
balitribune.co.id | Ubud - Semakin bertambahnya ketersediaan akomodasi mewah yang menyatu dengan alam atau berkonsep Barefoot Luxury di Ubud Kabupaten Gianyar menjadikan desa ini sebagai destinasi Eco-luxury. Sehingga dapat menciptakan pengalaman libur yang unik, nyaman dan tenang. Salah satu resor mewah berkonsep Barefoot Luxury sudah berdiri sejak tahun 2022 bertema bambu memadukan keindahan alam sawah dan hutan tropis.
Kendati berada di pedesaan, akomodasi mewah atau resor yang berada di Ubud kerap memiliki fasilitas lengkap seperti spa, gym, yoga shala, restoran berkonsep farm-to-table dan jungle pool bar. Keberadaan akomodasi mewah di Ubud menawarkan keramahan khas Bali dan berbalut keindahan alami Ubud. Arsitektur, interior yang tidak hanya menawarkan kenyamanan juga berkualitas tinggi ini berpadu harmonis dengan kerimbunan pepohonan sekitar atau Eco-luxury. Sehingga mencerminkan komitmen menyeluruh terhadap praktik ramah lingkungan dan berkelanjutan di Bali.
Dalam memberikan pengalaman menginap di akomodasi berkonsep Eco-luxury dimana kemewahan yang menyatu dengan keindahan alam Ubud, pengelola mendesain bangunan resor dilengkapi kolam renang berpadu harmonis dengan kehijauan hutan rimbun di area sekitar. Wisatawan pun akan merasakan ketenangan selama menginap dan betah berada di dalam resor untuk melepas segala ketegangan karena rutinitas sehari-hari.
Akomodasi berbalut lingkungan alami sekitar yang membentuk keseimbangan antara kenyamanan, penghormatan terhadap alam, dan fasilitas mewah diyakini akan mampu menambah lama tinggal wisatawan. Sehingga para pemilik modal sekarang ini semakin tertarik berinvestasi di akomodasi wisata yang berkonsep menyatu dengan alam.
"Sejak awal, visi saya adalah menghadirkan suatu tempat dimana alam, cita rasa kuliner, dan perayaan hadir dalam harmoni,” ungkap salah satu pengusaha penggagas akomodasi mewah berkonsep Barefoot Luxury di Ubud, Alban Kibarer.
Kata dia, dengan tekad yang kuat menghidupkan konsep eco-luxury, menciptakan momen-momen tak terlupakan dengan melestarikan lingkungan Ubud yang asri. "Dimana pengunjungnya dapat terhubung kembali dengan alam tanpa mengorbankan kenyamanan modern. Suatu destinasi dimana kemewahan berpadu dengan mindfulness, berbalut keindahan alami hutan dan ramah lingkungan serta berkelanjutan," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, guna memenuhi permintaan wisatawan saat ini yang cenderung tertarik pada glamping, maka di dalam resor mewah pun menyediakan glamping suites. Terdapat tenda mewah yang memadukan tradisi dan modernitas, masing-masing menghadirkan kekayaan seni budaya Bali, serta perpaduan dengan lingkungan hutan dan sawah di sekelilingnya. Dirancang bagi pasangan, setiap tenda memiliki spot bernuansa romantis, jacuzzi, dan/atau infinity pool yang cocok untuk menjauhkan diri sejenak dari kesibukan sehari-hari, tanpa koneksi wi-fi. "Setiap sudut tenda menjadi ruang yang menunjang perlambatan ritme kehidupan, terhubung kembali dengan diri sendiri, dan meresapi keindahan alam sekitar," imbuhnya.
Kendati berkonsep mewah, tidak jarang wisatawan yang menginap menginginkan hidangan dengan bahan-bahan produksi lokal. Sehingga resor pun menghadirkan sajian di menu menerjemahkan cita rasa Bali ditambah sentuhan global, dimana setiap hidangan menceritakan sebuah kisah.