Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pasca Operasi Bupati Suwirta Seperti Lahir Kembali Harus Istirahat Total Enam Minggu

Bali Tribune/ PENYANGGA - Bupati Suwirta pasca operasi leher memakai penyangga agar tidak bergerak.
balitribune.co.id | Semarapura - Roda pemerintahan di Kabupaten Klungkung serasa seperti berhenti beberapa minggu ini, disebabkan adanya hambatan  kinerja bupati. Hal tersebut dikarenakan adanya gangguan kesehatan dari tampuk orang nonor satu di Klungkung yaitu absennya  Bupati Suwirta. Walaupun secara teori sejatinya hal itu tidak perlu terjadi karena masih ada Wakil Bupati  Made Kasta maupun Sekda Putu Gde Winastra ditampuk puncak birokrasi Pemda Klungkung ini. 
 
Tak pelak suasana lengang menyelimuti Kantor Bupati Klungkung yang tampak  sepi dari aktivitas audensi para tamu yang ingin menemui Bupati Suwirta. Realita ini akhirnya terkuak dengan kedatangan awak media ke rumah jabatan Bupati di Jalan Cut Nyadien, Semarapura Kaje, Klungkung. Dimana saat ditemui awak media, Selasa (25/6), dengan kondisi masih lemah dan pucat, sesuai saran dokter seharusnya dirinya banyak  istirahat namun terkesan dipaksakan. Dirinya berupaya  untuk bisa menceritakan seperti apa kondisi dirinya di hadapan awak  media yang hadir. Dalam kesempatan itu Bupati Suwirta dengan kondisi leher masih dibalut perban memaparkan kondisi dirinya. Diakuinya selama hampir tiga minggu lebih, Bupati Suwirta harus harus mengikuti serangkaian operasi atas penyakit aneh yang dideritanya sejak 32 tahun silam.
 
Karena kondisi kesehatannya makin parah, tindakan medis harus segera dilakukan, jika tidak ditanggulangi penyakitnya yang sudah menahun ini malah akan membahayakan jiwanya sendiri, karena akan mempengaruhi fisiknya jika dibiarkan.
 
Dengan wajahnya tampak masih pucat, tidak mampu menutupi kondisi badannya yang masih lemah. Tampak di lehernya terpasang alat penyangga, untuk mencegah pergerakan kepalanya yang berlebihan. Penyangga itu juga untuk  mencegah kepalanya merunduk saat duduk. Menurutnya, pasca operasi dilakukan, diketahui bagian belakang leher, khususnya ujung atas ruas tulang belakang yang diketahui bersentuhan langsung dengan bagian otak kecil. "Banyak dokter menyampaikan proses operasi ini, hanya tingkat keberhasilannya 10 persen, sementara dipastikan  90 persen bakal gagal. Niat saya tegas  putuskan ambil tindakan operasi, walau ancamannya nyawa saya," terangnya.
 
Operasi yang dilakukan di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, pada Jumat 7 sampai dengan 12 Juni lalu. Sementara proses operasi dilakukan 8 Juni lalu dan berjalan cukup menegangkan, selain harus ditangani dari leher belakang, proses operasi juga harus dilakukan bukan dari tulang belakang melainkan diambil dari mulut. Diakuinya dengan alat yang canggih alat tembus kebelakang  untuk menemukan titik sumber penyakit yang selama ini menghantuinya. Selanjutnya bisa dilakukan tindakan operasi. Jadi, berbagai alat operasi masuk dari mulut tembus kebelakang. 
 
"Sakit saya ini sebenarnya sudah dari dulu. Cuma, saat diperiksakan ke dokter, tidak kelihatan pangkal masalahnya, hanya dikatakan gangguan syaraf. Tetapi, setelah dilakukan general check-up di Rumah Sakit Penang, Malasia, barulah kelihatan pangkal masalahnya, ada ruas pertama dan kedua (C1-C2) tulang belakang, yang bersentuhan langsung dengan otak belakang,” jelas Bupati Suwirta.
 
Ternyata Inilah pangkal persoalannya, yang mengakibatkan terjadinya gangguan sistem saraf dalam tubuhnya selama ini. Bahkan, dampak ini belakangan semakin parah. Bupati Suwirta mengaku sering mengalami kesemutan pada telapak tangan. Selain itu juga kerap kedinginan, kedua kakinya lemas dan pucat seperti tak berdarah. Terparah, adalah sakit pada kepalanya yang sudah semakin tidak tertahankan, karena seperti tertusuk-tusuk. Inilah yang menyebabkan, pihak keluarga dan kerabatnya mendesak segera dilakukan tindakan operasi. "Pasca-operasi, sekarang saya sudah normal kembali. Rasanya seperti terlahir kedua kali," ucap Suwirta, bersyukur. 
 
Pasca operasi berjalan lancar, Bupati Suwirta menyatakan kembali pulang pada Sabtu 15 Juni lalu. Sesuai saran dokter dia harus istrihat total selama enam minggu harus berada di rumah. Sampai saat ini diakui Bupati Suwirta pemulihan pascaoperasi sudah berjalan  selama tiga minggu. Walaupun  dilarang dokter beraktivitas, Bupati Suwirta tetap merasa ada yang kurang. Karena sebagai pucuk pimpinan pemerintahan di Klungkung, banyak hal yang harus dikerjakan, agar situasi tidak semakin gaduh. Akhirnya, jalan tengahnya, dia tetap diberikan melakukan tugas-tugas sebagai Bupati namun yang ringan saja dilakukan dari rumah jabatan. 
wartawan
Ketut Sugiana
Category

Catut Logo Tanpa Izin, OJK Tegur Keras PT Investindo Public Optima

balitribune.co.id | Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan tidak pernah memberikan persetujuan kegiatan operasional PT Investindo Public Optima termasuk izin penggunaan logo OJK dalam pamflet atau bentuk komunikasi lain yang diterbitkan oleh perusahaan ini terkait penawaran jasa persiapan, konsultasi, atau layanan lainnya kepada perusahaan yang hendak melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Ngaben Massal Di Desa Adat Demulih, Pemilik Sawa Tak Dipungut Biaya

balitribune.co.id | Bangli - Masyarakat desa Adat Demulih, Kecamatan Susut, kembali melaksanakan upacara ngaben (pelebon) pada Sabtu (5/7). Walupun turun hujan lebat upacara Pitra Yadnya berjalan lancar Menariknya, prosesi ngaben massal yang diikuti oleh 110 sawa tersebut, tanpa membebani biaya kepada pemilik sawa.

Baca Selengkapnya icon click

Anak Agung Gde Agung Jalani "Abhiseka Ida Cokorda" Penobatan Sebagai Pewaris Dinasti Kerajaan Mengwi

balitribune.co.id | Mangupura - Anak Agung Gde Agung, Penglingsir Puri Ageng Mengwi yang juga mantan Bupati Badung periode 2010-2015 dinobatkan sebagai pewaris Dinasti Kerajaan Mengwi ke-13. 

Upacara penobatan dilaksanakan melalui ritual sakral "Abhiseka Ida Cokorda” dengan dipuput 11 sulinggih di Pura Taman Ayun, pada Senin 7 Juli 2025. 

Seperti apa sosok dan perjalanan hidup AA Gde Agung?

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Lahir dari Konsep Tapa Prakerti, Sanggar Seni Candrawangsa Tampilkan Gamelan Inovatif di PKB 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Sanggar Seni Candrawangsa dari Banjar Dalem, desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung menampilkan pertunjukan gamelan inovatif di Pesta Kesenian Bali. Mereka tampil pada Jumat (4/7) di Panggung Kalangan Angsoka, Art Centre Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click

Angkat Tema "Pula Pala", Barong Landung Sanggar Seni Paras Paros "Napak Pertiwi" di PKB 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Tarian sakral yang berada di Desa Kedonganan, Kuta Selatan Badung tampil dalam Reksadana Barong Landung pada PKB 2025. Sanggar Seni Paras Paros, yang menjadi duta Kabupaten Badung itu mengangkat tema "Pula-Pala".

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.