Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Nelayan Selamat Setelah Terapung Ditengah Perairan

Bali Tribune / KETERANGAN - Tim SAR meminta keterangan dari nelayan yang berhasil ditemukan selamat oleh nelayan lain setelah sempat dilakukan pencarian

balitribune.co.id | Amlapura - Diduga perahu jukungnya dihantam gelombang tinggi dan terseret arus setelah mesin jukungnya mati saat melaut ditengah perairan Tianyar, Kubu, Karangasem, I Ketut Subrata (39) seorang nelayan asal Banjar Tunas Sari, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarganya, lantaran hingga Senin (19/4/2021) pagi, yang bersangkutan belum kembali dari melaut.

Menerima laporan tersebut, Tim SAR gabungan dari Basarnas, Polair, BPBD Karangasem dan sejumlah nelayan langsung turun untuk melakukan pencarian terhadap nelayan yang dilaporkan hilang tersebut. Ketut Subrata sendiri menurut keterangan dari pihak keluarga, berangkat melaut pada Minggu (18/4/2021) sekitar pukul 16.00 Wita sore. Dan biasanya malam hari dia dan nelayan lainnya sudah kembali dari melaut. Namun karena hingga Senin pagi yang bersangkutan belum kembali, maka pihak keluarga melapor ke Polsek Kubu dan meminta bantuan untuk pencarian.

"Kami terima laporan dari Polair Kubu pukul 05.20 Wita dan segera menggerakkan 9 personil dari Pos SAR Karangasem menuju lokasi," ujar Gede Darmada, Kepala Kantor Basarnas Bali, sembari menyebutkan menurut kesaksian, biasanya jika berangkat melaut pada sore hari, Ketut Subrata akan kembali pada sekitar pukul 20.00 Wita malam.

Setelah melakukan upaya pencarian dengan menyisir lokasi tempat biasanya yang bersangkutan mencari ikan, beberapa saat kemudian yakni sekitar pukul 07.35 Wita, Tim SAR menerima laporan jika target ppencarian yakni I Ketut Subrata telah ditemukan dalam keadaan selamat.

“Dari pengakuannya, jukung yang digunakan alami mati mesin. Beruntung ia segera ditemukan dan selanjutnya jukung ditarik kembali ke Tianyar. Setelah kurang lebih 45 menit berselang, jukung beserta target telah sandar di Perairan Tianyar  Segara Katon Kabupaten Karangasem,” bebernya.

Terkait sering terjadinya musibah nelayan hilang saat melaut, Darmada mengimbau masyarakat, khususnya nelayan agar lebih memperhatikan keselamatan dikala cuaca kurang bersahabat. Saat melaut wajib mempersiapkan media pelampung sebagai upaya antisipasi apabila terjadi kondisi berbahaya. Menurut informasi yang dikeluarkan dari BMKG kondisi cuaca ekstrem dan potensi gelombang tinggi diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 22 April 2021. Bahkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI menerbitkan maklumat pelayaran untuk seluruh Kepala Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Indonesia yang memiliki tugas dan wewenang terkait keselamatan pelayaran.

wartawan
Husaen SS.
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Motor Bali Hadirkan Super Deal Akhir Tahun “Astra Honda Vaganz"

balitribune.co.id | Denpasar – Guna memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Bali, khususnya karyawan Grup Astra Bali, Astra Motor Bali menghadirkan program super deal akhir tahun bertajuk “Astra Honda Vaganza”. Program ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus komitmen Astra Motor Bali dalam mempermudah kepemilikan sepeda motor Honda menjelang penutupan tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Empat Kapolres dan Dua Direktur Polda Bali Diganti

balitribune.co.id | Denpasar - Gerbong mutasi di tubuh Polri kembali bergerak. Sebanyak 905 perwira Polri dimutasi mulai dari pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) sampai Brigadir Jendral Polisi (Brigjen Pol). Mutasi sebanyak ini berdasarkan tiga Surat Telegram Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo bernomor; ST/2781A/XII/KEP./2025, ST/2781B/XII/KEP./2025, dan ST/2781C/XII/KEP./2025,  tanggal 15 Desember 2025. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jatiluwih: Ketika Pariwisata Bertumpu pada Sawah dan Kesejahteraan Petani

balitribune.co.id | Hamparan sawah terasering Jatiluwih, Tabanan, Bali, selama ini memikat mata dunia. Namun daya tarik kawasan ini bukan semata pada panorama hijau berundak yang fotogenik. Di baliknya, hidup sebuah sistem peradaban agraris berusia lebih dari seribu tahun: Subak. Sistem irigasi tradisional ini bukan hanya mengatur aliran air, tetapi juga mengikat hubungan sosial, nilai religius, serta keseimbangan ekologis masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.