Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pandemi, Pedagang Kaki Lima dan Pemulung Ogah Mudik

Bali Tribune/TAK MUDIK - Pedapatan turun, pedagang kaki lima di Gianyar tidak mudik.

balitribune.co.id | Gianyar - Meski banyak warga yang nekad mudik untuk merayakan lebaran, namun banyak pula warga pendatang di Gianyar yang tidak mudik. Bukan karena ada larangan pemerintah, bagi pendatang yang menjadi pedagang kaki lima ataupun pemulung, dampak pandemi Covid-19 penghasilannya anjlok dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
 
Perayaan Idul Fitri tinggal hitungan hari, Erik Hermanto (38) pedagang bakso keliling yang sering mangkal di areal Perkantoran Dinas Kominfo Gianyar, Rabu (5/5/2021), tetap suntuk berjualan. Sama seperti tahun sebelumnya, pria asal Jember ini tidak mudik saat lebaràn. Semasih perkantoran buka, dia berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. "Saat kondisi sepi gini, saya pilih berjualan. Lagian bekal mudik tak mencukupi," ungkapnya.
 
Disebutkan, kalau mudik ke kampung halaman dirinya harus menabung dulu sebagai persiapan. Karena tidak hanya sekadar keperluan uang trasportasi dan perayaan Idul Fitri. Bersedekah kepada sanak keluarga yang sudah mentradisi juga menjadi pertimbangannya. "Selama pandemi ini saya berjualan hanya bisa menutupi kebutuhan sehari-hari bersama istri. Tidak bisa nabung seperti dulu," terangnya.
 
Kalaupun dipaksakan mudik, Erik mengaku tidak bisa membayangkan biaya perjalanan yang habis di saat pandemi ini. Selain main kucing-kucingan dengan petugas, pemudik juga kini dihadapkan biaya tambahan untuk menjalani rapid test maupun antigen. “Dari informasi yang saya terima, kini untuk rapid test biayanya hingga 160 ribu. Antigen lebih murah yakni 40  hingga 50 ribu, namun antreannya sangat panjang,” terangnya.
 
Sementara kalau mudik dan menjalani lebaran di kampung, sedikitnya ia harus mengantongi uang delapan hingga sepuluh juta rupiah. Dihitung, dari biaya perjalanan, pelaksanaan lebaran serta bersedekah kepada keluarga. “Hari raya pulang tanpa bersedekah, kurang gimana gitu. Dari pada beban, kan lebiah baik tidak mudik,” tambahnya.
 
Sementara itu, untuk mengejar target biaya leberan para pemulung barang rongsokan di Gianyar, pun berlomba-lomba mencuci gudangnya. Meksi harganya anjlok menjelang lebaran, mereka tetap menargetkan rongsokannya terjual habis dalam sepekan ini. Sebab bila distok, pasca lebaran harganya dipastikan terus turun.
 
Arif, seorang pemulung dan pengepul kecil-kecilan di Jalan Raya Semabaung, Blahbatuh, menyebutkan, harga rongsokan menjelang lebaran ini menurun drastis. Atas kondisi ini, pihaknya tidak dapat berbuat banyak. Apalagi, untuk mendapatkan barang ronsokan ini pemulung harus bermodalkan alat penukar seperti ember dan perabotan lainnya. Di tengah harga anjlok, dirinya juga tetap  menjual semua barang rongsokan. “Khawatirnya, bila rongsokan ini tidak terjual segera, harganya akan terus menurun hingga pasca lebaran seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
 
Dalam kondisi ini, dirinya mengaku tidak mau buang-buang uang dan energy untuk pulang mudik. Lagian, beberapa bulan sebelumnya dirinya sudah sempat ketemu sanak keluarganya di Probolinggo. “Ya kalu bisa lolos, tapi jika disuruh balik oleh petugas, kan buang-buang waktu dan biaya,” sebutnya.  
 
Tambahnya, harga rongsokan besi yang sepekan sebelumnya mencapai Rp 4.500, kini hanya laku terjual Rp 1.400 sekilonya. Rongsokan plastik yang sebelumnya laku Rp 3.000 kini hanya terjual Rp 1.500 sekilo dan  harga kertas dan kardus hanya Rp 700  yang sebelumnya mencapai Rp 1.500 sekilo. 
wartawan
Nyoman Astana
Category

Kisah Sambeng Agung, Warisan Leluhur dari Canggu yang Dihidupkan Kembali di PKB 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Suasana Kalangan Ratna Kanda  di Taman Budaya Art Center, Rabu (25/6) malam, berubah magis ketika Sanggar Purnama dari Banjar Babakan, Desa Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung naik pentas. Di tangan mereka, sebuah kisah klasik yang nyaris terlupakan dihidupkan kembali dalam balutan dramatari berjudul Baris Sambeng Agung.

Baca Selengkapnya icon click

2.466 PPPK Resmi Diangkat, Bupati Gus Par Serahkan SK dan Lantik 478 Pejabat Fungsional

balitribune.co.id | Amlapura - Pemerintah Kabupaten Karangasem menorehkan catatan penting dalam sejarah tata kelola kepegawaian dengan menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan kepada 2.466 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Tahun 2024 Tahap I.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bupati Gus Par Sambut Kunjungan KKP Bahas Kampung Nelayan Merah Putih

balitribune.co.id | Amlapura - Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata menerima kunjungan kerja Direktur Logistik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Berny Achmad Subki, didampingi Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta dan Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Distan PP) I Nyoman Siki Ngurah, Senin (24/6).

Baca Selengkapnya icon click

Hari Keempat Retreat Kepala Daerah Gelombang II, Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa Dibekali Materi Pembangunan SDM, Kesehatan, Sains dan Teknologi

balitribune.co.id | Jatinangor - Seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah masih semangat pada hari keempat retreat kepala daerah gelombang II di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (25/6). Terlihat sejumlah progres terhadap kedisiplinan para peserta.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Presiden Prabowo Resmikan KEK Sanur dan Bali International Hospital, Wujud Kemandirian Kesehatan Nasional

balitribune.co.id | Denpasar - Indonesia terus melangkah maju dalam mewujudkan kemandirian sektor kesehatan. Hal ini ditandai dengan peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Rabu (25/6) di kawasan The Meru Sanur, Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.