Muspika Tembuku Kumpulkan Berbagai Umat, Suku dan Golongan | Bali Tribune
Diposting : 18 November 2021 00:57
RAY - Bali Tribune
Bali Tribune/ Giat Pembinaan antar suku, umat beragama, ras, dan golongan di Tembuku, Bangli.

balitribune.co.id | Bangli - Rabu tgl 17 Nopember 2021 bertempat di Aula Kantor Camat Tembuku, Muspika Tembuku Banglu melakukan giat Pembinaan Antar suku dan intra suku, umat beragama, ras, dan golongan. Hal ini ditujukan untuk mempererat rasa persaudaraan dan saling menghormati sesama umat dan Golongan untuk keutuhan NKRI.

Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Tembuku Ida Bagus Putu Suandi, ST., Kapolsek Tembuku AKP I Putu Gede Ardana, SH, Danramil Tembuku Kapten Inf. I Putu Suratnya, Majelis Desa Adat Kec. Tembuku Drs. I Nengah Atub, Perwakilan PHDI Bangli I Nengah Badra, Kepala Desa Tembuku I Ketut Mudiarsa, Bendesa Adat se-Kecamatan Tembuku, Ketua Pasikian Pecalang Kec. Tembuku I Wayan Sandiyasa, Perwakilan Paiketan krama istri ( Pakis) dengan keseluruhan peserta berjumlah 45 orang.

Pembinaan dari Majelis Desa Adat Tembuku, I Nengah Atub menyampaikan sangat pentingnya kerukunan antar umat beragama. Sehingga diharapkan agar Bendesa Adat lebih mengerti hak dan tugasnya sehingga Krama Adat bisa memperkuat adat di desa adat masing-masing dengan merangkul umat dan suku atau golongan lainnya di desanya.

Pembinaan dari PHDI Bangli I Nengah Badra menyebutkan kerukunan, kedamaian sekala niskala tetap terjaga dan sinergi di Desa Adat. Dirinya pun mempertegas bahwa Aliran yang mengatas namakan Agama itu, bukanlah Agama dan PHDI tidak mengayominya.

Seyogyanya awig-awig Desa Adat itu berjalan adalah tergantung krama adatnya sendiri yaitu disiplin masyarakat itu sendiri menghormati awig-awig yang ada agar lembaga Desa Adat lebih kuat," Sambung Danramil Tembuku Kapten Inf. I Putu Suratnya.

Sementara itu, Kapolsek Tembuku AKP I Putu Gede Ardana, SH berbicara dari aspek hukumnya. Dimana secara umum di Kecamatan Tembuku untuk kerukunan dan keamanan sangat terjaga. Hal ini dapat dilihat dari sedikit ada kasus pidana maupun  kasus adat.

Ia berharap para Bendesa Adat yang sebagai Pemimpin di Desa Adatnya masing-masing dapat menjadi contoh yang baik dan tidak melanggar awig-awig yang telah disepakati bersama. "Jangan ada pemimpin yang mementingkan kelompok karena akan cepat terbaca di masyarakat. Peran lembaga adat di Desa Adat masing-masing agar benar-benar berfungsi untuk mengayomi masyarakat dan menyelesaikan masalah masalah masyarakat dengan adil," tutupnya.