribune.co.id | Tabanan – Pura Puseh Desa Adat Dadia di Banjar Dadia, Desa Babahan, Kecamatan Penebel kemalingan. Ribuan pis bolong atau uang kepeng yang ada di pura itu raib.

Peristiwa ini diketahui pada Rabu (20/8) siang. Saat itu, prajuru desa adat dan Pura Puseh sedang melakukan persiapan upacara Sri Rambut Sedana.

Baca Selengkapnya icon click

Prospek Ekonomi Menjanjikan, Peternakan Sapi dan Kambing Terus Dikembangkan

balitribune.co.id | Negara - Sebagai daerah agraris, sektor peternakan juga menjadi sektor ekonomi potensial di Kabupaten Jembrana. Ternak yang prospektif untuk dibudidayakan adalah sapi kambing. Berbagai upaya kini terus dilakukan untuk mendorong produktifitas peternak sapi dan kambing sekaligus menggenjot perluasan pertanian organik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kekurangan Data Pendukung dari Eksekutif, Pembahasan 8 Ranperda di DPRD Bangli Tertunda

balitribune.co.id | Bangli -  Hingga pertengahan Agustus ini sejumlah rancangan peraturan daerah (ranperda) yang masuk dalam program pembentukan perda (propemperda) belum juga dibahas DPRD Bangli. Hal tersebut karena adanya kekurangan  data pendukung dari eksekuitif selaku pengusul. Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Bangli. I Ketut Suastika pada Rabu (20/8). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.