
balitribune.co.id | Gianyar - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 semakian rapi dan ketat. Peluang jalur tikus dengan berbekal surat sakti atau lainnya tidak ada lagi. Kalangan Pejabat eksekutif maupun legislatif pun kini merasa lega, karena tidak ikut-ikutan dipusingkan titipan. Sementara sejumlah sekolah Swasta International justru jadi pilihan orang tua kelas menengah keatas. Karena rumbel terbatas, pendaftaran pun dilakukan satu hingga dua tahun sebelumnya.
Dari pantauan di Gedung DPRD Gianyar, dalam sepekan terakhir, sejumlah orang tua murid berdatangan untuk menemui anggota DPRD. Tujuannya untuk meminta bantuan, agar anaknya yang kini sudah tamat SD maupun SMP akan mengikuti seleksi penerimaan murid baru. Harapannya, anaknya diterima di sekolah yang diinginkan, dipastikan tidak terpenuhi. Karena para anggota dewan menyodorkan sistem penerimaan murid terbaru, yakni pendaftaran secara online dengan mendaftar di tiga sekolah pilihan. Persyaratan serta teknis tahun ini pun menutup peluang jalur tikus.
Sementara sebagian para orang tua siswa kini justru kurang tertarik untuk menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. Munculnya sekolah-sekolah swasta international, kini dijadikan pilihan utama. Meski pembiayaan cukup mahal, namun dinilai sebanding dengan kualitas dan keterampilan anak lulusan sekolah swasta ini.
"Saya dua tahun sebelumnya sudah melakukan pendaftaran di sekolah swasta international di Ubud. Karena kuotanya sangat dibatasi. Di sekolah international ini setidaknya menjadikan anak saya fasih berbahasa Inggris," ujar Ketut Supriawan asal Peliatan, Ubud.
Anggota DPRD Gianyar, Ngakan Ketut Putra, Rabu (2/7) membenarkan sejumlah orang tua mencoba meminta pertolongan kepada anggota DPRD, termasuk dirinya. Kesempatan ini pula, dijadikan para anggota dewan untuk memberikan pengarahan bahwa sistem penerimaan murid baru tahun ini, terbilang cukup jelas. Dimana pendaftaran secara online dengan persyaratan yang lengkap dan jelas pula.
"Dengan sistem sekarang ini, kami pun tidak lagi dipusingkan dengan ketidakpastian atau banyaknya jalur lain-lain seperti sebelumnya," ungkapnya.
Namun demikian, pihaknya akan tetap melakukan pemantauan. Karena sistem online ini juga tentunya ada kelemahannya. Semisal, jika nantinya masih juga ada siswa yang tercecer, tentunya harus diketahui penyebabnya.
"Jika masih ada siswa yang belum mendapatkan sekolah, padahal sudah melakukan pendaftaran sesuai prosedur, baru akan kita kejar akar masalahnya. Yang jelas sistem ini mengarah ke positif," terangnya.
Terkait banyaknya peminat ke sekolah Swasta International, Ngakan Putra melihat sebagai dinamika yang bagus bagi dunia pendidikan. Karena secara tak langsung, akan menjadi pembanding dengan pola pendiidkan di sekolah-sekolah negeri.
"Sekolah pemerintah kan juga harus berdinamika untuk meningkatkan kualitasnya," harapnya.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, I Wayan Mawa meyakini tidak akan ada siswa tercecer di Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026. Khusus untuk lulusan SD tahun ini, disebutkan tercatat sebanyak 7.461 orang, akan ditampung di 27 satuan pendidikan jenjang SMP negeri yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Gianyar. Satu siswa dapat menggunakan maksimal 2 (dua) jalur dari 4 (empat) jalur yang tersedia.Jalur Domisili wajib digunakan dan setiap siswa harus memilih tiga sekolah dalam sistem. Jadi jika tidak diterima di satu sekolah, bisa disalurkan ke pilihan lainnya.