Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Musim Kemarau Berkepanjangan, Petani Cengkeh Gigit Jari

Bali Tribune/ MENGERING - Musim kemarau berkepanjangan menyebabkan lahan pertanian mengering, termasuk tanaman cengkeh produktif.
Balitribune.co.id | Negara - Selain persawahan, dampak kemarau panjang kini sudah dirasakan para petani kebun di Jembrana. Seperti yang dikhawatirkan para petani cengkeh dimsejumlah desa di wilayah utara Jembrana. Akibat tidak turun hujan selama sembilan bulan belakangan ini, pohon cengkeh produktif mengering bahkan terancam mati.
 
Di sejumlah desa di Jembrana terutama yang berada di daerah dataran tinggi antara 450 hingga 500 meter di atas permukaan laut, cengkeh merupakan komudotas utama perkebunan warga. Saat musim panen yang rutin selama beberapa bulan setiap tahunnya, cengkeh memiliki nilai ekonomi yang tinggi selain komoditas pertanian unggulan lainnya. Selain harganya yang menjanjikan bagi kelangsungan hidup petani, juga memberikan peluang kerja bagi warga luar mulai dari memetik hingga mengepik.
 
Namun kini petani cengkeh pasrah dengan kondisi kebun mereka yang mengering dan tanaman cengkeh yang semakin meranggas karena kekurangan air. Salah seorang petani Cengkeh, Kade Ardika mengatakan kendati kebun cengkeh berada di daerah dataran tinggi, namun tidak sedikit pohon cengkeh yang sudah sebelumnya sudah pernah berbunga (produktif) kini mengering dan nyaris mati. "Banyak juga yang mati kering, karena memang rentan. Kalaupun masih bisa bertahan, akan berdampak pada siklus berbunga," ujarnya.
 
 Menurutnya, petani cengkeh yang mengandalkan sumber air hujan dan sungai kini kewalahan lantaran sumber air termasuk di sungai sudah menyusut. Kini para petani hanya bisa pasrah menunggu turunnya hujan. "Kita hanya bisa bertahan merawat semaksimal mungkin dan berharap turun hujan,” ungkapnya. 
 
Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Komang Ariada mengatakan, kendati tidak menjadi komoditi unggulan pertanian Jembrana, namun banyak petani yang menanam cengkeh. Menurutnya, hampir semua kebun di daerah dataran tinggi di lima kecamatan di Jembrana sesui topografi yang memungkinkan, berisi tanaman cengkeh. Namun diakuinya dengan kondisi cuaca kering seperti sekarang ini, tidak sedikit tanaman pertanian termasuk cengkeh yang mati. "Kondisi ini dikarenakan alam, dan ini jadi hampir di seluruh Indonesia. Banyak kita juga mendapatkan pohon kering bahkan mati," jelasnya. 
 
Kini pihaknya menghimbau petani untuk merawat dengan baik tanamannya dengan mencari air ke sumber terdekat. Terlebih dari hasil rapat koordinasi terkait kekeringan ini, diperkirakan kondisi intensitas hujan yang kecil ini akan berlangsung hingga 2022 nanti. Bahkan Jembrana masuk salah satu zona merah di Bali selain Buleleng. Bagi tanaman yang memang sudah mati dan kering sampai akarnya, tidak bisa diselamatkan lagi, menurutnya satu-satunya jalan petani harus menanam lagi (rehab). "Tahun 2020 memang ada bantuan bibit Cengkeh tapi sedikit. Karena dengan kondisi seperti ini sulit untuk tanaman bisa hidup," tandasnya. 
 
wartawan
Putu Agus Mahendra
Category

Kunjungan Bupati dan Wabup Karangasem ke Lokasi Banjir di Desa Antiga Pastikan Penanganan Cepat Warga Terdampak

​balitribune.co.id | Amlapura - Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata atau Gus Par bersama Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa, meninjau langsung kondisi rumah warga yang terendam air akibat banjir bandang di Banjar Dinas Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, pada Minggu (14/9). Kunjungan ini merupakan respons cepat pemerintah daerah untuk memastikan penanganan darurat berjalan lancar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Sampaikan Duka Mendalam, Bupati Jembrana Beri Santunan Keluarga Korban Bencana Banjir

balitribune.co.id | Negara - Hujan deras yang mengguyur lebih dari 24 jam pada Senin (8/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025) membawa petaka. Debit air sungai yang meningkat drastis tidak hanya merendam permukiman warga di banyak tempak, musibah kali ini bahkan menelan korban jiwa. Duka yang dialami keluarga kedua korban juga menjadi perhatian serius pimpinan daerah di Jembrana.

Baca Selengkapnya icon click

Banjir Cara Alam Membersihkan Dirinya

balitribune.co.id | Hari Raya Pagerwesi di Bali tahun ini meninggalkan catatan getir. Alih-alih hening, Bali malah diguyur hujan deras yang berujung banjir bandang pada Rabu (10/9). Air bukan hanya merendam jalanan, tapi menyapu apa yang menghalanginya. Seolah manusia diingatkan alam. Ketika kita tak mau berbenah, menyucikan diri, tak lagi mau "eling", alam punya cara sendiri membersihkan dirinya yang dianggap "leteh".

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Walikota Jaya Negara Dampingi Presiden Prabowo Subianto Pastikan Penanganan Pascabencana Cepat dan Tepat

balitribune.co.id | Denpasar - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mendampingi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyambangi para warga Kota Denpasar yang menjadi korban bencana banjir yang berlokasi di seputaran Pasar Badung dan Jalan Gajah Mada Gang IV, Sabtu (13/9).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.