balitribune.co.id | Semarapura - Penanganan kebakaran tumpukan sampah di TPA Jungutbatu, Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali, masih berlangsung hingga Rabu (25/10/23).
Pantauan di lapangan, luas lahan TPA yang terbakar mencapai 50 are. Penanganan kebakaran pun hanya bisa dilakukan dengan memanfaatkan sumber air dari rawa yang berada di sekitar Lokasi TPA Desa Jungutbatu. Selain warga setempat, upaya pemadaman juga dilakukan oleh unsur kepolisian, TNI, Satpol PP, dan lainnya.
Tampak disela sela kegiatan Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sadiarta,S.H., S.I.K., M.K.P didampingi Dandim Letkol Armen ikut turun bersama petugas pemadam yang berusaha memadamkan api di wilayah hukum Kabupaten Klungkung, khususnya di Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida. Mereka terjun untuk memadamkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Desa Jungutbatu Kecamatan Nusa Penida. Rabu (25/10/23). "Saya perintahkan personil yang ada didarat dan di Polsek Nusa Penida per hari ini dikirim ke Jungutbatu Nusa Penida untuk mempercepat proses pemadaman ini. " ujar AKBP Nengah Sadiarta.
Kapolsek Nusa Penida Kompol Ida Bagus Putra Sumerta menyampaikan bahwa alat yang digunakan dalam proses penanganan berupa 2 Unit Mesin Pompa dan selang air 350 meter. "Saat ini proses penanganan Kebakaran di TPA Desa Jungutbatu dihentikan karenan kondisi air rawa sedang surut dan akan dilanjutkan saat pasang air laut naik," ujarnya.
Ditambahkan oleh Kasatpol PP Klungkung, Dewa Putu Suwarbawa, sarana untuk memadamkan api juga menggunakan 5 buah cangkul pengurai sampah. "Penanganan dilaksanakan secara terpadu kerja sama di lapangan dengan stakeholder terkait, " sebutnya.
Adapun teknik pemadaman yakni dengan memadamkan titik api yang menyala, kemudian pendinginan dan penguraian sampah untuk mengurangi timbulnya asap. Hanya saja pemadaman sempat menemui kendala lantaran sekitar pukul 10.00 WITA kondisi air laut yang makin surut sehingga sulit dijangkau (disedot). "Sehingga kegiatan harus dihentikan sementara menunggu air laut pasang. Dan diperkirakan sore hari air laut akan kembali pasang sehingga pelaksanaan pemadaman dapat dilanjutkan," paparnya.
Minimnya selang juga menjadi kendala. Sebab selang yang ada sudah banyak yang robek atau bocor. Namun hal ini sudah diatasi dengan pengiriman selang kualitas pemadam, dari mako induk Damkar Klungkung, sepanjang 120 meter. "Yang hari ini sampai di TKP sehingga pemadaman dapat dilakukan optimal. Api sudah dapat dipadamkan , tapi proses pendinginan masih dilaksanakan dan penguraian sampah masih dilaksanakan, sekitar baru mencapai 25 persen luas keseluruhan," tegasnya.