Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pariwisata Bali Didorong Mengadopsi Konsep Bangunan Hijau dan Cerdas

bangunan hijau
Bali Tribune / ilustrasi (ist)

balitribune.co.id | Mangupura - Kepariwisataan Bali yang kian populer, membuat pemilik modal tertarik berinvestasi di sektor akomodasi wisata. Pelaku usaha di sektor perhotelan di Bali didorong mampu mengadopsi konsep bangunan gedung hijau dan bangunan gedung cerdas dalam setiap proyek pembangunannya. Hal ini untuk mendukung target Bali emisi nol pada 2045 dan pemerintah pusat pada 2060 melalui pengelolaan energi yang efisien dan berkelanjutan.

Berdasarkan data International Journal of Sustainable Competitiveness on Tourism 2023, hotel bintang lima di Bali rata-rata konsumsi energi diperkirakan mencapai 183 kWh per kamar per hari, lebih besar dibandingkan Jakarta sebesar 131 kWh per kamar per hari. Transformasi menuju bangunan hijau dan cerdas pun dinilai tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, namun dibutuhkan kolaborasi lintas sektor mulai dari arsitek, insinyur pengembang properti, akademisi hingga masyarakat umum.

Ketua Umum Himpunan Ahli Elektro Indonesia, Achmad Sutowo Sutopo di Badung beberapa waktu lalu mengatakan, dalam mendorong pembangunan rendah karbon, pemerintah telah menetapkan standar bangunan gedung hijau (BGH) dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 dan bangunan gedung cerdas (BGC) dalam Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2023. Kedua regulasi ini menjadi fondasi dalam mendorong pembangunan rendah karbon di seluruh Indonesia termasuk Bali dengan pembangunan sarana akomodasi yang cukup pesat.

Dalam hal ini kontraktor pekerjaan umum, maupun pelaku usaha di sektor properti, perhotelan, dan pariwisata di Bali didorong untuk mengadopsi konsep bangunan hijau dan bangunan cerdas melalui prioritas penggunaan material ramah lingkungan, hingga integrasi teknologi kelistrikan untuk konsumsi energi efisien dan berkelanjutan.

"Indonesia ini negara yang apa saja ada, terutama sumber daya alamnya, tapi kesadaran tentang efisiensinya masih rendah. Karena penghematan itu kalau dikumpulkan pasti akan menjadi banyak, ini penting. Karena energi ini, kedepan kita tidak bisa terlepas dari energi tidak bisa terlepas dari air dan material ramah lingkungan. Yang tidak ramah lingkungan ini harus disingkirkan. Makanya perlu produk yang menjadi efisien. Hal itu yang sering kami sampaikan sebagai praktisi," ujarnya.

wartawan
YUE
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jalan Pengastian-Pendem Jembrana Amblas, Akses Warga Terputus

balitribune.co.id | Negara - Hingga kini bencana banjir yang melanda Kabupaten Jembrana beberapa waktu lalu masih menimbulkan dampak. Kerusakan infrastruktur akibat bencana banjir tersebut kini bertambah dan berdampak pada aktiftas masyarakat. Seperti pada ruas jalan Pengastian, Pendem yang sebelumnya tergerus banjir kini amblas.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Polisi Ringkus Wanita Pelaku Pengoplosan Gas LPG Subsidi di Karangasem

balitribune.co.id | Denpasar - Anggota Tim Ditreskrimsus Polda Bali meringkus seorang wanita asal Desa Subangan, Karangasem berinisial BE (48) karena tertangkap tangan melakukan tindak pidana pengoplosan gas LPG dari 3 kg subsidi pemerintah ke tabung gas 50 kg di Desa Subagan, Karangasem, Rabu (24/9) pukul 14.00 Wita. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.