Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Menolak Dijemput, Malah Bunuh Polisi

bule
DIKERUMUNI WARGA – Beberapa warga tampak berhamburan ke lokasi ditembaknya bule Prancis Amokrane Sabet setelah membunuh anggota polisi di Jalan Pantai Berawa, Senin kemarin. Insert: Amokrane dan AA Putu Sudiarta.

Kuta Utara, Bali Tribune

Polda Bali berduka. Seorang anggota Polsek Kuta Utara, Brigadir AA Putu Sudiarta tewas ditikam bule Prancis, Amokrane Sabet (49) di Jalan Pantai Berawa, Banjar Tegal Gundul Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Senin (2/5). Bendera Merah Putih setengah tiang dikibarkan di Mapolsek Kuta Utara sebagai tanda berkabung.

Tewasnya korban saat menjalankan tugas menjemput Amokrane dari vilanya. Namun bule yang sudah dua tahun tinggal di Bali itu justru balik menyerang petugas dengan sebilah pisau. Korban tewas dengan 8 lukan tusukan. Sementara pelaku akhirnya ditembak mati petugas.

Informasi Bali Tribune di lokasi, kemarin mengatakan, Amokrane dijemput paksa petugas karena kerap berbuat onar dan sangat meresahkan warga mupun wisatawan di wilayah Pantai Berawa. Bahkan, saat itu pihak Imigrasi juga diterjunkan untuk menjemput paksa karena sudah over stay di Bali sejak September 2015 lalu. “Perbuatannya sudah sangat meresahkan warga. Selain itu, dia juga seharusnya dideportasi karena izin tinggalnya habis sejak September 2015,” ungkap seorang petugas di lokasi kejadian.

Proses penjemputan paksa itu melibatkan tim gabungan. Dari Polsek Kuta Utara, dipimpin langsung Kapolsek I Wayan Arta Ariawan. Brimob Kompi II Yon B Polda Bali sebanyak 10 personel bersenjata lengkap dipimpin Aiptu I Made Cakra, Dalmas Polda Bali ada 5 personel bersenjata lengkap dipimpin Iptu Ishak Koko Hosio dan Provos Polda Bali 6 personel. Sedangkan pihak Imigrasi hadir Kabid Penindakan Imigrasi Bandara Ngurah Rai, M. Soleh.

Upaya penjemputan paksa ini lantaran masyarakat Banjar Tegal Gundul resah dengan ulah bule berkepala plontos itu. Pada Selasa (5/4) pukul 16.30 Wita, Amokrane melakukan pengancaman terhadap warga. Tidak hanya mengancam, ia juga kerap makan di restoran tidak bayar dan mengendarai sepeda motor ugal-ugalan, sehingga seorang warga bernama I Ketut Sudiana (43) melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Kuta Utara, Kamis (7/4).

Menindaklanjuti laporan itu, Polsek Kuta Utara langsung melayangkan surat pemanggilan. “Polisi lakukan pemanggilan sebanyak tiga kali, dan suratnya diantar oleh polisi yang meninggal ini (korban,red). Tetapi dia (Amokrane, red) tidak menghiraukan. Bahkan, surat tiga-tiganya itu dirobek oleh dia di hadapan korban ini,” tutur petugas.

Sebelum terjun ke TKP, tim gabungan apel di Mapolsek Kuta Utara untuk diberikan arahan. Pukul 11.28 Wita, tim gabungan tiba di vila yang ditempati bule berbadan kekar penuh tato itu dan proses negosiasi pun dilakukan. Namun ia menantang petugas. Bahkan, kedua tangannya direntangkan sambil menggenggam pisau seraya berkata; “shoot me (tembak saya),” ujar seorang mengutip ucapan Amokrane.

Personel Brimob sempat mengeluarkan tiga kali tembakan peringatan ke udara tapi tak membuat Amokrane menyerah. Sebaliknya, pria yang tercatat sebagai petarung Mixed Martial Arts (MMA) itu mengamuk dan menyerang petugas dengan pisau. Peluru karet yang memberondong tubuhnya tak membuat Amokrane tersungkur dan tetap bisa mengejar petugas hingga keluar vila.

Apes bagi Brigadir AA Putu Sudiarta. Anggota Buser Polsek Kuta Utara ini tidak bisa lolos dari kejaran pelaku hingga keduanya bergumul di selokan pinggir jalan, sekitar 50 meter dari arah vila. Pelaku menghunjamkan pisau ke tubuh Sudiarta hingga meregang nyawa dengan delapan luka tusukan.

Keberingasan pelaku pun berakhir setelah polisi melepaskan peluru tajam tepat di kepalanya. “Karena peluru karet tidak mempan, dipakai peluru tajam. Kurang lebih ada sepuluh tembakan yang akhirnya dia (Amokrane) tewas,” bisik sumber petugas lainnya.

Kapolda Bali Irjen Sugeng Priyanto yang turun ke lokasi kejadian ditemui wartawan mengatakan, perbuatan Amokrane selama ini sudah sangat meresahkan masyarakat maupun wisatawan. Selain mengancam, ia juga kerap tidak membayar makan di restoran. “Dia sering bilang fuck you dan i kill you. Bahkan, ia mengaku-ngaku anak Tuhan,” ujarnya.

Jenderal bintang dua ini juga menjelaskan, pihaknya bersama petugas Imigrasi didampingi Konsul Jenderal Prancis sebenarnya ingin menemuinya secara baik-baik. Namun pelaku keluar membawa pisau. “Ketika diperingatkan malah menyerang polisi dan tidak mengindahkan tembakan peringatan sehingga anggota mengambil tindakan tegas,” ucap mantan Kadiv Hubinter Polri ini.

Periksa Luar

Janazah AA Putu Sudiarta dibawa ke RSUP Sanglah, dan dilakukan pemeriksaan luar oleh Instalasi Forensik sekitar pukul 14.27 Wita hingga pukul 14.37 Wita. Hasil pemeriksaan luar, tim kedokteran forensik menemukan beberapa luka tusukan senjata tajam di tubuh korban. Di antaranya, luka tusuk pada pipi kanan, pada bagian dada ada dua, dan paha satu.

“Selain 4 luka tusukan tersebut, di beberapa tubuh korban juga ditemukan luka tangkisan,” ungkap Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah dr Dudut Rustyadi, dan menambahkan, belum diketahui luka fatal yang menyebabkan korban meninggal dunia karena belum mendapat surat permintaan otopsi dari Polsek Kuta Utara.

Sedangkan terkait jenazah Amokrane, pihaknya diminta Polda Bali untuk tidak memberi keterangan hasil pemeriksaan luar (PL) kepada awak media karena jenazah korban masih berstatus barang bukti. “Saya tidak bisa memberikan hasil PL-nya secara terperinci karena sudah diserahkan sepenuhnya kepada penyelidik dari Polda Bali,” katanya.

Sementara itu, Agung Putra, kerabat korban mengatakan sangat terpukul dengan kepergian korban secepat ini. Korban merupakan anak pertama dari 5 bersaudara, dikenal sebagai pribadi yang ramah dan sosoknya menjadi panutan bagi seluruh keluarga. “Kami sudah menganggap dia sebagai pahlawan bagi keluarga. Jujur, kami sekeluarga sangat merasakan kehilangan dan merasa duka tas kepergian beliau,” katanya di Instalasi Forensik RSUP Sanglah.

Komisioner Kompolnas Drs Edi Saputra Hasibuan, MH menyesalkan kejadian yang menewaskan seorang anggota polisi saat menjalankan tugas negara. “Kita tahu bahwa pekerjaan polisi penuh dengan risiko. Ke depannya saya berharap kepada teman-teman Polri untuk tetap berhati-hati saat menjalankan tugas sehingga kejadian serupa tidak terulang,” katanya.

Pihaknya mengusulkan kepada pemangku kebijakan agar menyediakan asuransi keselamatan jiwa bagi para anggota Polri, khususnya yang sedang menjalankan tugas negara.

wartawan
redaksi
Category

Dewan Badung Dorong Pemberian Insentif untuk Pecalang

balitribune.co.id | Mangupura - Kalangan DPRD Badung mendorong agar pemerintah daerah memberikan perhatian terhadap pecalang. Salah satunya adalah dengan memberikan insentif kepada para pecalang. Pasalnya, pecalang sebagai pengamanan wilayah Desa Adat di Bali dengan konsep "ngayah" memiliki peranan yang sangat penting. Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Badung  I Made Ponda Wirawan, Rabu (7/5).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tinjau Simulasi Seleksi PPPK, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata Beri Semangat Peserta

balitribune.co.id | Amlapura - Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata, didampingi oleh Sekretaris Daerah I Ketut Sedana Merta, meninjau langsung pelaksanaan simulasi seleksi kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II Tahun 2024 yang berlangsung di Wantilan Sabha Prakerti, Kantor Bupati Karangasem, Rabu (7/5).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Lawan Inflasi Tanpa Panik: Cara Menabung yang Nggak Bikin Rugi

balitribune.co.id | Denpasar - Banyak orang ragu buat mulai nabung gara-gara satu alasan inflasi. Wajar sih, soalnya nilai uang terus menurun setiap tahun. Tapi, bukan berarti nabung jadi percuma. Dengan strategi yang tepat, tabungan tetap bisa jadi senjata ampuh buat masa depan.

Baca Selengkapnya icon click

Akibat Cekcok, Seorang Buruh Jadi Korban Penusukan di Pasar Malam

balitribune.co.id | Semarapura - Peristiwa penganiayaan menggunakan senjata tajam terjadi di area pasar malam, Lapangan Umum Sampalan, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, pada Senin (5/5) malam sekitar pukul 19.00 Wita. Korban diketahui bernama Allme Tirta Anggara (22) seorang buruh asal Banjar Puana, Desa Tegal Badeng Barat, Negara.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.