Musim Sampah Kiriman, Plastik Berkurang di Pantai | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 28 September 2024
Diposting : 6 February 2022 15:57
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune / SAMPAH - Tampak suasana pantai dimana sampah plastik mulai berkurang

balitribune.co.id | Gianyar - Dalam beberapa pekan ini sejumlah pantai di Gianyar sampah-sampah mulai berlabuh. Meski siklus sampah kiriman ini tidak bisa dihindari, ada sebuah perubahan signifikan yang terjadi. Dimana sampah plastik yang sebelumnya mendominasi, kini volumenya berkurang. Yang terlihat hanya ranting-ranting kayu yang sangat mudah mengambang dan hanyut. 

Salah seorang Warga pantai di Banjar Gumicik, Desa Ketewel, Sukawati, Wayan Puja, Minggu (6/2) mengungkapkan,  tahun-tahun sebelumnya volume sampah plastik yang masuk ke pantai rata-rata 100 kg per minggu. Sedangkan tahun ini, sampah plastik yang berhasil dipungut rata-rata 30 kg perminggu.

"Ini penurunan drastis, walau masih ada sampah plastik yang datang dari hulu," ujarnya. Sampah plastik tidak saja datang dari hulu sungai, namun ada yang datang dari laut terhempas di Pantai Gumicik. Dengan sedikitnya sampah plastik, kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sudah berjalan. Sedangkan sampah plastik tersebut diambil Truk Sampah Desa.

Diakuinya dengan adanya tanggul pantai yang sudah selesai dan serah terima, kondisi Pantai Gumicik sudah lebih baik dan abrasi tidak terjadi lagi. Sedangkan nelayan gumicik sebagian sudah menambatkan perahu di pantai wilayahnya. Sedangkan sebelumnya sebanyak 70an nelayan menitipkan perahu di tempat lain. "Sekitar 12 orang nelayan sudah membawa perahu dan menambatkan di Gumicik, sehingga tidak nitip perahu lagi," ujarnya.

Untuk tangkapan ikan setelah rejeki di awal tahun, kini tangkapan menurun. Hal ini karena perairan penuh sampah, kemungkinan ikan-ikan memilih hidup di dasar.

Sementara di Pantai Saba, Blahbatuh, kondisinya masih seperti tahun sebelumnya. Pantai Saba, menjadi penampungan sampah kiriman karena diapit dua muara sungai besar dan diperparah dengan gelombang pasang yang meratakan pantai dengan sampah. “Ini belum seberapa. Hingga musim hujan berakhir biasa setelah sasih sada, tumpukan sampah bahkan menggunung,” terang I Made Kiki, Warga Saba yang juga aktivis penyelamatan penyu.

Melihat kondisi pantai yang kotor ini, syukurnya sejumlah relawan, Karang Taruna dan kelompok pemerhati lingkungan lainnya kerap melakukan aksi bersih pantai. Untuk menumbuhkan kesadaran bersama, dalam aksi bersih pantai juga mentradisikan pemilahan sampah. Sampah plastik dan anorganik lainnya dipisahkan. Demikian pula sampah organik yang dapat berfungsi dipisahkan untuk menghemat pengangkutan sampah.