Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pedagang Sudah Jualan, Tukang Suun Meradang

Bali Tribune / MERADANG - Sejumlah pedagang yang pindah karena adanya relokasi Pasar Umum Negara kini sudah menggelar dan menjajakan dagangannya di lokasi relokasi yang disediakan pemerintah.

balitribune.co.id | Negara - Aktifitas di lokasi relokasi Pasar Umum Negara (PUN) kini semakin sibuk. Sejumlah pedagang yang dipindahkan sementara karena adanya revitalisasi tersebut kini sudah banyak yang memulai berjualan. Namun keresahan kini dirasakan oleh para tukung suun yang selama ini menggantungkan hidup dari aktiftas bongkar muat dan jual beli di pasar.

Suasana di lokasi relokasi Pasar Umum Negara baik di areal parkir Kantor Bupati Jembrana, maupun di Peken Ijogading Jembrana kini sudah tampak semakin ramai oleh aktifitas pedagang. Sejumlah pedagang kini sudah menggelar dan menjajakan dagangannya di lokasi relokasi Pasar Umum Negara. Lokasi relokasi di belakang kawasan komplek civic center diperuntukan bagi pedagang yang sebelumnya menempati kios di pasar seperti pedagang kain, busana, perabotan dan sembako serta pedagang di los ikan.
 
Sedangkan lokasi relokasi di Peken Ijogading diperuntukan bagi pedagang emas, pedagang kue basah, sayur, canang, pedagang busana serta pedagang Pasar Senggol Negara. Sementara los darurat yang disiapkan di sisi timur Kantor DPRD Kabupaten Jembrana diperuntukan untuk pedagang makanan siap saji. Mereka yang mulai berjualan ini didominasi oleh pedagang yang lebih awal pindah ke lokasi relokasi. Kendati masih belum ramai pembeli, namun mereka mengaku optimis aktiftas jual beli akan bergeliat.
 
Salah seorang pedagang di lokasi relokasi di Peken Ijogading Negara Jro Putu Murni (65) asal Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem Kecamatan Jembrana mengaku sudah pindah dari Pasar Umum Negara di awal jadwal relokasi yang diberikan oleh pemerintah, “memang pindahnya lebih awal, tapi nunggu pedagang lainnya juga biar samaan buka,” ujar pedagang jajanan ini. Kendati mengaku sedih meninggalkan tempat jualan yang ditempati bertahun-tahun, namun ia berharap pemerintah daerah melakukan yang terbaik.
 
“Sedih sudah pasti, kita sudah bertahun-tahun hidup cari rejeki di pasar, dari nenek yang jualan di sana. Sekarang mulai dari nol lagi. Belum pasti seramai di pasar. Sesepi-sepinya di pasar pasti ada pembeli. Sekarang berharap yang terbaik dari pemerintah,” ungkapnya diamini pedagang lainnya. Kerena lokasi berjualannya di los tanpa pembatas dalam pasar ikan Peken Ijogading, barang dagangan yang digelar pun tidak sebanyak saat di pasar, “sudah beritahukan ke pelanggan, lebih banyak terima pesana di WA,” tandasnya.
 
Begitupula yang diungkapkan Adi Winarmo (49) asal Ketugtug, Loloan Timur, Jembrana. Pedagang prabotan alat dapur ini juga mengaku sudah sejak awal relokasi sudah pindah ke parkir belakang Kantor Bupati Jembrana, “saya pindahnya di awal, toh juga semua akan pindah. Walau belum tahu situasi pembeli,mau tidak mau ya pindah. Kan lebih cepat bisa buka lagi karena kita juga ditutut kebutuhan hidup. Ini saja seminggu sudah tidak jualan. Nanti toh juga kalau revitalisasinya selesai dikasi tempat lagi ” ungkapnya.
 
Kegelisahan justru kini dirasakan oleh para tukang suun yang selama ini menggantungkan hidupanya dari aktiftas bongkar muat dan jual beli di pasar. Salah seorang tukang suun, Ni Nyoman Resmi (67) asal Pengajaran Kaaler, Berangbang, Jembrana mengaku sedih dan bingung lantaran di lokasi relokasi tidak ada gudang, “setiap hari kami menggantungkan hidup di pasar. Yang selama ini dipikir pemerintah adalah pedagang, padahal ada orang-orang kecil seperti kami yang selama ini mengais rejeki di pasar,” ujarnya.
 
“Sekarang di tempat relokasi kan tidak ada gudang untuk nyetok barang seperti di pasar dulu. Bagaimana kami bisa mencari nafkah kedepannya,” imbuhnya. Dengan penghasilan selama ini perharinya Rp 30 ribu sampai Rp 70 ribu, ia bersama tukang suun lainnya mengaku bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, “kami banyak yang punya hutang bank. Saya saja baru cicilan empat kali, sekarang kondisinya tidak jelas seperti ini. Kami berharap nasib buruh kecil di pasar  seperti kami ini juga bisa di lihat pemerintah,” tandasnya.

wartawan
PAM
Category

Akui Dipanggil Kejari Klungkung Soal Dana Hibah, Sekda Badung: Klarifikasi

balitribune.co.id | Mangupura - Sekretaris Daerah (Sekda) Badung Ida Bagus Surya Suamba membenarnya dirinya dipanggil oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Klungkung berkenaan dengan bantuan dana hibah.

Pemanggilan dari korp Adhiyaksa di Gumi Serombotan tersebut menurut dia hanya untuk dimintai klarifikasi atas bantuan hibah Pemkab Badung ke Kabupaten Klungkung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

DPRD Bali Sampaikan Pandangan Terhadap Raperda APBD 2026 dan Penyertaan Modal PKB

balitribune.co.id | Denpasar - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali menggelar Rapat Paripurna ke-7 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026 dengan agenda penyampaian Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Provinsi Bali terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Provinsi Bali tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2026, dan Raperda tentang Penyertaan Modal Daerah pada Perseroan D

Baca Selengkapnya icon click

IGDX Conference 2025 Ajang Memperlihatkan Kreativitas Indonesia Mampu Bersaing di Panggung Internasional

balitribune.co.id | Mangupura - Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, menegaskan peran strategis Indonesia memiliki lebih dari 154 juta gamer dan 2.100 developer aktif. Dengan kontribusi hingga Rp71 triliun per tahun terhadap PDB, industri gim adalah energi baru ekonomi digital bangsa.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bupati Badung dan Gubernur Bali Panggil Pihak GWK Pastikan Akses Jalan Warga Tetap Dapat Digunakan

balitribune.co.id | Mangupura - Menindaklanjuti aspirasi masyarakat Desa Ungasan terkait penutupan akses jalan di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa bersama Gubernur Bali Wayan Koster secara langsung memanggil pihak manajemen GWK untuk melakukan dialog dan mencari penyelesaian yang konstruktif. Pertemuan tersebut berlangsung di rumah jabatan Gubernur Bali di Denpasar, Selasa (14/10).

Baca Selengkapnya icon click

Ketut Sumedana, Kiprah, dan Warisan Intelektualnya di Bali

balitribune.co.id | Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Ketut Sumedana (Pak Ketut), segera mengakhiri masa tugasnya di Bali, beliau akan mendapatkan tugas baru sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, pos baru untuk Pak Ketut tertuang dalam Keputusan Jaksa Agung RI Nomor 854 Tahun 2025 Tanggal 13 Oktober 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan RI, dan diumumkan oleh Kepala Pusat Pen

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.