balitribune.co.id | Badung - Setelah sebagai tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island State (KTT AIS) Forum 2023 beberapa waktu lalu, Kawasan Nusa Dua Kabupaten Badung bersiap menyambut forum internasional bergengsi lainnya yaitu 61st Asian-African Legal Consultive Organization (61st AALCO) yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), pada 16-20 Oktober 2023.
AALCO merupakan forum konsultasi negara Asia-Afrika yang lahir sebagai hasil Konferensi Asia-Afrika tahun 1995 di Bandung. Dimana Indonesia memiliki peran penting sebagai penggagasnya. Tujuan forum ini adalah menyamakan persepsi terhadap isu-isu hukum dan mencari pandangan bersama untuk memperjuangkan kepentingan kedua benua ini.
AALCO membahas berbagai isu hukum yang relevan bagi negara-negara Asia dan Afrika, seperti hukum laut, hukum lingkungan, hukum hak asasi manusia dan hukum perdagangan internasional. Selain agenda utama, forum AALCO memiliki rangkaian kegiatan berupa business forum untuk mempromosikan investasi di Indonesia dan diskusi di bidang hukum humaniter internasional. Sesi tahunan AALCO ke-61 ini akan dihadiri oleh 47 negara anggota, 2 negara pengamat tetap, 42 negara pengamat, 2 otoritas pengamat dan 24 organisasi pengamat.
General Manager The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita menyampaikan harapannya agar dapat berlanjut pada penyelenggaraan event-event MICE internasional serupa, seperti forum AALCO. "Kami pun sangat mengapresiasi pihak penyelenggara maupun pemerintah atas dipilihnya kawasan kami sebagai venue penyelenggaraan forum diplomasi bertaraf internasional. Kami optimistis 61st AALCO akan berjalan dengan aman dan nyaman bagi seluruh delegasi, peserta, dan panitia penyelenggara, karena kawasan kami siap dari sistem pengamanan, sisi infrastruktur dan fasilitas kawasan," terang Ardita dalam siaran persnya, Minggu (15/10).
Selama penyelenggaraan forum AALCO ini, sistem pengamanan dan pemeriksaan menuju kawasan Nusa Dua tetap dilakukan di pintu-pintu masuk kawasan sesuai dengan standar pengamanan event/kegiatan internasional. Kata dia, sebagai pengelola kawasan juga akan berkoordinasi dengan tim pengamanan terkait agar proses kedatangan, pelaksanaan forum sampai kepulangan delegasi berjalan sukses, aman dan lancar.
“BNDCC sebagai venue main dan side events dengan kelengkapan fasilitasnya, telah semakin siap untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan nyaman bagi para delegasi. Pekan ini (12-13 Oktober), BNDCC juga menjadi venue event gathering internasional bertajuk “Indonesia Rendezvous 2023” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), dihadiri oleh 641 peserta yang berasal dari 13 negara di seluruh dunia. Hal ini tentunya menjadi kepercayaan penyelenggara terhadap kualitas fasilitas dan layanan BNDCC sebagai venue MICE terbesar di kawasan kami,” imbuh Ardita.
BNDCC memiliki kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 10.000 peserta dengan total 44 ruangan multifungsi termasuk 3 aula pertemuan yaitu Nusa Dua Hall (4.400 m2), Pecatu Hall (1.770 m2) dan Singaraja Hall (1.734 m2). Selain itu, area lobby sendiri memiliki luas 6.000 m2 yang sangat cocok untuk pameran skala kecil, sementara untuk pameran outdoor tersedia Taman Jepun dengan luas 1.500 m2.
Selain kelengkapan fasilitas MICE, The Nusa Dua juga menyediakan berbagai fasilitas dan atraksi yang dapat dinikmati oleh wisatawan yang menginap di The Nusa Dua, seperti shopping center, Museum Pasifika, theater (Devdan Show), dan golf course, DTW Water Blow Peninsula Nusa Dua serta mobil listrik sebagai wahana transportasi di kawasan. The Nusa Dua juga memiliki outdoor space yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pendamping MICE, yaitu Pulau Peninsula seluas 5 hektar dengan fasilitas open stage, helipad standard Chinook serta stage Kecak untuk menampung 500 orang dan Pulau Nusa Dharma sebagai venue untuk kegiatan yoga dan meditasi.
“Dengan berbagai kesiapan dan kelengkapan fasilitas kawasan, kami siap menyambut delegasi dan seluruh stakeholders di kawasan kami untuk penyelenggaraan 61st AALCO pekan depan. Kami harap dengan penyelenggaraan event-event di kawasan dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan tingkat okupansi di kawasan,” harapnya.