BALI TRIBUNE - Mencermati arus musik lebaran dari tahun ke tahun yang semakin meningkat, PT ASDP Ketapang - Gilimanuk terhitung mulai tahun 2017 ini memberlakukan pembelian tiket secara online. Hal ini untuk mengurai antrian pelabuhan yang kerap terjadi pada H-7 hingga H+7 Hari Raya Idul Fitri.
Demikian diungkapkan Director of Services and Facilities PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Christine Hutabarat, saat memberi keterangan pers di Denpasar, Kamis (8/6), terkait kesiapan ASDP dalam menghadapi arus musik lebaran di berbagai wilayah. “Dengan diterapkannya sistem pembelian tiket secara online diharapkan dapat mengurai kemacetan dan antrian yang kerap terjadi hingga 30 persen dari biasanya,” ujar Christine optimis.
Disebutkan, untuk mendapatkan tiket secara online, para calon penumpang bisa mengklik tiket.indonesiaferry.co.id. Otomatis tiket akan terjadwal sesuai dengan waktu keberangkatan yang diinginkan calon penumpang. “Sistem ini memudahkan calon penumpang dalam menjadwal keberangkatannya saat pulang kampung, serta memprediksi jam berapa bisa sampai di pelabuhan,” kata dia.
Andaikata terjadi sesuatu dia jalan sehingga penumpang tidak bisa tepat waktu tiba di pelabuhan, tiket yang sudah dipesan tidak hangus dan dapat dijadwalkan ulang. “Tiket yang sudah dibeli tetap bisa digunakan,” katanya. Beberapa kelebihan bila membeli tiket secara online, ungkap Christine, di antaranya, tiket lebih terjadwal, kuota tiket disesuaikan dengan kapasitas kapal yang beroperasi, waktu muat atau masuk kendaraan sesuai dengan waktu yang tertera.
“Di samping itu, untuk pembelian tiket terjadwal bisa diperoleh di point of sales atau pusat keramaian yang telah ditentukan tempatnya, buffer zone untuk go showroom, atau secara online,” imbuhnya. Berikut dijelaskan pemesanan tiket online. Ketika masuk aplikasi awalnya pilih lintasan dan jadwal, setelah itu masukkan data pemesan dan penumpang, setelah itu mereview pemesanan dan pembayaran. Setelah diperoleh informasi cara pembayaran tiket melalui pop up dan email, segera lakukan pembayaran.
Setelah pembayaran dilakukan itu, pemesan akan mendapatkan QR code melalui email, dan tahap akhir melakukan check in sesuai dengan tiket yang dipesan. “Proses ini yang kita maksud memudahkan para calon penumpang, di samping juga memudahkan kita dalam mengisi manifest sebagai syarat administrasi penyeberangan,” jelasnya.
Ia juga memproyeksikan akan terjadi kenaikan jumlah kendaraan pengguna jasa penyeberangan pada tahun 2017. Pada H-3 diperkirakan kendaraan campuran berjumlah 28.274 unit, sedangkan kapasitas kapal terpasang total 29.880 unit. “Kendaraan campuran yang dimaksud di sini yaitu seperti kendaraan roda dua, roda empat, roda empat lebih. Karakteristik kendaraan campuran ini bisa dibilang hampir sama dengan karakteristik di tahun 2015,” tutupnya.