Panen Bawang Merah Bantuan Pusat, Subak Bengkel Kantongi Produktivitas 18,7 Ton per Hektar | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 3 July 2020 07:54
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
Bali Tribune/ PANEN - Petani Subak Bengkel panen bawang merah
Balitribune.co.id | Tabanan - Sejumlah sentra produksi bawang di Kabupaten Tabanan yang sebelumnya digelontor bantuan benih dari pemerintah pusat, kini telah memasuki musim panen. Salah satunya adalah Subak Bengkel dengan mengantongi produktivitas hasil rata-rata 18,7 ton per hektar.
 
Kordinator lapangan untuk bantuan benih bawang merah di Desa Bengkel, Kediri, I Made Merta Suteja, mengungkapkan, akhir Juni ini bantuan benih bawang merah dari pemerintah pusat yang dikembangkan di Subak Bengkel sudah memasuki musim panen. Sebelumnya, bantuan tersebut ditanam mulai April 2020 lalu dengan luasan mencapai 10 hektar yang ditanam oleh seratus petani di dua desa.
 
Dikatakan, dari total luasan secara umum hasil yanag didapat setelah dilakukan pengubinan rata-rata mencapai 18,7 ton per hektar, sedangkan harga yang didapat petani dari serapan pasar bawang merah ini mencapai Rp 25 ribu per kg. “Dari segi produktivitas bisa dibilang hasil yang didapat cukup tinggi, padahal budi daya yang dilakukan oleh petani di Subak Bengkel tanpa melakukan oleh tanah sebelumnya,” jelasnya, Kamis (2/7).
 
Ditambahkan, biasanya petani di tempat lain untuk budi daya tanaman bawang merah, umumnya  melakukan olah tanah salah satunya dengan membuat bedengan sebelum proses tanam, sedangkan petani di Subak Bengkel untuk penanaman bantuan benih bawang merah yang didapat baru kali pertama ini tanpa melakukan proses tersebut. Sebab akuinya, penanaman bawang merah ini awalnya hanya difungsikan petani untuk mengisi jeda tanam yang sebelumnya dikembangkan palawija.
 
“Hasil yang menjanjikan tersebut kemungkinan karena lahan di Subak Bengkel yang sebelumnya telah menggunakan sistim pertanian menuju organik, sehingga menjadi cocok untuk pengembangan bawang merah. Seiring dengan itu, nampaknya banyak petani termasuk karyawan hotel terdampak Covid-19 mulai melirik tanam bawang merah untuk budi daya berikutnya,” ujarnya.
 
Dari jumlah luasan yang dipanen, beberapa sudah difungsikan untuk pengembangan bibit. Itu sekaligus untuk memenuhi syarat di ajukan dinas Pertanian Tabanan sebelumnya agar 10 persen dari hasil yang didapat dimanfaatkan untuk bibit guna keberlanjutan pengembangan bawang merah di Subak Bengkel. Dimana untuk kebutuhan bibit bawang merah baru bisa di panen pada umur 70-75 hari, sedangkan bawang merah untuk kebutuhan konsumsi bisa dipanen dari umur 60-65 hari. “Saat ini sudah ada sekitar 10 petani dengan luasan 1 hektar lebih yang siap untuk menanam bawang merah berkelanjutan,” pungkasnya.