Diposting : 18 February 2019 12:54
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune, Bangli - Buntut kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (Lapastik) Bangli di Dusun Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, pekan lalu, sebanyak 16 narapidana yang diduga menjadi aktor kerusuhan dititipkan sementara di tiga rumah tahanan (rutan) terdekat. Tujuanya untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan susulan, yang melibatkan antarblok. Tiga rutan yang menampung para napi tersebut, yakni Rutan Bangli, Gianyar dan Klungkung.
Sementara saat dikonfirmasi terkait adanya penitipan sementara napi terduga pelaku pengeroyokan di Lapastik Bangli, Kepala Lapas Narkotika Bangli, Arif Rahman belum memberikan keterangan kebenaran informasi tersebut. "Kami masih ngurus dokumen. Jika ada perkembangan tentu kami sampaikan," ujarnya, Minggu (17/2).
Ditanya siatuasi Lapastik saat ini, Arif Rahman mengatakan jika saat ini situasinya sudah kondusif. Kemudian kegiatan pembinaan berjalan seperti biasa. "Berjalan normal seperti biasa dan keadaan aman dan kondusif seperti biasanya," terangnya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, untuk Rutan Gianyar menerima titipan lima napi dari Lapastik Bangli yakni, Muchamad alias Abi, Muhamad Ridha alias Jodi, Khoirul Anam, I Made Wirawan dan I Gusti Ngurah Yuliawan, dan I Gede Gunawan Suteja.
Sedangkan Rutan Klungkung mendapat kiriman napi atas nama Ida Bagus Putu dharama Putra, Novan Adi aryanto, Fernando Brobe Asa, Ngurah Oki Wisnu Murti dan Putu Suara Mahardika, sementara Rutan Bangli mendapat kiriman napi atas nama Marselinus Foni, Ida Bagus Nyoman Sutama, Made Narta Bujangga, I made Agus Sastrawan dan Ngakan gede Bayunu.
Para napi tersebut dipindahkan dari Lapastik Bangli sekitar pukul 23.00 Wita di bawah pengawalan petugas dari Lapastik. Di lain pihak, salah satu rutan yang menerima titipan, membenarkan jika menerima kiriman napi dari Lapas Narkotika. "Ya benar ada titipan dari Lapastik," ungkap salah seorang petugas di rutan tersebut singkat.
Diberitakan sebelumnya, 16 napi bikin onar, melakukan pengeroyokan sesama penghuni lapas. Aksi pengeroyokan sesama narapidana terjadi dua kali secara beruntun di LP Narkotika, Kamis (14/2) dan Jumat (15/2). Korbannya adalah dua napi narkoba, Indra Pratama dan Ida Bagus Suartama, yang dikeroyok oleh 16 napi lainnya.