Diposting : 5 December 2018 23:29
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Pimpinan Bappenas, termasuk Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang PS. Brodjonegoro menyatakan, pembangunan kelautan dan perikanan secara berkelanjutan harus terus dilakukan. Pembangunan yang diinspirasi oleh SDG 14 ini, tidak hanya akan membantu pengurangan kemiskinan dan stunting atau gizi buruk juga bisa membantu meningkatkan ekspor.
Dikatakannya saat konferensi pers "workshop Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) No 14: Menuju Pembangunan Kelautan Berkelanjutan di Kuta, Badung, Senin (3/12), terkait upaya penguatan SDGs, tentunya akan menumbuhkan aspek ekonomi serta sosial dan kesehatan. Apabila berbicara SDGs 14, saat produksi ikan atau rumput laut meningkat serta ada upaya menciptakan nilai tambah terhadap hasil perikanan kelautan, maka bisa menciptakan pekerjaan bagi banyak orang.
Menurut Bambang, dengan banyaknya kesempatan berusaha, tentunya akan bisa mengurangi kemiskinan. Selanjutnya bila produksi perikanan meningkat, ikan yang menjadi sumber dari gizi tersebut bisa membantu mengurangi stunting. "Mengurangi stunting jelas akan mengurangi kemiskinan," cetus Bambang.
Dia berharap sektor perikanan dan kelautan bisa memberi nilai tambah lebih bagi ekonomi. "Untuk 2020-2024 diharapkan tidak hanya memberikan nilai tambah untuk perikanan, namun juga untuk pariwisata dan sektor ekonomi lain," ucapnya.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, hal-hal yang dibahas pada pertemuan ini nantinya akan menjadi masukan bagi Bappenas yang tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024. "Yang dibahas kali ini memang lebih kepada rencana lima tahun kedepan. Paling tidak kita ingin memastikan produksi perikanan kita adalah perikanan yang sudah berkelanjutan. Dalam arti lingkungan disekitarnya termasuk coralnya juga sudah terjaga dengan baik," jelasnya.