Pastika Minta Koster Rajin Temui Masyarakat | Bali Tribune
Diposting : 31 July 2018 16:12
San Edison - Bali Tribune
PESAN - Gubernur Bali Made Mangku Pastika, didampingi Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama dan Wayan Koster, usai menghadiri Rapat Istimewa Pengumuman Hasil Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wagub Bali Terpilih, di Gedung DPRD Provinsi Bali, Senin (30/7).
BALI TRIBUNE -  Masa kepemimpinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika akan berakhir tanggal 29 Agustus 2018 mendatang. Mantan Kapolda Bali ini akan menyudahi 10 tahun pengabdiannya untuk Pulau Dewata sebagai kepala daerah. 
 
Selama masa kepemimpinannya, tentu ada banyak hal yang diketahui Pastika tentang kondisi Bali, begitu pula masyarakatnya. Sudah banyak hal dilakukannya untuk membenahi kondisi yang ada. Namun, tak sedikit pula yang tercecer. 
 
Itu pula sebabnya, Pastika menaruh harapan besar kepada Wayan Koster, gubernur Bali hasil Pilgub Bali 2018. Ia menitip beberapa program kepada Koster jika dipandang positif agar dilanjutkan lima tahun ke depan. 
 
Bukan hanya itu. Pastika pun mengharapkan Koster nantinya setelah dilantik sebagai gubernur Bali, rajin menemui masyarakat. Koster diminta untuk melihat langsung data dan kondisi masyarakat di lapangan.
 
"Jadi, saya harapkan gubernur, wakil gubernur terpilih dan pejabat yang lain, rajin-rajin melihat ke bawah. Karena apa yang ada di data, dengan yang di lapangan, bisa jauh berbeda," tandas Pastika, usai menghadiri Rapat Istimewa Pengumuman Hasil Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wagub Bali Terpilih, di Gedung DPRD Provinsi Bali, Senin (30/7).
 
Ia menyebut, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tidak dapat dikatakan akurat 100 persen. Pastika lalu menyontohkan mengenai data warga yang memiliki rumah tidak layak huni dan memerlukan bantuan bedah rumah.
 
"Kalau menurut data BPS, sebenarnya 2017 program bedah rumah sudah tuntas karena mereka memberikan data 'by name, by address'. Tetapi pada kenyataannya, masih banyak warga memerlukan bedah rumah," beber Pastika.
 
Sebagai bukti, imbuhnya, masih ada saja proposal dari masyarakat yang masuk. Pastika bahkan memprediksi, masih ada sekitar 5.000 unit rumah yang masuk daftar program bedah rumah dengan menggunakan anggaran dari APBD Provinsi Bali.
 
"Itu karena kami tidak bisa lihat langsung semuanya. Media juga bisa membantu kami untuk melaporkan, sehingga bisa lebih akurat menangani persoalan bedah rumah ini," tegas Pastika, yang pada kesempatan tersebut didampingi Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, Wayan Koster, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, dan Kapolda Bali.
 
Pastika menjelaskan, untuk data kemiskinan, angka pengangguran, pendapatan perkapita, yang merupakan pengukuran secara makro, posisi Bali bagus sekali. Hanya saja untuk data mikronya, tetap harus dilihat langsung.
 
"Semua rakyat Bali berharap para pemimpin, siapapun itu, ke depan supaya semakin maju, aman, damai dan sejahtera di tengah dinamika perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional dan nasional," ucapnya.