Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Ny. Putri Koster ; Mulailah Disiplin Mengurangi Produksi Sampah

Bali Tribune/Penanganan sampah yang juga jadi perhatian Pemkab Klungkung.


balitribune.co.id | Denpasar - Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster, gencar mensosialisasikan upaya penanganan sampah berbasis sumber agar tak menjadi bom waktu bagi kehidupan manusia. Dikatakannya dalam penanganan sampah, jangan memindahkan sampah ke tempat lain dan jangan memproduksi banyak sampah.
 
Itu disampaikannya saat acara Dialog Khusus “Lingkungan Bersih, Keluarga Bahagia dan Sejahtera’ yang didampingi Perbekel Desa Punggul Kadek Sukarma.
 
Wanita yang akrab disapa Bunda Putri ini mengajak masyarakat meninggalkan pola lama. "Kalau hanya berorientasi lingkungan bersih, tapi sampahnya dipindah ke wilayah lain. Ini akan menjadi bom waktu,” sentilnya.
 
Selain itu, kata Bunda masyarakat juga harus disiplin dengan mulai berusaha mengurangi produksi sampah. Untuk menerapkan kedua jurus tersebut, menurutnya sangat dibutuhkan pola dan sistem yang tepat. Dirinya menilai dengan dikeluarkannya, Pergub Nomor 97 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Keputusan Gubernur Nomor 381/03-P/HK/2021 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di Desa/Kelurahan dan Desa Adat.
 
Memurutnya, kedua regulasi ini saling berkaitan, jika Pergub 97/2018 bisa dilaksanakan dengan optimal, otomatis jumlah timbulan sampah plastik akan berkurang dan hal itu akan mempermudah penanganan sampah berbasis sumber di tingkat desa/kelurahan dan desa adat.
 
Khusus terkait implementasi Keputusan Gubernur Nomor 381/03-P/HK/2021, kepala desa, lurah dan bendesa adat adalah ujung tombak pengelolaan sampah berbasis sumber. Ia mendorong seluruh desa di Bali bisa mengikuti pola pengelolaan sampah berbasis sumber yang sudah berhasil diterapkan di desa percontohan, salah satunya Desa Punggul.
 
Iaberharap, tahun ini seluruh kepala desa di Bali sudah punya pola pengelolaan sampah berbasis sumber. Melihat dari apa yang dilaksanakan di Punggul, perempuan multi talenta ini menyampaikan bahwa tempat pengolahan sampah desa tak membutuhkan lahan luas. “Saya kira semua desa bisa melaksanakan, tentunya dengan dukungan sistem yang tepat agar tak menimbulkan persoalan baru seperti bau,” imbuhnya sembari menyebut terobosan Desa Punggul sebagai bukti kecerdasan orang Bali.
 
Ia berangan-angan, Bali punya satu nama sistem pengolahan sampah seperti istilah Subak dalam sistem pengairan tradisional yang sudah mendunia. Untuk menyukseskan kebijakan ini, ia mengajak jajaran TP PKK mulai dari tingkat provinsi hingga desa mengambil peran aktif. Dalam kesempatan itu, ia mengajak TP PKK disetiap jenjang lebih intens melakukan edukasi dan sosialisasi terkait program dan kebijakan pemerintah.
 
Sedangkan Perbekel Punggul Kadek Sukarma menyampaikan bahwa sampah tidak akan jadi bom waktu jika bisa dituntaskan di tingkat desa. Dalam penerapan pengelolan sampah berbasis sumber, langkah pertama yang harus dilakukan adalah penyediaan sarana dan prasarana.
 
“Rugi kalau kita hanya menghimbau jangan buang sampah di sini atau di sana, kalau tempatnya tidak kita siapkan,” cetusnya.
Dalam mewujudkan ‘Sampah Desa, Tuntas di Desa’, Desa Punggul membangun TPS 3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle) ‘Punggul Hijau’ yang dibangun di atas tanah seluas 10 are di wilayah Banjar Kelodan.
 
Sukarma menjelaskan, pengelolaan sampah dibagi menjadi dua yakni sampah yang bisa selesai di rumah tangga dan sampah yang dikelola di TPS 3R. Sampah yang selesai di rumah tangga yakni sampah sisa dapur, diselesaikan dengan menjadikan potongan sayur, buah, dan sisa-sisa makanan lainnya sebagai kompos.
 
Masing-masing dapur warga di Desa Punggul diberikan Tong Edan, yakni sebuah gentong yang sudah direparasi dengan diisi selang dan saringan. Tong Edan ini untuk menampung sampah sisa makanan yang nantinya akan diberikan cairan bernama Liang, yang diproduksi oleh Tim Penggerak PKK Desa Panggul. Cairan Liang ini sejenis cairan EM-4 mengandung mikroorganisme yang sangat bermanfaat untuk tanah. "Dari Tong Edan tersebut, setiap dapur akan menghasilkan pupuk cair dan pupuk padat yang bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman di pekarangan rumah," tutup Sukarma.

wartawan
Made Ari Wirasdipta
Category

Cuaca Ekstrem Penyeberangan di Danau Batur Sempat Ditutup Selama Tiga Hari

balitribune.co.id | Bangli - Cuaca ekstrem yang ditandai dengan dengan hujan lebat serta angin kencang yang melanda Kabupaten Bangli sejak beberapa hari terakhir, sempat mengganggu aktifitas penyeberangan di danau Batur Kecamatan Kintamani. Demi keselamatan otoritas penyeberangan sempat menutup aktifitas penyeberangan selama tiga hari.

Baca Selengkapnya icon click

Ketua DPRD Buleleng Mengucapkan Rahajeng Rahina Pagerwesi

balitribune.co.id | Singaraja - Pagerwesi merupakan hari raya umat Hindu yang jatuh pada Rabu Kliwon Wuku Sinta. Hari raya ini merupakan rangkaian dari Hari Raya Saraswati yang memiliki makna untuk memuliakan Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Pramesti Guru. Sanghyang Pramesti Guru adalah guru alam semesta yang membimbing manusia ke jalan yang benar. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Mengupas Lontar Kedigjayaan Milik I Nengah Werden

balitribune.co.id | Jembrana - Dinas Kebudayaan Provinsi Bali melalui Tim Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Jembrana melaksanakan konservasi dan identifikasi lontar milik I Nengah Werden yang beralamat di Banjar Taman, Desa Batuagung Jembrana. Tim penyuluh melakukan konservasi dan identifikasi sebanyak 24 cakep lontar. 

Baca Selengkapnya icon click

Dampak Efisiensi, Anggaran Infrastruktur Pemkab Buleleng Terpotong Rp 25 Miliar

balitribune.co.id | Singaraja - Kebijakan efisiensi Presiden Prabowo Subianto berdampak pada berkurangnya anggaran daerah untuk membangun infrastruktur. Tidak terkecuali Pemkab Buleleng, terpaksa menghadapi pemotongan anggaran sebesar Rp 25 miliar. Akibatnya dapat ditebak, dana untuk pekerjaan infrastruktur dan sarana prasarana fisik daerah di Buleleng pada 2025 dipastikan berkurang.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Wisata Gastronomi Strategi Menciptakan Pariwisata Lebih Berkualitas dan Berkelanjutan

balitribune.co.id | Denpasar - Gastro Tourism atau wisata gastronomi dinilai menjadi strategi besar untuk menciptakan pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan. Menurut Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dengan mengenalkan kekayaan kuliner lokal sambil memberdayakan petani, nelayan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa bikin makanan jadi lebih dari sekadar santapan tapi juga pengalaman berkelanjutan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.