Nusa Dua, Bali Tribune
Gubernur Bali Made Mangku Pastika berkesempatan memperkenalkan potensi yang dimiliki Bali secara langsung kepada Presiden Ukraina Petro Poroshenko dalam pertemuan singkatnya di hotel Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Minggu (7/8).
Di hadapan Presiden dan delegasi asal negara Eropa Timur tersebut, Pastika menjelaskan meskipun Bali hanya pulau kecil namun telah menjadi destinasi wisata dunia sejak puluhan tahun. Bahkan menurutnya nama Bali semakin terkenal sejak dijadikan tempat sejumlah pertemuan dan event berskala internasional seperti APEC dan Miss World. “Apalagi setelah dijadikan tempat syuting film Eat Pray Love yang dibintangi artis terkenal Julia Robert, nama Bali semakin terkenal sampai ke pelosok dunia,” tuturnya.
Orang nomor satu di Bali ini juga memaparkan bahwa saat ini Bali tengah mengupayakan pemakaian energi baru dan terbarukan demi mewujudkan Bali sebagai green province dan green island. “Kita juga mempromosikan pariwisata kita sebagai green tourism yang diharapkan bisa menjadi nilai plus bagi pariwisata Bali selain sebagai kontribusijuga terhadap isu perubahan iklim di bumi,” tuturnya.
Memang menurutnya sejak ditetapkannya Bali oleh pemerintah pusat sebagai pilot project dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan, Bali semakin memantapkan diri untuk meminimalisir pemakaian bahan-bahan kimia dalam industri pertanian serta beralih menggunakan energi yang ramah lingkungan. “Dan hal itu ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, karena kami tidak saja dipandang menawarkan pulau yang indah namun juga juga bersih,” tegasnya.
Dengan kunjungan wisatawan sekitar 12 juta orang per tahun, Pastika menargetkan kedepan angka ini bisa terus meningkat. Dengan kunjungan Presiden Poroshenko ke Bali diharapkan bisa menarik perhatian masyarakat Ukraina untuk mengikuti jejak sang presiden menjadikan Bali sebagai tujua berlibur. Selain di bidang Pariwisata, ke depan Pastika berharap bisa terjalin kerjasama yang lebih erat di bidang lainnya, seperti perdagangan, pertanian hingga bidang pendidikan.
Presiden Petro Poroshenko dalam pertemuan itu sangat mengapresiasi sambutan hangat Pastika terhadap kedatangannya. Dia menuturkan jika kunjungannya kali ini ke Indonesia adalah untuk mempererat kerjasama bilateral yang sudah terjalin dengan Indonesia.
Sebelumnya dia sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di istana negara dan telah menandatangani kesepakatan kerjasama yang mencakup di antaranya kerjasama bebas visa bagi pemegang paspor dinas dan diplomat, pendidikan diplomatik, pertahanan, dan pertanian. Dia juga menyempatkan diri mengunjungi Provinsi DI Yogyakarta dan bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Meski kerjasama yang terjalin antara kedua negara sudah berlangsung selama sekitar 20 tahun, namun dia merasa perlu berkunjung lagi ke Indonesia dan lebih memperdalam hubungan yang sudah terjalin.
Ukraina sendiri merupakan negara mitra dagang kedua terbesar Indonesia di wilayah Eropa Tengah dan Timur. Ekspor Indonesia ke Ukraina terdiri dari minyak kelapa, minyak sawit mentah, kertas, dan minyak goreng. Sedangkan Indonesia mengimpor barang dari Ukraina seperti tepung gandum dan besi baja.
Poroshenko juga memberikan sinyal peluang kerjasama di bidang perdagangan dengan Bali khususnya, di sektor ekspor-impor barang kerajinan. Sementara di bidang Pariwisata, dia mengundang Pastika beserta jajarannya untuk berkunjung ke negaranya sekaligus mempromosikan potensi Bali kepada warganya, mengingat nama Bali sudah mulai dikenal di negaranya.
Ini terbukti dengan catatan statistik yang menunjukkan setidaknya terdapat sekitar 5.000 warga Ukraina berlibur ke Bali tiap tahunnya. Di bidang pendidikan, dia juga berharap dapatdilakukan pertukaran pelajar antara kedua negara.
“Bahkan sudah ada mahasiswa kami yang belajar di Bali yaitu di Universitas Udayana, jadi kami juga membuka kesempatan bagi pemuda Bali untuk menempuh pendidikan di Ukraina,” tandasnya.
Pertemuan tersebut turut pula hadir jajaran menteri delegasi dari Ukraina, Duta Besar Indonesia untuk Ukraina Niniek Kun Naryati beserta jajaran pejabat di lingkungan pemerintah provinsi Bali.