Diposting : 9 December 2021 19:27
CHA - Bali Tribune
balitribune.co.id | Singaraja - Pasca abrasi di Pantai Lovina, sejumlah prajurit TNI AD dari jajaran Koramil 1609-01/Buleleng membangun tanggul untuk mencegah melebarnya abrasi akibat hantaman ombak.
Kegiatan personil TNI AD itu dipusatkan di Banjar Dinas/Desa Kalibukbuk, Buleleng merupakan giat karya bakti dibawah komando Danrami 1609-01/Buleleng, Kapten Inf Wayan Nada.
Tanggul pengaman yang dibangun oleh masyarakat dibantu anggota TNI dengan panjang 10 meter dan tinggi sekitar 3 meter. Hadir dalam pengerjaan tanggul itu, Perbekel Desa Kalibukbuk, Ketut Suka, Kelian Desa Adat Kalibukbuk, Jro Mangku Gede Subrata dan masyarakat sekitar.
Danramil 1609-01/Buleleng, Kapten Inf Wayan Nada mengatakan, kegiatan yang dilakukan bagian dari aksi humanis TNI AD dalam rangka membantu warga yang terimbas ombak besar dan berakibat abrasi. Bahkan kata Kapten Nada seijin Dandim 1609/Buleleng,Letkol Inf Muhammad Wendra Listrianto,bangunan tanggul dimaksimalkan untuk mencegah kerugian yang lebih besar akibat abrasi.
"Kami dari TNI AD senantiasa berkomitmen dan berupaya untuk dapat membantu kesulitan masyarakat dalam situasi dan kondisi bagaimanapun. Sekarang kami membantu masyarakat membuat tanggul untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gelombang besar," ujar Kapten Inf Nada.
Terlebih kondisi cuaca belakangan tidak menentu, masyarakat juga diimbau agar selalu waspada untuk antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana terutama warga yang tinggal di pesisir.
"Kami minta warga masyarakat yang tinggal di pesisir tetap waspada dalam beberapa hari kedepan terutama saat cuaca sedang tidak menentu,"ucapnya.
Sebelumnya, kawasan pantai Lovina, Desa Kalibukbuk, Buleleng, mengalami abrasi akibat dihantam gombang besar beberapa hari belakangan ini. Kondisi itu mengakibatkan dua rumah yang berada persis di pesisir pantai mengalami kerusakan. Rumah itu milik Gusti Ayu Putu Susiantini (33) dan Putu Tirta (60) warga di Banjar Dinas Kalibukbuk. Saat peristiwa itu terjadi, beruntung tidak ada korban jiwa. Pemerintah Desa Kalibukbuk, berencana merelokasi para korban yang rumahnya rusak akibat dihantam ombak. Terlebih lahan yang ditempati merupakan lahan milik desa adat setempat.