Nataru Pandemi, Hindari Belanja Berlebihan | Bali Tribune
Diposting : 22 December 2020 14:16
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / Luh Gede Eka Suary
balitribune.co.id | Gianyar - Menjelang perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru, kerap diiringi Euforia belanja keluarga yang berlebihan. Namun di tengah Pandemi Covid-19 ini, belanja seperlunya seyogyanya diterapkan. Mendorong pola hidup hemat ini, Pemkab Gianyar melalui Dinas Industri dan Perdagangan ( Disperindag) Gianyar, kali ini tidak menggelar Pasar Murah maupun Pasar Gotong Royong.
 
Kepala Disperindag Gianyar, Ni Luh Gede Eka Suary, Senin (22/12), menyebutkan, dengan berbelanja yang seperlunya, adakah pilihan tepat di tengah kondisi perekonomian yang hingga kini belum menunjukan stabilitasnya. Demikian pula di pemerintahan, sebutnya, dalam kondisi Pandemi ini, anggaran pun direfokusing. "Mendorong masyarakat untuk belanja seperlunya ini, Pemkab Gianyar pun akhir tahun ini tidak menggelar pasar murah," ungkap Kadis keibuan dan Inergik ini.
 
Pun demikian pasar gotong royong yang merupakan program Gubernur juga ditiadakan. Sehingga ASN sekarang diharapkan belanja sendiri-sendiri, mengingat kondisinya juga sama. " Uang mereka (ASN) kan bisa untuk keperluan lainnya yang kèbih penting, " terangnya.
 
Syukur Eka Suary, saat ini harga sembako masih tetap stabil. Meskipun secara umum sejumlah bahan pokok ada yang mengalami kenaikan. "Komoditi yang mengalami peningkatan, lantaran permintaan lebih banyak daripada Hari-hari Biasanya" ujarnya. 
 
Selain itu faktor permintaan lebih banyak menjelang hari raya, faktor cuaca juga menyebabkan sejumlah bahan kebutuhan pokok naik. "Saat ini kita memasuki musim hujan tanaman yang tidak kuat dengan air pasti gagal panen, " jelasnya. 
 
Sementara dari data yang diperoleh, harga semua jenis cabe mengalami kenaikan. Yang normalnya 10-15 ribu perkilogramnya kini menyentuh 45 ribu perkilogram. Selain itu daging babi juga mengalami kenaikan, yang sebelumnya 50 ribu perkilogram kini 80 ribu perkilogram. Sementara harga sayur mayur masib stabil dan beras tetap di angka 11 ribu perkilogram.