balitribune.co.id | Denpasar - Setelah resmi berstatus SNI, kini Pasar Nyanggelan Kelurahan Panjer Denpasar Selatan terpilih mewakili Provinsi Bali dalam lomba Pasar Aman dari Bahan Berbahaya tingkat nasional yang diselenggarakan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
Kepala Pasar Nyanggelan Wayan Darmana mengatakan terpilihnya Pasar Nyanggelan dari hasil kajian dan survei . Selain itu hasil sampling dari penelitian dan pengujian BPOM bahwa Pasar Nyanggelan nol dari bahan berbahaya. Amannya dari bahan berbahaya Pasar Nyanggelan dipercaya untuk mewakili Provinsi Bali.
Atas kepercayaan pihaknya mengucapkan terima kasih atas apresiasi ditunjuknya kepada Pasar Nyanggelan untuk mengikuti lomba Pasar Aman dan bahan berbahaya tingkat nasional. "Atas kepercayaan yang diberikan maka tugas dan tanggung jawab yang dibebankan akan dilaksanakan semaksimal mungkin bersama jajaran dan BPOM,” ungkap Darmana.
Lebih lanjut Darmana mengatakan, untuk mempersiapkan lomba pihaknya mohon dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar terkait agar mendukung penuh kegiatan ini. Mengingat dalam lomba Pasar Aman, beberapa instansi terkait masuk di dalamnya. Seperti Disperindag Kota Denpasar, DPMD Kota Denpasar, dan Dinas Kesehatan Kota Denpasar.
Menurutnya sinergi dari pasar Aman itu saling keterkaitan. Untuk itu maka kapasitas kegiatan akan ditonjolkan. "Untuk itu instansi terkait agar berkenan untuk ikut membantu khususnya dokumen-dokumen yang akan dimasuki proposal-proposal sebagai daya dukung dan nilai plusnya disana.
"Untuk mensukseskan lomba ini kami mohon dukungan dan doa mudah-mudahan apa yang kita siapkan dan upayakan bisa semaksimal bisa memenuhi harapan," harapnya.
Sedangkan untuk persiapan pedagang, Darmana mengaku pedagang sudah disosialisasikan di tahun 2017 terhadap pasar Aman.
Selain itu BPOM juga sudah melatih tenaga pasar untuk melakukan sampling secara mandiri.
Sementara itu Kadis Disperindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari mengaku akan mendukung lomba ini. Untuk mendukung kegiatan ini pihaknya secara rutin setiap minggu sekali turun kelapangan untuk memberikan edukasi kepada pedagang agar selalu menjaga kualitas dagangan dengan tidak menggunakan bahan yang berbahaya.