
balitribune.co.id | Gianyar - Meski perekonomian dikatakan sudah mulai berdenyut, namun pariwisata yang selama ini jadi fondasinya tetap belum berdenyut. Para pelaku pariwisata masih suntuk menjadi pedagang lapak. Sehingga tak heran jika pelapak bermobil mewah menghiasi Kota Gianyar.
Pantaun di Jalan Ngurah Rai depan Pasar Umum Gianyar, deretan mobil parkir yang berjualan lapak masih marak. Bahkan terlihat mencolok, karena mobil mewah seperti Fortuner pun dimanfaatkan untuk berjualan. Mobil mewah ini dijadikan tempat berjualan masker, tissu dan lainnya. Ditambahkan dengan menggelar meja kecil. Tak heran, mobil ini dimanfaatkan warga yang melintas untuk berselfie.
Pak Tiwi, seorang pedagang merupakan satu di antaranya sejumlah pedagang bermobil yang mau diwawancarai. Ia menggunakan Xpander Ultimate dengan kondisi masih baru sebagai lapak jualannya. "Saya jualan masker, tisu, jajanan, menggunakan mobil ini berjualan sejak pandemi Covid-19. Buka dari pukul 07.00-15.00 Wita. Sehari bisa menghasilkan Rp 100 ribu," ungkapnya..
Tak hanya di pusat Kota Gianyar, pedagang bermobil bukan hanya di lokasi ini saja. Mereka juga terdapat di By Pass Dharma Giri Gianyar. Hanya saja, jualan mereka di sini sebagian besar adalah telur ayam, namun beberapa dari mereka juga ada yang menggantungkan masker dan situ bagasi belakang mobil. Meskipun saat ini tengah ada proyek penataan taman pinggir jalan, para pedagang di By Pass Dharma Giri tersebut masih tetap bertahan.
Kepala Satpol PP Gianyar Made Watha mengatakan, saat ini pihaknya masih memberikan toleransi. Sebab dia memaklumi di masa pandemi sangat sulit mencari nafkah. Para pedagang bermobil ini merupakan masyarakat terdampak Covid-19. Karena itu, jika pihaknya tegas atau menyita barang dagangan mereka yang berjualan di By Pass Dharma Giri dan Jalan Raya Kota Gianyar, pihaknya takut nanti keluarga mereka tidak bisa makan. “Mereka wajib menjaga kebersihan lingkungan, dan tidak menggangu lalu lintas," ujarnya.