Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Netralitas ASN Sebagai Pilar Demokrasi, Apakah Sudah Berhasil?

Bali Tribune / Natalino Muni Nepa Rassi, S.Pd., M.Pd - Guru SMA Negeri 8 Denpasar

balitribune.co.id | Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) tengah digaungkan secara massif. Kampanye terkait netralitas ASN dalam konteks demokrasi yang sedang berkembang dengan maksud agar marwah ASN mencerminkan kewajiban birokrasi untuk tetap bebas dari pengaruh politik dan memastikan pelayanan publik yang adil dan efektif. Lantas sejauh mana implementasi netralitas ASN sebagai bentuk fondasi demokrasi di Indonesia selama ini dan bagaimana tantangan yang dihadapi ASN? Baru-baru ini pemerintah melakukan sosialisasi untuk menjaga netralitas ASN dan Non ASN pada pemilu tahun 2024 dengan zoom meeting serta pelaksanaan ikrar Netralitas yang dibuat dalam bentuk video dan menandatangani Pakta Integritas terkait netralitas ASN dan Non ASN. Hal menegaskan kembali bahwa pemerintah konsisten untuk menjaga marwah ASN yang netral sebagai pilar demokrasi.

Peran krusial ASN sebagai pelaksana kebijakan pemerintah, penjaga stabilitas, dan penyedia layanan publik. Tentu menjadi satu tanggung jawab yang serius dan perlu komitmen yang tinggi. Untuk memenuhi peran ini secara efektif, netralitas ASN menjadi prasyarat utama. ASN yang netral diharapkan dapat menyelenggarakan tugas-tugasnya tanpa memihak pada kepentingan politik tertentu. Namun, realitas di lapangan seringkali kompleks, di mana interaksi antara birokrasi dan politik dapat memunculkan pertanyaan serius tentang netralitas mereka.

Tantangan sudah pasti datang silih berganti dalam implementasi netralitas ASN. Salah satunya adalah godaan politik yang mungkin mendorong ASN untuk bersikap sesuai dengan kepentingan penguasa politik saat ini. Pemberian jabatan, promosi, dan insentif lainnya dapat menjadi alat politik yang mempengaruhi netralitas ASN. Upaya evaluasi terkait kinerja ASN menjadi alternatif  penting dalam penilaian dan promosi jabatan hal ini tentu didukung oleh kebijakan-kebijakan pemerintahan guna menciptakan sistem yang trasnparan, objektif bukan berdasarkan loyalitas politik.

Selain itu, netralitas ASN juga dapat dipengaruhi oleh faktor internal, seperti pandangan politik personal. Meskipun seharusnya tidak ada diskriminasi berdasarkan pandangan politik, kenyataannya adalah bahwa ASN juga merupakan warga negara yang memiliki hak-hak politik. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius untuk memastikan bahwa pandangan pribadi ASN tidak menghalangi kinerja mereka sebagai pelayan publik yang netral.

Menyikapi tantangan tersebut, kampanye netralitas ASN kembali digaungkan dalam banyak platform digital. Akhir-akhir ini yang sering wari-wiri di media social adalah larangan untuk berfoto dengan sembilan gaya selama masa Pemilu 2024. Larangan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai ASN Dalam Penyelenggaraan Pemilu. Sosialisasi tentang larangan berfoto guna menghindari pose yang mencerminkan simbol atau atribut partai dianggap sebagai pelanggaran disiplin ASN. Hal ini dilakukan agar nantinya tidak ada lagi ASN yang menganggap dirinya tidak paham terkait pose yang sudah terlanjur dishare di media social terutama yang merujuk pada pose yang mencerminkan sebuah simbol parpol.

Sejauh ini, kita dapat melihat adanya perbaikan dalam beberapa aspek netralitas ASN, tetapi tantangan yang ada masih memberikan dampak. Beberapa negara mungkin telah berhasil menciptakan lembaga pengawas independen untuk mengawasi perilaku ASN, namun efektivitasnya masih tergantung pada sejauh mana lembaga tersebut memiliki kewenangan yang cukup dan independen. Lembaga  pengawas ASN harus memiliki kewenangan dan kebebasan yang cukup untuk mengawasi perilaku ASN tanpa adanya tekanan eksternal. Selain itu, mekanisme pelaporan yang aman dan terjamin keberlanjutan ASN yang netral perlu diperkuat. Salah satu gerakan yang lakukan oleh pemerintah sebagai wujud nyata keseriusan menangani peningkatan netralitas ASN dengan pembentukan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) memiliki fungsi mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik, dan kode perilaku aparatur sipil negara (ASN), serta menjamin pelaksanaan sistem merit dalam perumusan kebijakan dan manajemen ASN pada instansi pemerintahan. Sistem merit merupakan salah satu hasil dari agenda reformasi birokrasi yang dicanangkan Presiden untuk membangun birokrasi netral dan mampu memberikan pelayanan publik serta terbebas dari KKN. Tapi, dalam praktiknya, kewenangan pengawasan KASN sebagai lembaga negara dianggap masih belum optimal khususnya pada penanganan pelangggaran kode etik prilaku menyimpang dari ASN yang belum ditangani secara optimal.

Oleh karenaitu, pendidikan dan pelatihan juga harus menjadi fokus utama. ASN harus dilengkapi dengan pemahaman yang kuat tentang arti dan pentingnya netralitas dalam menjalankan tugas mereka. Pelatihan ini dapat mencakup aspek-aspek seperti netralitas, integritas, dan profesionalisme agar ASN memahami pentingnya menjalankan tugas mereka tanpa terpengaruh oleh kepentingan politik tertentu. Serta membuat mekanisme pengawasan yang efektif baik dari internal maupun eksternal. Ini mencakup pembentukan lembaga pengawas independen yang dimaksud kewenangan pengawasan KASN yang lebih solid serta penguatan peran inspektorat di tingkat daerah untuk memastikan pelaksanaan tugas ASN sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan etika yang berlaku.

Menjawab pertanyaan sejauh mana keberhasilan netralitas ASN sebagai pilar demokrasi, dapat dilihat bahwa masih banyak evaluasi yang perlu ditingkatkan guna mencapai harapan bersama. Meskipun ada kemajuan, tantangan seperti godaan politik dan pandangan politik personal masih mengancam netralitas ASN. Namun, dengan langkah-langkah konkret seperti pelatihan pemahaman yang kuat tentang arti dan pentingnya netralitas dalam menjalankan tugas dan penguatan lembaga pengawas dan peningkatan pendidikan ASN, diharapkan ada perubahan positif yang mengukuhkan peran ASN sebagai pelindung demokrasi.

wartawan
Natalino Muni Nepa Rassi, S.Pd., M.Pd
Category

Pansus DPRD Badung Serap Aspirasi Sempurnakan Ranperda Inisiatif  Fasilitasi Perlindungan Kekayaan Intelektual

balitribune.co.id | Mangupura - Panitia Khusus (Pansus) DPRD Badung menyerap aspirasi pelaku seni budaya dan UMKM dalam rangka penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) inisiatif tentang Fasilitasi Perlindungan Kekayaan Intelektual. Rapat serap aspirasi itu digelar di Ruang Madya Gosana, Gedung DPRD Badung. Senin (15/9).

Baca Selengkapnya icon click

Lagi, Banjir Genangi Jalan Pantai Berawa Canggu, Satu Unit Kendaraan Tenggelam

balitribune.co.id | Mangupura - Hujan deras kembali memicu bencana banjir di sejumlah titik di kawasan Denpasar dan Kabupaten Badung, pada Senin (15/9). Beruntung banjir kali ini tak separah banjir yang terjadi pada 10 September lalu.

Namun, sejumlah titik yang sebelumnya jauh dari luapan air kini justru dilanda banjir. Salah satu titik banjir baru yang cukup tinggi di Kabupaten Badung adalah di Jalan Pantai Berawa, Canggu, Kuta Utara.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

PDIP Buleleng Serukan Solidaritas untuk Korban Bencana Banjir di Bali

balitribune.co.id | Singaraja - Menyikpai bencana banjir akibat hujan deras dan cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Bali pada 9–10 September 2025, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana dan musibah tersebut. Terlebih bencana tersebut menimbulkan korban jiwa, kerusakan rumah warga, serta infrastruktur di beberapa kabupaten/kota.

Baca Selengkapnya icon click

Menghindari Beban Berlebih Masyarakat, Dewan Minta Pembahasan Perubahan Perda Pajak dan Retribusi Daerah Ditunda

balitribune.co.id | Singaraja - DPRD Buleleng melalui Panitia Khusus (Pansus) 1 pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, untuk ditunda. Usulan penundaan itu disampaikan Ketua Pansus I, Dewa Nyoman Sukardina, SE, dalam rapat kerja bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pada Senin (15/9). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Truk Rem Blong Tabrak Pohon dan Tiang WiFi di Jalur Denpasar-Gilimanuk

balitribune.co.id | Tabanan - Kecelakaan tunggal terjadi di jalur Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Bypass Ir Soekarno, Banjar Sanggulan, Desa Banjaranyar, Kecamatan Kediri, Tabanan pada Senin (15/9) sore. Kecelakaan tunggal itu terjadi pada sebuah truk yang sedang melintas dari arah Gilimanuk menuju Denpasar sekitar pukul 14.30 Wita.

Baca Selengkapnya icon click

Jembatan Gantung Yehembang Diresmikan, Permudah Akses Siswa dan Warga

balitribune.co.id | Negara - Harapan warga Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo untuk adanya akses yang lebih dekat menuju SMP Negeri 3 Mendoyo akhirnya terwujud. Wilayah permukiman yang dipisahkan oleh sungai ini kini telah dihubungkan dengan jembatan gantung. Jembatan Sri Kirana ini diresmikan Senin (15/9) kemarin.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.