Musim Penghujan Berdampak Pada Produksi PLTS | Bali Tribune
Diposting : 8 January 2020 07:25
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ PLTS - Petugas bersihkan panel surya di PLTS Banaklet.
balitribune.co.id | Bangli - Musim penghujan berdampak pada  pada produksi listrik di pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Dusun Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli. Penurunan produksi terjadi mulai memasuki bulan Desember lalu. Namun demikian produksi PLTS Bangli pada 2019 secara umum mengalami peningkatan.
 
Direktur Perusahan Daerah Bhukti Mukti Bhakti (PD-BMB) Bangli, Alit Putra saat dikonfirmasi mengatakan  musim hujan memang cukup bepengaruh pada pasokan listrik. Pasalnya  sumber dari  daya listrik  adalah energy matahari. Berdasarkan data bahwa produksi pada bulan Desember menurun dari dibandingkan bulan sebelumnya. “Dari data menunjukan  produksi Desember dibandingkan produksi Oktober  terjadi penrunan hingga 28,17 persen,” jelasnya, Selasa (7/1).
 
Kata Alit Putra pada musim panas/ kemarau  pengelola PLTS bekerja optimal  Kata Upaya untuk peningkatan produksi dengan pembersihan panel surya dan pemeliharaan lingkungan di dalam PLTS yang lebih terkoordinir. “Pemeliharaan panel maupun lingkungan lebih terkoordinir dengan baik dan reguler. Ini mengacu pada standart operation prosedure (SOP) yang tepat. Yang mana ini dilakukan oleh operator dan petugas kebersihan. Pembersihan panel tidak hanya musim kemarau tetapi juga musim penghujan,” sebutnya.
 
Lebih lanjut, perawatan yang tepat sangat menunjang peningkatan produksi PLTS. Alit Putra mengklaim bahwa pada produksi listrik PLTS pada bulan Desember lebih tinggi/meningkat dibandingkan bulan Februari, yang mana peningkatan hingga 72,04 persen. “Puncak produksi PLTS pada bulan Oktober,” ujarnya seraya menyebutkan PLTS Bangli memiliki 5000-an panel.
 
Alit Putra menyebutkan PD BMB Bangli berkomitmen menciptakan SDM yang handal di bidang energi terbarukan khususnya di bidang PLTS dengan mengadakan pelatihan SDM. Peningkatan SDM ini buah kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Energi Terbarukan. “Peserta pelatihan nantinya akan mendapat dua sertifikat yakni dikeluarkan PD BMB dan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Belum lama ini telah dilaksankan pelatihan perdana yang pesertanya tidak hanya dari Bali namum ada juga dari luar Bali,” jelasnya.