![](/sites/default/files/field/image/IMG-20230413-WA0031.jpg)
balitribune.co.id | Gianyar - Sepekan diresmikan, depan Pasar Tematik Ubud justru menjadi tempat parkir mobil. Kondisi ini membuat fasiltas umum yang melengkapi destinasi Wisata Ubud itu terusik. Pihak Dinas Perhubungan Gianyar pun berdalih belum bisa memasang tanda larangan parkir lantaran belum ada serah terima dari rekanan.
Pantauan Bali Tribune di kawasan Pasar Ubud, keberadaan mobil parkir ini menyambung dari pagi hingga malam. Paginya didominasi mobil pick up atau minibus milik pedagang pasar, sementara siang hingga malam di dominasi kendaraan pengantar wisatawan ataupun mobil jasa transportasi lokal maupun online. Kondisi ini sangat disayangkan, karena ruang terbuka depan pasar ini yang diharapkan memperluas sudut pandang, kini malah terhalang kendaraan parkir. Padahal kawasan dari catus pata Ubud hingga Simpang Patung Arjuna, Peliatan merupakan jalur steril dari parkir kendaraan.
Saat dikonfirmasi, Kamis (13/4), Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan Gianyar, I Wayan Suamba mengatakan pihaknya telah mengetahui adanya parkir liar di depan Pasar Tematik Ubud. Namun saat ini pihaknya belum mengambil tindakan. Sebab ia belum mengetahui status pasar tersebut sudah diserahterimakan ke Dinas Perindustrian Perdagangan Gianyar oleh pihak rekanan atau tidak.
"Kami tentuna akan berkoordinasi dulu, apakah sudah serah terima apa tidak. Sebab takutnya jika ditertibkan malah mengganggu pelaksanaan proyek," ujar Suamba.
Suamba juga mengatakan, Bendesa Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa juga telah menghubunginya terkait parkir liar itu. Dimana dari pihak bendesa meminta waktu untuk membahas MoU tentang parkir. Dimana MoU parkir ini berkaitan dengan parkir liar di depan Pasar Tematik Ubud.
"Secepatnya akan dibahas, dan setelah semuanya beres. Jalanan di depan Pasar Tematik Ubud akan steril parkir liar seperti yang telah kita lakukan sebelum proyek revitalisasi pasar ini," janjinya.