Diposting : 1 September 2018 21:48
Agung Samudra - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Kerusakan Lapangan Kapten Mudita Bangli pasca disewakan untuk stand pedagang serangkian HUT RI ke-73 cukup berat. Sementara untuk sewa lapangan hanya Rp 1 juta per harinya “Uang sewa yang didapatkan selama hajatan tidak dengan kerusakan yang terjadi” ungkap warga I Nyoman Aryana, Jumat (31/8).
Menurutnya kerusakan fasilitas lapangan dikarenakan dibiarkanya kendaraan dengan tonase berat masuk hingga ke areal rumput hijau lapangan. Ada beberpa titik kerusakan diantaranya areal dalam lapangan tidak rata lagi, lintasan lari rusak dan saluran penyerap air diantara lapangan dan lintasan lari hancur. “Biaya untuk menormalisasi lapangan membutuhkan anggran yang tidak sedikit atau tidak sebanding dengan hasil sewa lapangan,” ujarnya sembari menujukkan saluran penyerap air yang hancur akibat terlinda mobil.
Pria asal kota Bangli ini mengaku sangat mendukung lapangan kapten muditha disewakan apalagi kaitanya untuk memeriahkan perayaan HUT RI dan HUT Kota Bangli. Namun demkian pemerintah daerah sebagai pihak yang menyewakan seharusnya membuat semacam MOu dengan pihak penyewa dimana dalam satu klausulnya untuk kerusakan yang terjadi harus menjadi tanggung jawab pihak penyewa. ”Kalau sekarang sangat bebas ,kendaraan bisa langsung masuk keareal rumput hijau lapangan, akibatnya banyak fasilitas lapngan yang hancur,” ungkapnya
Kepala Bagian Umum Pemkab Bangli I Made Mahendra Putra saat dikonfirmasi mengatakan memang telah dirancang akan dilakukan perbaikan secara total lapangan kapten muditha. “Nantinya lapangan kapten mudita akan disulap menjadi taman kota lengkap dengan fasilitas pendukungnya,” ujar Mahendra Putra.
Terkait kerusakan yang kecil – kecil akan segera diperbaiki , termasuk salah satunya perbaikan saluran penyerap air “ Fasilitas tersebut rusak karena terlindas mobil “ ujarnya . Mahendra Putra menjelaskan untuk besaran uang sewa lapngan yakni Rp 1 juta per harinya. “Kami tidak menghitung untung rugi, apalagi kegiatan dilapangan sifatanya untuk hiburan rakyat,” sebutnya.
Namun demikian Mahendra Putra mengaku akan segera melakukan evaluasi agar kedepanya tidak terulang lagi samapi rusaknya fasilitas lapangan. “Ke depan kami akan larang mobil masuk hingga keareal lapangan,” ujar Kabga asal Desa Kedisan, Kintamani ini.