Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Menyoal Sampah

Bali Tribune

BALI TRIBUNE - Sampah di Indonesia merupakan suatu masalah yang sangat serius dan juga menjadi masalah sosial, ekonomi dan budaya. Hampir semua kota di Indonesia termasuk Kota Denpasar juga mengalami kendala serupa dalam mengolah sampah. Menyoal mengenai masa­lah sampah sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita masing-masing. Selintas akan timbul di benak kita sam­pah adalah sesuatu yang terlukis sebagai sebuah ko­toran, setumpuk limbah, se­kumpulan berbagai macam benda yang telah dibuang, tentunya menimbulkan aro­ma yang tidak sehat untuk udara di sekitarnya. Dengan kata lain, sampah dapat diar­tikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan dan cenderung merusak ling­kung­an. Kuantitas sampah meru­pakan salah satu dari sekian banyak masalah sosial yang terjadi pada masyarakat. Khu­susnya masalah ini se­makin merebak di lini perko­taan. Masyarakat kota atau­pun daerah yang padat pen­duduknya pasti menghasilkan sampah yang tak terhitung jumlahnya. Ada anggapan bahwa se­ba­gian masyarakat sampah bukanlah menjadi masalah, hal inilah yang sangat meng­khawatirkan. Sampah meru­pakan masalah yang paling besar terhadap lingkungan. Masyarakat perkotaan ba­nyak membuang sampah di daerah daerah sungai dan se­lokan air, yang kemudian bermuara ke laut dan terjadilah pencemaran kehidupan bawah laut. Ironisnya, praktek antipati terhadap lingkungan sekitar ini masih terus ber­lanjut hingga sekarang. Sampah juga merupakan musuh bagi lingkungan karena mampu menimbulkan pencemaran lingkungan. Lingkungan yang telah terecemar oleh sampah maka lingkungan itu menjadi tempat yang sangat kumuh dan merupakan sumber penyakit. Sampah juga merupakan hasil perbuatan manusia. Pada da­sarnya, banyak aktifitas ma­nusia yang menghasilkan sampah. Baik dari hasil ke­giatan maupun limbah rumah tangga. Kita tidak pula mena­fikan bahwa sebagian ma­sya­rakat masih memiliki pemi­kiran bahwa membuang sam­pah sembarangan merupakan hal yang wajar dan tidak sa­lah. Faktornya tidak lain dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Bisa berasal dari ke­luarga, pendidikan, maupun lingkungan kerja. Ketidakpedulian masyara­kat mengenai sampah dan penanganannya akan bermua­ra pada timbulnya ragam pe­nyakit di tengah-tengah ling­kungan. Sampah yang berle­bih akan menimbulkan peny­akit yang justru dapat meng­ganggu manusia itu sendiri. Misalnya, penyakit diare, ko­lera, hingga tifus. Sampah merupakan kon­sekuensi yang harus diterima. Sebab, segala lini kehidupan akan menghasilkan sampah. Entah itu kecil maupun be­sar. Kota Denpasar dengan populasi penduduk yang terus bertambah juga berakibat pada tingkat produksi sampah. Pesatnya per­tumbuhan pen­du­duk di Kota Denpasar selain membawa keuntungan dengan tumbuh dan berkembangnya kota menjadi pusat kegiatan ekonomi, industri, sosial dan budaya juga membawa dam­pak terhadap meningkatnya biaya sosial, sehingga pada akhirnya kawasan perkotaan akan sampai pada tingkat skala disekonomi (kemun­dur­an ekonomi). Hal ini me­rupakan akibat terjadinya kemerosotan kualitas ling­kungan hidup perkotaan be­rupa kebisingan, kemacetan lalu lintas, pencemaran air, udara dan tanah yang dise­babkan oleh limbah industri dan rumah tangga. Oleh karena itu, kita mengapreasi upaya Wali Kota Denpasar I.B.Rai Dharmawijaya Mantra bersama perangkatnya yang kini sedang berjibaku dalam penanganan masalah sampah di kota ini. Namun, dalam menghadapi penanganan masalah lingkungan perkotaan, Rai Mantra dihadapkan pada dua front sekaligus, yaitu sampah dan penggunaan kantong plastik oleh masyarakat. Penggunaan kantong plastik ini juga dipandang sudah berlebihan karena ikut menyumbang potensi kerusakan lingkungan. Nah, dalam upaya mengurangi penggunaan kantong plastik tersebut, Wali Kota Rai Mantra punya kiat jitu, yaitu dengan merangkul forum pengelola pasar rakyat. Tujuannya, tak lain adalah  untuk mengimplementasikan kebijakan Pemerintah Kota Denpasar untuk menggurangi penggunaan kantong plastik. Yang tak kalah pentingnya juga adalah perlu menggugah masyarakat untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dapat dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Sebab perilaku hidup bersih dan sehat harus diterapkan dalam setiap lini kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja. Seperti halnya perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku tersebut merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan seseorang untuk berperilaku sehat.

wartawan
Hans Itta
Category

Seorang Pria Ditemukan Tergantung di Pohon Kawasan Tahura

balitribune.co.id | Mangupura - Warga yang sedang berolahraga pagi di kawasan Hutan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Kuta, dikejutkan dengan penemuan seorang pria yang tergantung di pohon, Minggu 5 Oktober 2025 pukul 06.30 Wita. Korban diketahui bernama Sayyid Muhammad Niarizqy (21), asal Tulungagung, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya icon click

Walikota Jaya Negara Salurkan Santunan JKK BPJS Ketenagakerjaan Kepada Ahli Waris Korban Banjir Pedagang Pasar Kumbasari

balitribune.co.id | Denpasar - Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyalurkan secara simbolis santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) kepada dua orang ahli waris korban banjir yang merupakan pedagang di Pasar Kumbasari, di kantor Walikota Denpasar, Senin (6/10). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Ribuan Warga Desa Adat Kapal Antusias Ikuti Tradisi Perang Tipat Bantal

balitribune.co.id | Mangupura - Ribuan warga Desa Adat Kapal Kabupaten Badung pada Senin (6/10) mengikuti ritual unik Perang Tipat Bantal bertepatan Hari Purnama Sasih Kapat. Tradisi yang melibatkan lempar-lemparan ketupat (tipat) dan bantal (jajanan) antar warga di depan Pura Desa dan Puseh Desa Adat Kapal melambangkan harmoni antara laki-laki (bantal) dan perempuan (tipat) ini digelar setiap tahun. 

Baca Selengkapnya icon click

Kuta Rock City Festival 2025 Dorong Ekonomi Kreatif dan Event Bertaraf Internasional

balitribune.co.id | Mangupura - Gelaran Kuta Rock City Festival 2025 menjadi ajang reuni para tokoh legendaris surfing Kuta. Event yang digelar dari tanggal 3-5 Oktober 2025 ini sempat dikunjungi langsung oleh Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, pad Minggu (5/10). Menurut bupati event Kuta Rock City Festival 2025 merupakan reuni para tokoh legendaris surfing Kuta, yang menjadi embrio perkembangan pariwisata di Kuta.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bupati Adi Arnawa Ikuti Aci Tabuh Rah Pengangon di Desa Adat Kapal

balitribune.co.id | Mangupura - Bertepatan dengan Rahina Purnama Sasih Kapat, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa bersama Ketua TP. PKK Kabupaten Badung, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, menghadiri sekaligus mengikuti prosesi tradisi Aci Tabuh Rah Pengangon atau Siat Tipat Bantal yang digelar oleh Desa Adat Kapal, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, bertempat di Pura Desa dan Puseh Kapal, Senin (6/10).

Baca Selengkapnya icon click

GOW Karangasem Bersama BKOW Provinsi Bali Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir di Desa Antiga

balitribune.co.id | Amlapura - Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Karangasem, Ny. Anggreni Pandu Lagosa, mendampingi Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali, Ny. Seniasih Giri Prasta, dalam penyerahan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir di Banjar Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Jumat (3/10/2025).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.