Napi Asing Kabur dari Lapas | Bali Tribune
Diposting : 12 December 2017 19:06
Valdi S Ginta - Bali Tribune
narapidana
KABUR – Dari sisi timur Lapas Kelas II Denpasar inilah dua narapidana warga negara Amerika Serikat melarikan diri. Satu ditangkap oleh pekerja bangunan, dan satu lagi yakni Chrishan Beasley (Insert), berhasil kabur.

BALI TRIBUNE - Dua narapidana berkebangsaan Amerika Serikat, Chrishan Beasley  (32) dan Paul Anthony Hoffman (57) kabur dari Lapas Kelas II A Denpasar di Kerobokan, Kuta Utara, Senin (11/12) pukul 04.10 Wita. Beruntung Paul Anthony berhasil ditangkap oleh buruh proyek yang ada di sebelah timur Lapas, sementara Beasley meloloskan diri, dan kini masih dalam pengejaran polisi.

Informasi yang berhasil dihimpun Bali Tribune siang kemarin mengatakan, Beasley yang menghuni Blok Lovina kamar No 7 dan Hoffman di kamar No 4 itu, kabur setelah menjebol plafon kamar. Selanjutnya lewat plafon, mereka loncat keluar di bagian timur Lapas. Tetapi apes bagi Hoffman karena ia loncat jatuh di atap gedung proyek di sebelah timur Lapas di Jalan Intan Permai Keroboan.

"Buruh proyek pada kaget karena sedang tidur terdengar ada orang loncat dan berlari di atas atap bandeng. Saksi Rohim yang mendengar pertama kali kemudian membangunkan teman-temannya. Dan tidak lama kemudian ada seorang laki-laki jatuh dari atap bandeng," ungkap seorang sumber di kepolisian.

Melihat orang tersebut, para buruh menyangka orang itu adalah maling.  Namun setelah dilihat orang tersebut adalah bule dan tidak bisa berbahasa Indonesia, mereka langsung mengamankannya. Selanjutnya Rohim, Aris dan Samsul melaporkan kejadian itu kepada pihak Lapas dan pelaku kemudian dijemput oleh dua orang petugas.

"Pihak Lapas tahu ada napi kabur setelah tiga orang buruh datang memberitahukan itu. Para buruh itu yakin dia seorang napi karena bule dan loncat di atas atap," tuturnya.

Selanjutnya petugas Lapas mengecek situasi kamar kedua napi tersebut diketahui keduanya melarikan diri dengan cara membobol plafon dan jeruji pengaman kamar tahanan No 7 Blok Lovina. Kemudian mereka menggunakan tali untuk melewati bagian belakang kamar blok tahanan lalu loncat melalui pagar sisi timur dekat pos 6 Lapas.

"Ini baru pemeriksaan awal di TKP. Nanti masih akan didalami lagi. Saat ini sudah ada tim untuk memburu satu orang napi yang berhasil kabur itu," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Chrishan Beasley merupakan tahanan dengan kasus kepemilikan hasish seberat 5,17 gram, masih menjalani sidang di PN Denpasar. Sedangkan Paul, merupakan napi yang sudah divonis 18 bulan pada Juni lalu dengan kasus perampokan di sejumlah mini market di Kuta dan Sanur.

Kaburnya warga binaan LP kerobokan ini dibenarkan oleh Kalapas Kerobokan Tonny Nainggolan. Ia menceritakan, sekitar pukul 03.30 Wita hingga 04.00 Wita, komandan jaga yang saat itu bernama Khairul melakukan pengecekan ke semua blok termasuk Blok Lovina tempat kedua warga binaan ditahan. Saat itulah diketahui dua dari tiga tahanan asing di blok tersebut sudah tak ada di tempat. "Paul di kamar nomor empat sedangkan Christian nomor tujuh. Nah TKP kaburnya itu di kamar tujuh itu,"sebut Tonny.

Di kamar tersebut nampak teralis plafon digergaji. Dari sana diduga keduanya melompat turun dengan memanjat beberapa tembok pembatas blok hunian dan kantor lapas. Sampai di pos 6 dekat menara, mereka diduga turun melewati tembok sisi timur LP melalui seutas tali biru tersambung bekas kabel hitam dan tangga kayu. "Ada dua material itu di balik tembok. Apakah kedua alat itu dipakai kabur atau bagaimana, masih dalam penyelidikan polisi,"ucap Tonny.

Keduanya turun satu per satu, dimulai dari Christian. Saat aksi Christian ini sempat dilihat buruh proyek yang tinggal di bedeng di balik tembok sisi timur LP. Kebetulan saat ini sedang ada proyek pembangunan gedung lapas untuk warga binaan perempuan. Saksi buruh ini sempat melihat hanya samar-samar mengingat saat itu kondisi hujan deras. Dia baru mengetahui dengan jelas ketika napi Paul turun dan terjatuh tepat di atas atap bedeng yang ditempati saksi. "Karena terjatuh, warga (saksi buruh) langsung mengamankan Paul yang juga telah berkoordinasi dengan kami,"aku pejabat asal Sumatera Utara ini.