Pandemi Tidak Surutkan BPJAMSOSTEK Bali-Denpasar Optimalkan Potensi Kepesertaan | Bali Tribune
Diposting : 7 May 2021 16:18
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/Opik Taufik
balitribune.co.id | Denpasar - Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Bali-Denpasar, Opik Taufik melihat potensi kepesertaan di Denpasar masih cukup besar hanya saja saat ini masih terdampak oleh wabah Covid-19. Mengingat pariwisata paling terdampak sejak Covid-19 menyebar di Pulau Bali pada Maret 2020 lalu. "Kemarin, pengalaman saya di Banjarmasin kebanyakan perusahan tambang, kebun dan ritel. Walaupun terdampak tidak sedashyat yang dialami sektor pariwisata,"ujarnya mengawali tugasnya di BPJAMSOSTEK Cabang Bali-Denpasar beberapa waktu lalu.
 
Ia berharap kondisi ini berangsur-angsur pulih dan masyarakat semakin sadar protokol kesehatan. "Mudahan-mudahan Bali segera bangkit. Saya yakin, mudahan-mudahan di pertengahan tahun ini paling lambat di triwulan ketiga Bali sudah mulai bisa bangkit," harapnya.
 
Sehubungan tugas barunya sebagai kepala cabang dirinya akan berkoordinasi dengan  pemerintah daerah terkait instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 untuk dapat mempercepat atau akselerasi kepesertaan BPJS ketenagakerjaan. 
 
Opik Taufik mengatakan, dalam Instruksi Presiden tersebut, diantaranya memerintahkan bupati/wali kota untuk segera menyusun langkah-langkah konkret sehingga "coverage share" dari program jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJAMSOSTEK bisa 100%.
 
Adapun langkah pertama yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan stakeholder terutama Pemda. Dimana setiap daerah ada satu forum, optimalisasi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. "Kuncinya memang di Pemda. Mudah-mudahan seluruh pekerja Bali terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan . Tidak ada lagi perusahaan yang daftar sebagian. Mudah-mudahan nanti adanya pemulihan ekonomi semua bisa berjalan beriringan," ucap Opik Taufik.
 
Kata dia, dengan menjadi peserta maka bisa memeroleh manfaat yang luar biasa, baik itu pekerja di sektor formal maupun informal. Pihaknya akan rutin menyosialisasikan mengenai manfaat program BPJAMSOSTEK khususnya bagi tenaga informal agar dapat terlindungi dari berbagai risiko pekerjaannya. 
 
Ia yang mulai meniti karir di BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) sejak tahun 1997 silam, juga mendorong bagi pemberi kerja baik swasta maupun pemerintah daerah yang mempekerjakan tenaga non-ASN agar dapat mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta BPJAMSOSTEK.
 
"Awal mula karir saya di BPJS Ketenagakerjaan ditempatkan di Bogor kurang lebih 5,5 tahun. Kemudian penempatan di Tanggerang, Tasikmalaya, Pontianak, Samarinda, Medan, DKI, Banjarmasin dan di Bali per 1 April kemarin sebagai Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Bali-Denpasar," terangnya.