Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Padi Rebah Tersapu Angin dan Hujan, Petani Merugi di Musim Panen

Bali Tribune/ REBAH – Petani padi di Jembrana merugi akibat tanaman padi yang rebah di saat musim panen tidak laku dijual.
balitribune.co.id | Negara - Kekhawatiran para petani krama subak akan gagal panen di saat musim penghujan ternyata benar terjadi. Tidak sedikit para petani padi di Jembrana yang kini merugi karena tanaman padi mereka yang siap panen justru belakangan ini tumbang diterpa hujan dan angin. Seperti salah satunya dialami petani padi di Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo.
 
Para petani padi diareal persawahan kawasan Subak Tegak Gede, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo kini menjerit. Setelah memasuki masa panen, mereka justru terancam merugi. Sejumlah petani mengaku telah mengeluarkan biaya banyak mulai dari pengolahan lahan hingga siap panen. Namun saat usia padi mereka hingga telah melewati masa panen, para petani tradisional ini justru tidak bisa memanen padi mereka. Seluruhnya tanaman padi mereka rebah sejak saat mulai menguning. Akibatnya bulir buah padi terendam air dan lumpur.
 
Di kawasan subak di pinggir jalan nasional Denpasar-Gilimanuk ini saja ada puluhan hektar sawah dengan tanaman padi yang rebah. Para penebas (saudagar) gabah juga enggan membeli padi yang kondisinya sudah rebah tersebut. Salah seorang petani di Subak Tegak Gede, Dewa Kade Soma mengatakan hingga kini padi miliknya seluas 60 are belum laku terjual dan kondisinya rebah. Padahal menurutnya hampir sebulan lalu sudah masanya untuk di panen. Selain tidak ada pembeli, juga harga jualnya menurutnya sangat murah. "Kalaupun ada saudagar atau penebas padi yang mau membeli padi rebah, harganya sangat murah. Per arenya hanya dihargai kurang dari dua ratus ribu rupiah," ujarnya. 
 
Sejumlah petani lain juga hingga kini belum bisa menjual padinya lantaran tanaman padinya rebah. Untuk mengurangi kerugian, Sejumlah petani yang kondisi padinya rebah terpaksa memanen sendiri padi mereka. Mereka kini harus kembali merogoh kocek untuk membayar upah harian para tenaga potong lokal. Bahkan dengan kondisi padi rebah, gabah yang dihasilkan tidak maksimal.
 
Petani lainnya, Ngurah mengaku menggunakan tenaga harian memotong padi pasti akan merugi karena hariannya besar dan kerjanya kurang maksimal. Untuk padi miliknya seluas 30 are dikerjakan lebih dari seminggu dengan tenaga harian 10 orang. Sementara jika ditebas saudagar dengan tenaga potong borongan dari Jawa, hanya dikerjakan dua hari. "banyak yang memanen padinya pakai tenaga harian. Meskipun biaya lebih besar, tapi tidak apa dari pada rugi total. Untuk tenaga harian dibayar seratus ribu rupiah perhari," ujarnya.
 
Selain tidak berani membeli padi petani dengan kondisi rebah lantaran resiko merugi sangat besar, para penebas padi mengaku proses pemanenannya juga agak lambat dan membutuhkan lebih banyak tenaga. salah seorang penebas padi, Dandra asal Mendoyo juga mengaku kesulitan tenaga potong saat musim panen padi seperti saat ini,  "Para penebas padi juga kesulitan mencari tenaga potong borongan dari Jawa karena masa panen raya sekarang bersamaan dengan di Jawa dan beberapa daerah lainnya," tandasnya.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Pengan Jembrana I Wayan Sutama mengatakan kondisi padi rebah ini merupakan resiko terburuk yang dihadapi petani. Pihaknya menyebut kerugian yang dialami petani juga karena penebas yang tidak memberik kepastian panen. “Ini karena faktor alam diluar prediksi kita, persoalannya penebas yang tidak memastikan kapan memanen padi petani sehingga setelah rebah malah ditinggalkan. Saya harap petani tidak lagi jual padi tetapi jual gabah sehingga bisa dibeli KUD terdekat,” tandasnya. 
wartawan
Putu Agus Mahendra
Category

Diduga Mau Bundir, Siswi SMP Dievakuasi dari Bawah Jembatan Tukad Ngongkong

balitribune.co.id | Mangupura - Seorang siswi SMP berinisial NKS (14) ditemukan bengong di bawah Jembatan Tukad Ngongkong, Kecamatan Petang, Badung, pada Selasa (15/12). Siswi asal Desa Belok Sidan itu diduga tengah melakukan upaya percobaan bunuh diri (Bundir) setelah hilang sejak Senin (14/12). Namun, berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dari bawah jembatan keesokan harinya.

Baca Selengkapnya icon click

Sarasehan PRABU Catur Muka Dibuka Wali Kota Denpasar, Dihadiri Bupati Buleleng

balitribune.co.id | Singaraja - Paiketan Rantauan Buleleng (PRABU) Catur Muka di bawah kepengurusan baru, terus mematangkan agenda kegiatan organisasi ke depan. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah menggelar audiensi dengan Bupati Buleleng,  Selasa (16/12) di ruang kerjanya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

HARRIS & POP! Kuta Gandeng BAZNAS Salurkan Donasi Bencana ke Sumatra

balitribune.co.id | Mangupura – Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan komitmen dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan, HARRIS Hotel & Residences Riverview Kuta Bali dan POP! Hotel Kuta Beach bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di Sumatra yang terdampak bencana banjir, Selasa (16/12).

Baca Selengkapnya icon click

Pilu di Balik Kandang Sapi, Bayi Tak Berdosa Dibuang Ibu Kandung

balitribune.co.id | Mangupura - Seorang wanita asal Sumba Barat Daya (SBD), NTT, Yustina Kondo (31) membuang bayinya yang baru dilahirkan di semak -  semak di belakang kandang sapi milik Ni Wayan Rabik di Lingkungan Menesa Desa Adat Kampial, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Senin (15/12/2025). Beruntung bayi berjenis kelamin laki - laki dengan berat 3140 gram dan panjang 50 cm itu dalam kondisi hidup.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Silaturahmi Akhir Tahun, Agung Toyota Kunjungi Kantor Redaksi Bali Tribune

balitribune.co.id | Denpasar - Menjalin silaturahmi akhir tahun 2025 dengan awak media, managemen Agung  Toyota mengunjungi  Kantor redaksi Bali Tribune, Jln Tukad Badung No 234 A, Renon, Denpasar, Selasa (16/12).

Diwakili Afrizia Yuliana selaku Macrcomm Head Agung Toyota, perwakilan salah satu pilar bisnis Agung Concern Group yang bergerak dibidang otomotif diterima Manager Marketing Bali Tribune, IGAA. Bintang  Aryani. 

Baca Selengkapnya icon click

Jaga Stabilitas Harga Pangan, Pasar Murah AGP 2025 Berlanjut di Bali Bersama Discovery Kartika Plaza Hotel

balitribune.co.id | Kuta - Artha Graha Peduli (AGP) melanjutkan pelaksanaan Pasar Murah AGP 2025, bagian dari upaya berkelanjutan dalam merespons potensi tekanan inflasi pangan sekaligus memastikan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok tetap terjaga. Di Bali, kegiatan ini dilaksanakan melalui kolaborasi AGP Bali bersama Discovery Kartika Plaza Hotel Bali, dalam sinergi unit usaha di bawah Artha Graha Network.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.