Pedagang di Lapangan Puputan Badung Siap Kejar Kejaran Dengan Petugas | Bali Tribune
Diposting : 26 March 2018 20:07
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
pedagang liar
Melawan - Demi mengais rezeki para pedagang ini nekat melabrak aturan berjualan di lapangan Puputan Badung.

BALI TRIBUNE - Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung hampir tiap malam dijelali pedagang liar. Persoalan ini selalu jadi PR bagi penegak Perda Pemkot Denpasar akan aturan dilarang berjualan di area Lapangan Pupuputan Badung.Pemandangan setiap malam terlebih saat malam minggu, Lapangan rumput di depan Kantor Pemerintahan Kota Denpasar sesak dengan pengunjung. Bahkan pemandangan yang sering terjadi sejumlah pedagang jinjing harus main petak umpat dengan petugas Pol PP.

Adanya pedagang liar yang bebas berkeliaran berjualan di lapangan puputan Badung di soroti sejumlah warga. Warga menilai dengan adanya pedagang yang berjualan dengan liar sangat mengganggu keindahan di lapangan puputan Badung. Terlebih adanya sejumlah sampah-sampah sisa jualan yang juga dibuang sembarangan oleh pembeli dan tidak dirapikan oleh penjualnya. "Dulu sempat tertib, jadi pedagang cukup yang di depan Pura Jagatnatha saja. Jadi sedikit tertata, tapi sekarang malah bebas pedagang berjualan ada di taman ada di lapangan," ujar salah satu warga, Made Budha ditemui di Lapangan Puputan Badung.

Dikatakan, sejatinya di wilayah ini sudah di pasang papan pengumuman yang melarang pedagang untuk berjualan. Namun demikian para pedagang tetap saja tidak menghiraukan larangan tersebut. "Kalau bicara pedagang apalagi PKL tentu susah diatur, tetapi memang tugasnya pemerintah yakni Satpol PP yang mengatur supaya tertib," ujarnya.

Sementara warga lainnya yang enggan disebutkan namanya mengaku adanya sejumlah pedagang yang berkeliaran dengan bebas berjualan  di Lapangan Puputan Badung karena minimnya pengawasan dari petugas yakni Satpol PP Denpasar. "Kalau ada Satpol PP  pasti dagangnya lari-larian, supaya tidak ketangkep. Istilahnya main kucing-kucingan," ujarnya.

Pihaknya menilai semestinya untuk menghindari kucing-kucingan dengan pedagang, maka petugas semestinya disiagakan. "Kalau ada petugas pasti pedagangnya tidak akan jualan. Bahkan tidak berani masuk ke areal taman dan lapangan. Tapi ini masalahnya kan petugasnya (Satpol PP) tidak ada, kalaupun ada hanya sewaktu-waktu saja, jelas pedagangnya bebas berjualan. Kalau ada petugas baru kabur. Kenapa tidak disiagakan saja petugasnya," ujarnya.

Sementara itu dikonfirmasi  Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Denpasar Dewa Anom Sayoga mengaku untuk di lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, penertiban kepada pedagang yang nakal berjualan tetap berlangsung. Bahkan penertiban rutin dilakukan. Hanya saja diakuinya memang para pedagang pintar mencari kelengahan petugas. 

"Penertiban kepada pedagang kali lakukan secara rutin. Tapi pedagang itu kan mobile mencari kelengahan petugas saja," ujarnya.